Lima Belas

70 13 0
                                    

Playboy adalah julukan untuk seorang pria yang memiliki lebih dari satu kekasih. Memiliki pesona yang mampu memikat banyak wanita. Langit memang dikenal sebagai playboy, wajar memang karena ia memiliki wajah tampan dan pesona yang luar biasa.

Pagi pagi saja Langit sudah memakai headset telponan dengan kekasihnya, sambil chattingan dengan gadis lain menggunakan gadget yang lain.
Bintang geleng-geleng melihat aktivitas abangnya itu.
"Buset dahh.. hape sampe dua, dasar playboy cap badak" kata Bintang lalu duduk tak jauh.
"Langit.. papa dan mama kemana sih? Keluar kota ya?" tanya Bintang
Langit cuek saja, asik telponan.
"Aden.. sarapan dulu, itu sudah mbok siapkan. Aden jadi kasi kabar ke ibu sama bapak?" Kata mbok Asih yang baru datang.
"Bentar mbok, mereka sedang diluar kota, aku takut nanti malah bikin mereka khawatir" kata Langit
Si mbok menghela nafas lalu beranjak.

Bintang melirik Langit. "Memangnya ada apa?" tanya Bintang penasaran.
Langit lagi lagi mengacuhkan Bintang.
"Ia sayang.. nanti malam minggu aku main deh ke rumah kamu.. ia bener, serius. Johan gak pernah bohong" Ucap Langit pada gadis yang ditelponnya.
"Johan! Alias Langit. Lo cuekin gue mulu.. kenapa sih? Gue minta maaf deh kalo lo kesel gue jahilin kemarin." Ucap Bintang kesal
"Hahaha ia ia.. nanti aku bawaiin deh buat kamu, kamu suka yaa" kata Langit yang masih asik telponan.
Bintang makin kesal, ia beranjak pergi.

🍂🍂🍂🍂

Sorenya, Bintang terbangun dari tidurnya. Suasana hatinya sedang buruk, tidur seharian untuk memperbaiki mood.
"Gue kangen banget sama mama.. apa gue telpon aja ya, kok keluar kota ga bilang-bilang sih" ucap Bintang dalam hatinya.
Ia beranjak mencari gadgetnya, tapi tak menemukannya.
"Hape gue mana ya.. seingat gue dari  kemarin ga pegang hape, mana yaa..
Emmm... Apa ketinggalan di mobil, eh mobil kan dipake mama.. yah gimana dong" Bintang bicara sendiri dalam hatinya.
Tak lama Bintang ke ruang tengah, ia melihat Langit mondar mandir sambil memegang gadget.

"Kemana sih tu anak.. ga pulang-pulang, ditelpon gak diangkat lagi" kata Langit bicara sendiri.
"Kenapa lo? Pacar yang mana yang minggat?" Kata Bintang lalu beranjak duduk di Sofa
Langit menghela nafas,
"Halo maa.. ia ma udah Langit telpon berkali-kali. Ga diangkat sama dia, ga tau ma kemana.. ga ada kabar. Tadi sore udah Langit telpon teman-teman nya tapi semuanya bilang ga tau" kata Langit menelpon ibunya.
Bintang melihat Langit, "ada apa sih?" tanya nya penasaran.

"Mbok mbok.. mama ni mbok" ucap Langit .
Mbok Asih tak lama datang, Langit memberi gadget nya pada si mbok.
"Halo buk.. ia buk, dengan hari ini berarti sudah dua hari den Bintang ngga pulang buk. Mobilnya juga ngga ada" ujar mbok Asih.
"Lho lho.. gue disini lho" kata Bintang kaget.
"Iaa maa.. kemarin Bintang perginya malam. Trus Langit pikir Bintang pulang. Sorenya mbok lapor kalo Bintang ga ada di rumah.." ujar Langit
"Kak lo apa-apaan sih, gue disini.  Ngeprank gue lo ya, mbok juga apa apan ikutan kak Langit" kata Bintang kesal
"Halo paa.. ia pa Langit tunggu ya paa" kata Langit khawatir.

"Ehh ngomong ke papa lagi.. Langit!!" Kata Bintang marah. Ia hendak mendorong kakaknya yang menyebalkan itu tapi entah kenapa tidak bisa.
Bintang tertegun, melihat kedua tangannya.
Ia mencobanya berkali-kali, tapi tangannya menembus tubuh Langit.
"Kak.. kak.. Langit" kata Bintang panik melambai-lambaikan tangannya di depan mata kakaknya, tapi Langit tidak menoleh kearahnya sama sekali.
"Mbok.. ini Bintang mbok, Bintang disini" kata Bintang pada mbok Asih, namun hasilnya sama saja. Si mbok tak sekalipun menoleh kearahnya.

Bintang terduduk lesu, "ada apa ini?" ucapnya kebingungan.
"Gue tadi tidur" ucapnya lagi.
Bintang beranjak ke kamarnya, tapi ia tak melihat ada jasadnya di ranjang.
"Gue belum mati.. hahh mikir apa sih gue, buktinya ngga ada apa-apa. Tapi kenapa gue ngga bisa sentuh Langit dan mbok Asih" kata Bintang, benaknya dipenuhi tanda tanya.

🍃🍃🍃🍃

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang