PART 18

47 4 0
                                    

"Bunuh saja saya, jangan bawa-bawa mereka" teriak Dhila sambil meneteskan air matanya.

"Benar, Dhila lukai paman aja, selamatkan diri kalian" ujar Johan

"Ngga, ngga akan" bantah Dhila

"Cepat Dhila" sembur Johan

BRUAKKK

Ada seseorang yang mendobrak pintu yang terkunci itu, semua mata tertuju ke pintu, tak lain adalah pria bertopeng.

Zayn berhasil membuka borgol ditangannya dan langsung menepis tangan orang itu hingga pisaunya terlempar.

Orang itu pun terkejut dengan Zayn bisa melepaskan borgol, mereka bersiap-siap untuk bertarung. Zayn berdiri dengan sedikit masih terasa sakit dibahunya.

"Joni dan John?" Ucap Dev pelan, ia heran ketika melihat Joni dan John tengah mengancam mereka.

.....

"Rangga, kenapa kita kesini, bukannya lo mau nganter gue pulang?" Tanya Shila ketika sampai di pantai

Rangga memberhentikan motornya meneduh dibawah pohon.

"Mampir dulu lah" jawab Rangga

"Gamau gue mau pulang" kekeh Shila tak mau turun dari motor.

"Ayo, ada surprise buat lo" paksa Rangga yang sudah turun dari motor.

"Ngga, gue ga tertarik"

"Ayo turun" paksanya

"Paan si maksa banget" Shila pun pasrah karena tangannya ditarik oleh Rangga.

Rangga mengajak Shila bermain pasir dan bermain air, mereka saling kejar-kejaran saat Shila dijaili Rangga.

"Rangga udah, gue capek" teriaknya, Shila menghampiri kursi dan mendudukinya.

Rangga yang melihat Shila duduk, ia pun ikut menghampirinya.

"Capek juga ya" samber Rangga

Rangga mengecek jam tangannya menunjukkan jam lima sore.

"Dev kok belum dateng juga ya" ceplos Rangga

"Hah, Dev?" Tanya Shila heran, Rangga ambigu menjawab Shila.

"Lo janjian sama Dev?"

"Sebenarnya gue ke sekolah itu mau jemput lo jalan bareng Dev sama Dhila" ujar Rangga

"Ohh, jadi maksudnya mau duoble date" batin Shila

"Hihi.. seru juga tuh" lanjutnya didalam hati

.....

Dev dan Zayn bertarung dengan ahli, Dhila yang melihat perjuangan Zayn dan pria bertopeng itu dengan cemas, Dhila menghampiri Johan ia berusaha membuka borgol dengan alat seadanya.

Akhirnya borgol pun terbuka, Dhila melemparnya ke sembarang arah.

"Paman ga napa-napa?" Tanya Dhila

"Makasih Dhila" jawabnya

Dev perlahan mendekat ke Zayn sambil bertarung, mereka saling membelakangi, Dev menyiku punggung Zayn dengan berkata pelan.

"Kalian pergi saja, cepat"

Zayn tanpa membalas perkataannya, ia berlari mendekati Dhila dan Johan, lalu menarik Dhila dan Dhila menarik Johan untuk pergi meninggalkan tempat itu.

"Zey, tunggu" cegah Dhila menepis tangan Zayn saat sudah keluar dari pergudangan itu.

Zayn mengerutkan kening dengan heran.

Magical FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang