"Tapi gue kok yakin Dev sama Dhila akan segera datang" lanjut Shila
"Kenapa seyakin itu?" Tanya Rangga, Shila berdiri dari duduknya.
"Barusan Dhila ngechat dia masih jalan sama Dev" jawabnya
Seketika Dev dan Dhila datang berjalan menghampiri Rangga dan Shila.
"Nah tuh mereka" ucap Shila
"Kalian masih disini?" Tanya Dev
"Kalo udah pulang, kenapa wujud kita ada di sini" jawab Rangga kesal
"Ini ada apa si? La, lo juga disini?" Dhila terheran
Shila hanya mengangkat bahunya tidak tahu.
"Udah malem gercep" ucap Rangga ngleos duluan, Shila pasrah mengikuti Rangga di belakangnya.
Namun tidak dengan Dev, ia memasukan satu tangannya ke dalam hoodie dan satu tangannya perlahan menangkap jari-jari tangan Dhila dan menggenggamnya.
Sontak Dhila membulatkan mata melihat tangannya, Dhila berusaha menepis namun Dev menariknya untuk berjalan.
.....
Kedua motor berhenti didepan cafe.
"Malem-malem gini kalian masih bekerja?" Tanya Dhila stelah turun dari motor Dev.
"Udah jangan banyak nanya" balas Rangga
Tangan Rangga menyangkutkan ke bahu Shila lalu menggeretkan untuk memasuki cafe.
Sebelum Dev beraksi, Dhila tak mau membuat Dev bergerak melakukan sesuatu lagi, ia berjalan duluan mengikuti Rangga dan Shila.
Dev mendesis membuang nafas pelan dan menyusulnya.
"Wahh keren" ucap Shila ketika sampai di dalam
"Ini ada acara apa?" Tanya Dhila polos
"Hajatan" celetuk Dev berdiri disisi Dhila
Dhila mendecik dengan jawaban Dev.
Cafe itu dirias seindah mungkin, ada beberapa orang sedang berpesta, masing-masing mempunyai kelompok.
"Cafe ini udah berdiri dua tahun, dan kita ingin kalian datang" ujar Rangga
"Hampir aja gue geer, kirain Rangga mau nembak gue" batin Shila sedikit cemberut
"Eh, paan si kok gue jadi ngarep Rangga" lanjutnya dalam hati
"Gue ambil minuman dulu yah" kata Rangga
"Sini duduk" Dev menghampiri meja yang ada 4 kursi
Dhila dan Shila mengikutinya, tak lama Rangga datang membawa 4 minuman lalu menaruh diatas meja.
"Berarti kalian udah 2 tahun kerja disini?" Tanya Dhila mengawali percakapan.
"Kalo gue ga kerja, cuma disuruh bokap buat ngatur karyawan disini" jawab Rangga
"Lah berarti lo bos? Pantes saja adek kecil nurut sama lo" sindir Dhila kepada Dev
Dev tengah meneguk minumannya, ia sama sekali tidak marah jika Dhila mengatainya adek kecil.
"Oh! Bukan, Dev bukan karyawan, dia hanya menemani gue dan bantu-bantu aja" jelas Rangga
"Yaampun Dev kok lo mau sih, lo kan orang sibuk, ya kan" samber Shila dengan memaikan alisnya setelah meneguk minuman.
"Sshutt, jangan sok tau"
Jari telunjuk Rangga menyamber ke bibir Shila ketika Shila berkata seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Feeling
Teen Fiction"Dengerin baik-baik! GUE GA SUKA HIDUP PENUH ATURAN SEPERTI LO YANG GA TAU TENTANG KEHIDUPAN GUE" tegasnya. "Gue bukan ngatur, tapi memberitahu lo" "Berhenti berfikiran aneh-aneh tentang gue, dan berhenti ikut campur urusan gue" serangnya, lalu ia...