PART 23

27 3 0
                                    

Dev mengerutkan keningnya karena seperti mengenalnya, lalu Dev bangkit dan berjalan mendekati orang tersebut.

"Ekhem" dehem Dev berdiri di samping Dhila yang masih duduk dan masih melempari benda kecil ke air.

Dhila mendongak melihat siapa yang berdehem disampingnya.

"Dev" sontak Dhila langsung berdiri.

"Lo yang lemparin batu-batu ke air?" Tanya Dev santai.

"Mm.. emang kenapa?" Dhila mengerutkan kening

"Tadi kena muka gue"

"Ups! Sakit ga?" Dhila menangkup kepala Dev dengan sok panik.

Dev perlahan menurunkan tangan Dhila dari kepalanya.

Dev tersenyum menatap Dhila, sedangkan Dhila yang menyadari dirinya disenyumi ia malah membuang muka ke arah lain.

"Apa yang membuat lo tersenyum gitu?" ketus Dhila

"Lo"

Dhila sudah terbiasa dengan omongan konyol Dev, ia mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya, gue lagi di tunggu Zey di rumah, gue balik duluan yah" sembur Dhila melangkahkan kakinya

Dev berhasil mencengkal tangan Dhila, membuat Dhila tak jadi meninggalkannya.

"Ga usah alasan, sebentar saja ngapa lo temenin gue" ucapnya, Dhila melirik Dev terdengar ucapanya yang serius.

"Lo ada masalah?" Tanya Dhila

Dev mengajak Dhila menaiki bukit yag berada di pantai itu, lalu mereka duduk berdampingan.

"Dhil?"

"Hm?"

"Lo tau ngga?"

"Ngga!"

"Gimana rasanya terpojok dengan kejadian yang tidak diinginkan?" Ucap Dev, Dhila membuang nafas pelan sebelum menjawab.

"Rasanya... Ga enak"

"Itu bukan jawaban" sambung Dev

"Walau tidak semua orang mengalaminya, tapi semua orang dapat merasakannya" balas Dhila

"Jika lo diperintahkan orang yang terpimpin, tapi keinginannya tidak sesuai dengan kemampuan hati lo gimana?" Lanjut Dev

"Itu kan amanah, berarti kita harus belajar menerima keadaan yang harus kita pertanggung jawabkan, agar orang tersebut lebih mempercayai kita, yang penting kita melakukannya dengan baik dan benar, bagaimana kemampuan dari diri kita" ujar Dhila

Dev mendengar kebijakkan Dhila, ia mengalihkan pandangan ke depan yang tadinya melihat Dhila.

Suasana senja mulai menyelimuti kesunyian pantai.

"Liat matahari terbenam itu Dhil" Dev menunjuk sunset disana, Dhila mengembangkan senyumannya

"Sangat indah" ucap Dhila

Tangan Dev bergerak ke belakang memutari bahu Dhila namun tidak menempelkan tubuh Dhila.

Dev seketika mencubit pipi kanan Dhila, sedangkan Dev berada di sebelah kiri Dhila.

Sontak Dhila pun menoleh ke arah kanan dan Dev meninggalkan Dhila ketika Dhila lengah, Dhila pun menoleh ke Dev namun Dev sudah berjalan meninggalkannya.

"Deevv" geram Dhila ikut mengejarnya

Di tengah-tengah sunset merekapun berlarian ke tepi pantai sambil bermain air saling menciprat-cipratkan, sampai baju mereka basah.

Magical FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang