PART 22

27 3 0
                                    

Dhila dan Dev masih di dalam cafe setelah Rangga pergi, mereka sempat terhening, Dhila mengecek keadaan lengannya, sedangkan Dev teringat kalung itu yang sekarang di pegang sama Dhila.

"Gue harus bisa merebut kalung itu pada Dhila, kalo ngga dia akan dalam bahaya terus" batin Dev sembari melamun

"Dev, gue mau nanya" ucap Dhila

"Iya?"

"Lo tau ga, gosip-gosip anak-anak di kelas tadi?"

"Gosip apa?" Tanya Dev heran

"Oh ya lo tadi ga ada di kelas" sambung Dhila

"Ternyata gosip itu bukan viral disekolah kita doang, diluar sekolah juga orang-orang membicarakannya"

"Ada apa?" Tanya Dev

"Bener ngga sih, di pulau kita sekarang lagi dalam incaran polisi yang mencari buronan mafia?"

Dev tidak terkejut mendengar perkataan itu, ia sudah mengetahui sebelum orang-orang viral membicarakannya.

"Dengar-dengar sih begitu" jawab Dev

"Mm.. yuk, gue anterin lo pulang" lanjut Dev berdiri dari duduknya.

"Buru-buru amat tumben" balas Dhila

"Ya, terus kita mau disini terus? Cafenya juga tutup, jadi gada kegiatan disini" ujar Dev

"Yaudah sono duluan, gue bisa pulang sendiri kok"

"Selagi ada gue, gue ga akan biarin lo pulang sendiri"

Seketika Dhila mematung dengan ucapan Dev tadi, Dhila memesemkan senyumannya.

"Adek, kakak ini udah gede, dan lebih paham dari dirimu, jadi kamu ga usah repot-repot anterin kakak pulang" ucapnya

Dev mendesis menahan sabar, Dhila bangkit dari duduknya.

"Yaudah sono pulang, kakak ada urusan dulu" kata Dhila

"Urusan kemana? Ga mau pulang dulu, ganti baju kek" sambung Dev

Dhila meninggikan pojok bibir atasnya, gagal membuat alasan agar Dev tidak mengantarkan pulang.

Dev dan Dhila beranjak dari dalam cafe, mereka berjalan menuju motor Dev.

Saat dirinya ingin menaiki motor Dev, tak sengaja mata Dhila melihat mobil yang seperti ia kenali terparkir di depan minimarket dekat cafe itu.

"Itu mobilnya Zey bukan?" Batinnya

Dev yang tengah menaiki motornya dan menanti Dhila untuk naik di jok belakang, tiba-tiba Dhila menolak ajakan Dev untuk mengantarkannya pulang.

"Dev, gue jadi ga enak nih keseringan nebeng sama lo"

"Jangan berpaling, gue udah sering bilang akan tetap disisi lo" ujar Dev

"Kenapa sih, lo kekeh banget, gue udah gede tak perlu di titah-titah begitu"

"Karena gue punya tanggung jawab terhadap lo" samber Dev langsung, Dhila membulatkan matanya terdengar konyol.

"Dasar cowok mesum" celetuknya memukul Dev dengan tas sekolahnya.

Dhila melihat Zayn dari kejauhan keluar dari minimarket.

"Zey!" Ucapnya dan langsung berlari menghampiri mobil Zayn, Dev mendesis pasrah melihat kepergian Dhila yang menghampiri mobil Zayn.

"Zey.. Zeyy" teriaknya

Dhila menghadang mobil Zayn didepannya, Zayn berhasil menginjak rem yang tengah melajukan kendaraannya karena melihat Dhila didepan menghadang.

Magical FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang