D' Van Der Light cafe, merupakan salah satu cafe populer di kawasan Jakarta Barat saat ini. Pengunjungnya kebanyakan anak muda. Selain menyuguhkan desain dan tema menarik, cafe ini juga memiliki menu-menu baru dengan harga yang relatif terjangkau.
Selain menu makanan yang lezat dan terjangkau, cafe ini juga menghibur pengunjungnya dengan live music. Setiap malamnya ada penampilan band-band atau penyanyi solo lokal di cafe itu.
Sudah hampir tiga jam lebih grup band Edgar cs tampil di D' Van Der Light Cafe.
Malam ini aksi mereka berjalan dengan lancar."Ahh akhirnya kelar juga" kata Fariz saat mereka beres-beres di backstage.
"Seru banget tadi, iya kan Gar" kata Galih melihat Edgar.
"Emm.. hah? Iya iya" kata Edgar seperti baru tersadar dari lamunannya.Rio melihat Edgar, "lo kenapa bro? Kalo ada masalah.. cerita sama kita, gue perhatiin dari kemarin lo gak fokus.. kayak banyak pikiran" ujar Rio
"Gue nggak apa-apa kok.. cuma lagi ada problem aja dikit, gampang lah itu ntar gue beresin" kata Edgar.Rio mengangguk.
"Yaudah deh bro.. gue cabut duluan ya" kata Fariz.
"Gue juga nih.. gue duluan ya" kata Edgar lalu beranjak
"Oke sip. Ati ati bro" kata RioGalih melihat Rio.
"Bro. Lo tau rumah Edgar gak?" tanya Galih
"tau.. kenapa?" kata Rio melihat Galih.
"Gue rada aneh sih lihat tu anak. Belakangan ini dia banyak diam, trus sering gelisah.. sering celingak celinguk ngga jelas.. kayak lagi parno gitu.. kenapa ya?"
"Perasaan lo aja kali.." ucap Rio
"Ngga tau sih, apa jangan-jangan dia make?"
"Narkoba maksud lo?"
"Iya"jawab Galih penuh curiga
"Jangan sembarangan lo.. ngga mungkin lah" sangkal Rio"Soalnya waktu itu pernah pas kelar manggung, gue ama dia kan pulang terakhir. Gue ngga sengaja denger dia nelpon marah-marah, pas liat gue dia kaget. Trus dia buru-buru matiin telponnya.. yang sempat gue denger dia bicara tentang barang gitu."
"Terus terus?"
"Gue nawarin dia nebeng, tapi dianya nggak mau. Gak lama ada temannya jemput pakai mobil. Gak tau kenapa gue iseng ngikutin.. mereka ke arah komplek mati itu lho..yang di daerah pangkalan Redjo"
"Mau apa dia ke tempat itu?"
"Ya ngga tau.. gue aja merinding, mana gue pakai motor.. tapi pas di bundaran depan komplek nya itu ga gue ikutin lagi.. kalo gue nekat, bisa ketauan gue" kata Galih."Ada urusan kali.. ngga tau ah, yuk cabut" kata Rio lalu beranjak.
"Urusan apaan di tempat kayak begitu.."
"Mana gue tau Lih" kata Rio sambil melangkah keluar."Gue nebeng mobil lo ya" kata Galih
"Yaudah, lo yang nyetir tapi ya"
"Beres" kata Galih.Tak lama mereka tiba di areal parkir. Mereka langsung beranjak ke dalam mobil.
Galih menyetir mobil.
"Edgar tuh" kata Rio melihat Edgar di halte bis.
Galih memelankan laju mobilnya.Edgar terlihat menaiki gojek, berlalu pergi.
"Kita ikutin yuk" kata Galih memberi ide.
"Buat apa sih?"
"curiga gue. Gue gak mau anggota band kita ada yang make.. kita pastiin aja" kata Galih
"Terserah lo dah" kata RioGalih menyetir mobilnya, jaraknya agak jauh dari Edgar.
Benar saja, Edgar lagi-lagi ke komplek mati itu.
"Gila serem amat." kata Rio takut
"Tuu kan feeling gue bener" kata Galih mulai ciut nyali nya.
"Muter aja kita.."
"Tapi gue penasaran" kata Galih
"Rumah barunya kali disini" kata Rio
"Gila aja lo.. mana ada orang tinggal disini"
"Ya siapa tau.. jangan deket-deket. Ntar dia tau"
"Ini juga pelan" kata Galih kesal.Tak lama gojek yang di tumpangi Edgar, berbelok ke arah gedung tua.
"Mau apa dia ke gedung itu" kata Galih heran.
"Gak tau gue.. Lo lurus aja.. lurus," kata Rio ketakutan.
"Iya ini lurus" kata Galih.
"Ntar agak di depan muter balik.. pulang"
"Iya ahh.. penakut amat lo"
"Lo emangnya berani?"
"Dikit"
"Resek lo.. ayo cepetan ahh" kata Rio.Tak lama mereka putar balik, dan tancap gas keluar dari kawasan komplek mati itu.
🍂🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG
Romance"selalu ada meskipun tak terlihat" cinta selalu memberi kekuatan, tanpa disadari Bintang masih bertahan menemani Senja. Bintang dan Senja?