Original Soundtrack
Taylor Swift feat Ed Sheeran - Everything Has Changed----
Melody sudah rapi dengan seragam batik motif burung garuda coklat ada kemerahan dan rok panjang putih. Rambut sebahunya ia biarkan tergerai dan ia pakaikan bando kain warna putih. Melody keluar kamar berjalan ke ruang makan.Melody menghampiri ibunda yang sibuk menyiapkan sarapan. Ternyata disana juga sudah ada Ayahnya yang menikmati seduhan minuman berkafein tersebut.
"Morning," sapa Melody beserta suara khas yang terbilang keras tetapi merdu.
"Morning too sayang," balas kedua orang tuanya ini bersamaan.
"Ayah kapan datengnya?" tanya Melody dan duduk di kursi sembari meneguk segelas susu coklat kesukaan dia.
"Semalam. Ehmm... Kira kira jam 12." Jawab ayah sembari berpikir. Melody mengangguki.
Yudha, ayah Melody seorang arsitek profesional. Kerjaan beliau gak hanya di dalam kota tapi diluar kota bahkan di luar negeri. Benar benar sibuk ayahnya Melody. Kadang bundanya sampai harus menemani.
"Gimana sekolah kamu Mel?" tanya ayahnya.
Melody menelan roti tawar lalu menjawab. "Lancar selalu kok, Yah." Melody tersenyum. "Ayah lagi cuti atau gimana?" tanya Melody.
"Enggak. Ini ayah libur seminggu. Minggu depan ayah kembali lagi ke Jakarta," ujar ayah.
"Buat ngurusin proyek apartemen yang tertunda itu yah?" timpal bunda. "Yang di daerah mana tuh, ehhmm..." Lanjut bunda seraya mengingat, karena lupa.
"Di Jakarta Timur bun," sahut ayahnya.
"Eh iya itu yah." Sambung cepat bundanya.
"Jadi ayah gak bakal lama dirumah?" tanya Melody ekspresinya kelihatan sedih.
Melody sangat dekat dengan kedua orang tuanya. Waktu kumpul bersama ayahnya tak banyak, karena beliau harus kerja keras mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan. Itulah yang membikin Melody jadi murung, bertemu sang ayah jarang.
"Ya sebenarnya ayah juga pengen punya banyak waktu buat keluarga. Ya karena urusan pekerjaan yang gak bisa ditunda, Ayah harus menjalankan itu dengan bolak balik pulang. Dan kedudukan Ayah sekarang sudah diatas Mel gak bisa Ayah tinggalkan." Jelas Yudha, ayahnya.
Melody termenung.
"Bun, kak Yugo dimana?" tanya Melody mengalihkan topik pembicaraan.
"Kakakmu udah berangkat ke Bandung tadi subuh," sahut bunda Sonya.
"Udah berangkat?! Kok gak bilang? Katanya kemarin 2 hari lagi," ujar Melody cemberut.
"Berangkat bareng teman katanya naik kereta. Tugasnya banyak jadi mau kerjain disana." Ucap bunda Sonya.
Melody beroh ria lalu mangut mangut dan kembali melanjutkan sarapan.
Disela aktivitas makan Melody bersama keluarga, terdengar suara deru motor. Melody hafal dengan suaranya. Itu suara motor Kala. Lekaslah ia bangkit dari duduk. Melody pamit terlebih dulu ke ayah dan bunda tak lupa menyaliminya. Serta mengucap salam saat hendak keluar rumah.
***
Kala menunggu Melody diatas jok motor di depan pintu gerbang.
Hendak melangkahkan kaki, langkahannya tersendat. Teringat akan kejadian kemarin, perkataan Sekala. Bagaimana ini? Apakah Melody siap untuk berpaling perasaannya? Tak tahu siapa itu, siapa yang akan menggantikan nama Kala di hatinya. Sungguh Melody merasa sangat tidak mengerti dan tak tahu arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Sahabat
Teen FictionDalam persahabatan cowok dan cewek tidak menutup kemungkinan timbul perasaan lebih, satu sama lain. Padahal keduanya telah berjanji tidak boleh ada perasaan saling suka, karena perasaan itulah penyebab hubungan persahabatan menjadi retak. Lalu apaka...