Tiga Belas

69 13 2
                                    

Hujan deras mengguyur kota Jakarta pagi itu. Suara petir membangunkan Bintang dari tidurnya, "Paa.. Maa.." ucap Bintang seraya melangkah menuju ruang tengah, tapi tak ada siapapun di ruangan itu.
Bintang melangkah menuju dapur, sama saja tak ada siapa pun.

Langit tampak baru keluar dari kamarnya, lalu duduk di sofa ruang tengah. Menyalakan tv.
Bintang menghampirinya.
"Langit.. mama mana?, Kok sepi banget" kata Bintang
Langit hanya diam saja.
"Yahh gue dicuekin, woyy Langit.." kata Bintang agak kesal
Langit fokus menonton tv, diam saja.
"Hahh.. rese lo" kata Bintang lalu beranjak pergi. Ia tau kakaknya jahil.

Dua jam kemudian, hujan reda.
Bintang hendak berangkat ke Kampus,
"Mobil gue mana ya, apa dipake mama"  Bintang bertanya-tanya sendiri. Ia tak melihat mobilnya,.
"Gue tanya Langit ah" ucapnya hendak beranjak.
"Beybieee" suara Senja menghentikan langkahnya.
Bintang melihat Senja mengendarai sepeda motor metik, berhenti di depannya.
"Wah motor baru nih" kata Bintang.
"Hehehe iaa.. bagus gak?"
"Bagus dong.. kereen"
"Ayo ke kampus" ajak Senja
"Kamu kesini jemput aku?"
"Ia dong.. aku kan motor baru, ayo-ayo" kata Senja senang
"Aku ngga bisa naik motor lho, kamu tau kan" kata Bintang serius
"Hahaha aku tau, makanya ayo aku yang boncengin"
"Malu ahh"
"Ngga apa-apa, sayang ayoo.. atau aku ngambek nih"
"Ia ia deh" kata Bintang lalu beranjak naik ke motor itu.

"Kamu harus belajar lho naik motor. Seru tau" kata Senja
"Duhh kamu fokus bawa motor nya aja deh.. aku ngeri"
"Gaa apa-apa, tenang aja.. hahaha, kamu serius ga bisa bawa motor?"
"Ia gak bisa.. dari dulu ga pernah diizinkan sama papa. Bawa mobil sendiri aja baru diizinkan setelah tamat SMA."
"Terus sebelumnya kalo kamu mau kemana-mana gimana?"
"Pakai supir" jawab Bintang
"Hahaha yaa ampun,, kamu anak mami banget"
"Papaku orangnya tegas, kalau ngga boleh yaa ngga boleh" kata Bintang.

"Orang-orang ngeliatin kamu tuh.. bawa motor sambil ketawa-ketawa" kata Bintang yang sebenarnya takut, ini pertama kalinya ia naik motor.
"Abisnya kamu lucu, bisa naik sepeda bisa bawa mobil tapi ngga bisa bawa motor" ujar Senja terkekeh.
"Yaa memang ngga bisa"
"Ntar aku ajarin deh" kata Senja
"Ngga deh" tolak Bintang
"Hahaha malu yaa" ledek Senja.
Mereka malah ngobrol dan bercanda.
Tak lama mereka sampai di kampus.
Berjalan bersama, keluar dari areal parkir.

"Itu tu motor metik.. gampang, tinggal ngegas doang. Kamu kok gak mau.. bilang aja gengsi diajarin sama aku.. hahaha" Senja puas menertawai Bintang sejak tadi.
"Ngga, nanti aku diajari temanku aja. Udah ahh. Malu tu dilihat orang, nanti mereka dengar" kata Bintang melihat orang-orang yang beraktivitas disekitar mereka.
"Senjaaa.. yaa ampun, happy banget kayaknya" kata Mita menghampiri Senja.
"Ehh Mita, ga ada. Ini lagi becanda aja" kata Senja melihat sekelilingnya, orang-orang melihatnya dengan tatapan aneh.
"Gue berisik ya.. hehehe maaf" kata Senja malu.
"Hehehe ngeledekin terus sihh.." kata Bintang.
"Yuk ke kelas" ajak Mita
"Oke.. aku duluan yaa, byee" kata Senja pada Bintang.
Bintang tersenyum, melambaikan tangannya.

🍃🍃🍃🍃

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang