Dua

156 17 0
                                    

Pagi itu Edgar berangkat ke kampusnya.
Ia semangat datang ke kampus hari ini karena kemarin dimotivasi oleh sahabatnya.

Edgar berjalan santai sambil memainkan gadgetnya.
"Woi Edgar" kata Aryo
"Eh elu Yo, apa kabar?"
"Kabar baik. Masih idup lo, udah lama ngilang baru ini nongol di kampus"
"Hahaha sialan lo. Sibuk gue"
"Hehehe.. gimana band lo, udah rekaman dong?"
"Udah, lagi nyoba-nyoba nawarin ke produser musik. Doain ya"
"Sipp.." kata Aryo

Edgar tiba-tiba terdiam melihat Senja mesra bersama seorang pria.
"Siapa tu yang sama Senja?" tanya Edgar.
Aryo melihatnya.
"Ohh itu Bintang anak Fakultas Kedokteran . Bentar-bentar, lo ga tau?? Itu pacarnya Senja bro. Wah lo sahabatnya masa ga tau bro"
"Senja Ngga pernah cerita apa-apa" kata Edgar lalu terdiam menatap Senja dan laki-laki yang bernama Bintang itu.
"Yaudah gue cabut duluan ya bro" kata Aryo lalu beranjak pergi.
Edgar hanya mengangguk.

Perasaannya berkecamuk, antara kaget, kecewa dan sedih. Edgar melangkah menghampiri Senja.
"Senja" ucapnya.
"Edgarrr.. akhirnya lo datang juga, seneng deh gue" kata Senja memeluk Edgar sejenak.
Edgar tersenyum kecil, melihat Bintang.
"Emm. Gar, kenalin ini Bintang pacar gue" kata Senja senang
"Bintang kenalin ini Edgar sahabat aku, yang pernah aku ceritain sama kamu" kata Senja pada Bintang
"Halo bro, gue Bintang" kata Bintang mengulurkan tangannya, hendak bersalaman
"Gue Edgar" jawab Edgar lalu beranjak. Enggan menyalami pria itu.

"Ehh Gar mau kemana?" kata senja
"Ke kelas" jawabnya sambil melangkah pergi.
"Beybie.. aku ke kelas duluan ya, sampai ketemu nanti" kata Senja
"Ia sayang.. aku juga mau ke kelas. Daa"
"Daa beibb.. Edgar tungguin" kata Senja berlari menyusul Edgar.

"Lo kenapa sih?" tanya Senja
"Ngga apa-apa" jawab Edgar
"Kok lo bete gitu"
"Ngga dianggep"
"Iya iyaa maaf deh gue ngga pernah cerita kalo gue punya pacar sama lo."
"Ngga apa-apa, ngga penting juga"
"Ihh kok gitu sih.. Edgar hihh" kata senja gemas.
"Yaudah, selamat ya senja" kata Edgar
Senja melihat sekitarnya, sepi.
"Hih kok lewat lorong sini sihh" kata Senja kesal, memegang lengan sahabatnya.
"Biar cepat sampai di kelas. Astaga gue lupa tempat ini. Lo kan bisa lihat yaa"
"Lo nyebelin banget sihh Gar, serem tauu. Coba kalo lo bisa lihat juga, abis lo" omel Senja
"Hahahah mereka yang takut sama gue, makanya gue gak bisa lihat. Udah tenang ada gue.. yukk cepat jalannya" kata Edgar membawa Senja beranjak.

Senja sejak kecil punya kemampuan bisa melihat mahluk tak kasat mata. Seringkali ia merasa terganggu dan was-was bila melewati tempat-tempat yang banyak dihuni oleh mahluk yang kita sebut "hantu".

🍃🍃🍃

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang