Duapuluh Dua

64 11 0
                                    

Minggu pukul 05.40 pagi, Senja terbangun dari tidurnya.
Ia meregangkan tubuhnya, mengumpulkan kesadaran dan tenaga untuk bangkit.
Menguap sambil melihat jam di dinding kamarnya.

Senja beranjak dari ranjang, melakukan sedikit olahraga ringan sambil melangkah keluar dari kamar. Tak sengaja ia menoleh ke arah jendela, samar-samar ia melihat ada seseorang yang berdiri di depan rumahnya.

Senja menggeser tirai jendela, melihat Bintang tersenyum kearahnya.

"Bintang.." kata Senja masih bingung, tumben Bintang datang ke rumahnya pagi-pagi begini.
Bintang masih berdiri di sana. Tiba-tiba Senja menyadari sesuatu,
Ia buru-buru mengambil gadgetnya di kamar. Segera menelpon Langit namun tidak diangkat.
Ia mengirim chatt pada Langit, sambil beranjak kembali ke depan.

Senja beranjak keluar, menemui Bintang.
"Beybiee kemana aja.. aku tu khawatir tauu" kata Senja lalu memeluk Bintang erat.
"Aku juga rindu sama kamu" kata Bintang
"Kenapa ngga ada kabar? Handphone kamu juga ngga aktif"
"Handphone aku hilang.. maaf ya"
"Kamu baik baik aja kan??"
"Aku baik-baik aja sayang.. aku kangen sama kamu"
"Aku juga.. kamu kelihatan kurus, muka kamu agak pucat.. ngga lagi sakit kan?"
"Ngga sayang.. udah ah jangan sedih gitu. Aku sehat" kata Bintang

Mereka duduk di teras rumah.
Senja memeluk kekasihnya, rindu sekali.
"Kamu makin cantik" ucap Bintang
"Gombal.. aku ngga tidur nyenyak karena mikirin kamu."
"Maafin aku yaa" kata Bintang
"Kamu udah sarapan belum?"
"Sudah.." jawab Bintang.

Senja menatap kekasihnya itu, tampak sedih. Ia melihat gadgetnya, membalas chatt dari Langit.

"Kamu lagi ada masalah ya" tanya Senja"Ngga""Kok kamu ngga happy kayak biasanya" "Aku kangen sama kamu, aku mau menikmati waktu berdua kita aja" ujar Bintang sambil mendekap Senja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu lagi ada masalah ya" tanya Senja
"Ngga"
"Kok kamu ngga happy kayak biasanya"
"Aku kangen sama kamu, aku mau menikmati waktu berdua kita aja" ujar Bintang sambil mendekap Senja.

Senja megerutkan dahinya, jawaban Bintang agak tidak nyambung.

Senja menoleh kiri kanan, namun tanda-tanda kedatangan Langit.
"Kenapa sayang?" tanya Bintang.
"Ngga apa-apa, baru kali ini aku keluar rumah sepagi ini" kata Senja lalu tertawa pelan
Bintang tersenyum.

Tak lama kemudian, Langit datang.
Bintang tampak kaget melihat mobil abangnya masuk ke areal rumah Senja, Langit memarkir kan mobilnya tak jauh dari Senja.
"Kak Langit" ucap Bintang

Langit segera turun dari mobilnya,
"Senja.. mana Bintang" kata Langit melihat kiri kanan, ia tak melihat siapapun kecuali Senja.
"Lho ini.." kata Senja menunjuk Bintang.
Bintang hanya diam saja, menunduk.
Langit tampak bingung.
"Apa sih maksud lo? Mana??" kata Langit mengerutkan dahinya
"Ini Bintang kak.. jangan becanda dong kak.. Bintang lo ngomong dong" kata Senja kesal, ia menarik lengan Bintang.
"Mana?! Siapa yang bercanda.. gila lo yaa!" kata Langit

"Ini Bintang!!" kata Senja emosi
"Senja cukup!" kata Bintang lalu beranjak pergi, berlari meninggalkan Senja dan Langit.
Ia tak tau harus menjelaskan bagaimana pada Senja dan Langit.

"Lho.. Bintang.. tunggu, beybiee" kata Senja mencoba mengejar Bintang.

Langit menghela nafas, ia sangat kesal.
"Dasar cewek gila" kata Langit lalu beranjak pergi.

Bintang berlari sekuat tenaga, matanya berkaca-kaca. Dadanya terasa sesak, hatinya hancur.
"Argkhhhhhh!!!!"
Melepaskan semua kekesalannya.
Angin semilir bertiup, udara terasa sejuk. Alam seperti tau kesedihan Bintang.

Langkah Senja terhenti, ia kehilangan jejak Bintang.

🍃🍃🍃🍃

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang