Dua Puluh

72 10 0
                                    

Hari ini hari yang membingungkan bagi Senja. Sejak siang tadi ia menelpon Bintang namun handphone nya tidak aktif.
Ia duduk melamun di dekat jendela ruang tengah rumahnya. Memikirkan masalah apa yang dialami kekasihnya sehingga harus kabur dari rumah.

"Woi.. melamun mulu, awas kesambet" kata Tissya lalu tertawa pelan.
"Ngga lucu" kata Senja cuek
"Kenapa sih lo kak? Ada masalah? Kalo ada masalah tu cerita" kata Tissya
"Gue lagi bingung Syaa.. lo jangan ganggu gue deh"
"Bingung kenapa kak? Cerita dong.."
"Tadi kakaknya Bintang nemuin gue di kampus, katanya Bintang udah dua minggu nggak pulang ke rumah. Padahal ngga ada masalah apa-apa.. terus kemarin-kemarin gue ketemu sama Bintang di kampus, Bintang juga datang ke rumah nemuin gue. Kayak nggak ada masalah.." jelas Senja

Tissya mengerutkan dahinya, "gue juga udah lama ngga lihat kak Bintang ngapelin lo kak.. gue pikir kalian udah putus" kata Tissya
"Apaaan? Baru kemarin kok dia datang ke rumah.. kan ada lo, dia nyapa lo juga" kata Senja
"Ngga ada kak.. kapan.."
"Kemarin Syaa.." kata Senja
"Ngga pernah kak.. suer deh" kata Tissya serius.

"Malah gue heran lihat lo.. belakangan ini lo aneh kak. Sering ketawa sendiri pas duduk di teras, ngomong sendiri, main sepeda sendiri" kata Tissya lagi

Senja terdiam, kenapa ucapan Tissya sama dengan ucapan teman-temannya di kampus.

"Gue kemarin-kemarin ngobrol sama Bintang" kata Senja
"Ngga ada kak Bintang kak.. kakak sendirian. Kakak nggak lagi patah hati terus stress karena putus dari kak Bintang kan..?" kata Tissya
"Sembarangan lo kalo ngomongg" kata Senja
"Yaudah deh ahh.. aneh, mending gue lanjut nonton Drama Korea" kata Tissya lalu beranjak.

Senja dibuat makin bingung.

🍃🍃🍃🍃

Malamnya Rio menemani Edgar datang ke rumah Senja. Sore tadi Senja meminta Edgar untuk datang ke rumahnya. Senja benar-benar galau, ia ingin curhat dengan sahabatnya.

"Senja.. kenalin ini Rio, teman main band gue" kata Edgar
"Iya.. Hai Rio, gue Senja" ucap Senja
"Gue Rio" jawab Rio lalu tersenyum.

"Duduk Rio.. Gar" kata Senja

Rio dan Edgar duduk tak jauh,
"Wah tumben ni baru datang sudah ada minuman dan cemilan di meja" kata Edgar
"Iya, gue kan tau lo mau nyampe ya gue sediain.. yaudah minum Gar.. silakan minum Rio. Itu juga cemilannya cicipi" kata Senja
"Iya.. terimakasih" kata Rio sungkan.

Edgar terasenyum,

"Kenapa lo? Ada masalah apa.. galau banget kelihatannya" kata Edgar
"Hehehe ngga bisa disembunyiin ya" ucap Senja
"Semua tergambar jelas di wajah lo. GALAU" kata Edgar lalu tertawa.
"Ihh rese ya lo" kata Senja lalu tersenyum
"Hehehe ada masalah apa?" tanya Edgar menatap Senja

Senja menceritakan masalahnya, membuat Edgar kaget. Rio yang mendengarnya juga.

"Lo serius ketemu Bintang?" tanya Edgar gugup, tiba-tiba keringat dingin.
"Iya. Masa lo ngga percaya sih sama sahabat lo" kata Senja
"Kebetulan gue kenal sama keluarga Bintang. Bokap gue kerja sama bokapnya Bintang. Kabar yang gue denger emang Bintang hilang, udah dua minggu ngga pulang" kata Rio

Edgar menutupi kegugupannya, mendadak gelisah dan tidak nyaman dengan obrolan itu.

Tiba-tiba ia tersadar, bahwa Senja punya kelebihan bisa melihat mahluk tak kasat mata.
Dalam benaknya bertanya-tanya, apakah seseorang yang ia bunuh waktu itu, kini menjadi hantu.

"Kenapa sih lo? Gelisah gitu" kata Rio heran melihat Edgar
"Ngga apa-apa, mendadak nggak enak badan nih.. gue pulang dulu ya Senja. Yuk Rio"
"Lho kok buru-buru" kata Senja
"Iya gue lupa ada jadwal manggung besok. Harus fit besok. #kata Edgar beralasan.

Senja hanya mengangguk, menerima saja alasan sahabatnya itu.
Rio memperhatikan Edgar, merasa aneh dengan sikap temannya itu.

🍂🍂🍂🍂

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang