Original soundtrack
Ed Sheeran - How Would You Feel••••
Sepuluh kali Kala menghela napas. Mengatur detak jantung yang berdegub cepat dari batas normal. Kali pertama ia menyatakan perasaan. Itupun ia harus dibantu oleh beberapa temannya yang berpengalaman dalam ahli perasaan.
Kaki Kala menapaki jalan yang ia lalui untuk menuju tempat tujuan. Di tangannya sudah ada sebuket bunga mawar putih kesukaan sang pujaan. 10 menit berjalan, ia sampai di rooftop. Tempat inilah yang akan Kala jadikan tempat bersejarah. Tempatnya untuk mengutarakan.
Kurang 5 menit ia menunggu, akhirnya gadis pujaannya itu tiba. Sabrina yang memakai sweater berajut merah muda itu mendekati Kala yang berdiri menghadap depan. Menghadap langit jingga.
"Kala," panggilnya pelan. Jari tangan kanannya meremas erat tali tas selempangnya.
Kala pun berbalik badan menunjukkan senyum manis tanpa dibuat-buat. Sementara Sabrina tampak kebingungan. Meski Kala saat ini terlihat gemetaran, keringat dingin bercucuran. Tapi Kala harus bersikap tenang.
"Ada apa Kala?" tanya Sabrina.
Menghela napas lagi. Kali ini napasnya sungguh tercekat. Begitu susah ia mengatakan. Akan tetapi ia harus berani. Percaya diri. Lagi pula Kala tidak akan pernah rela, jika gadis yang ia cintai dan sayangi di ambil orang lain.
"Guㅡehm maksudnya aku ingin bilang sesuatu sama kamu," ujar Kala.
Dahi Sabrina berkerut.
Kala menyerahkan sebuket bunga tersebut ke Sabrina, dengan sebuah kata-kata.
"Sabrina aku ingin jujur sama kamu. Dan kamu dengerin baik-baik oke."
"Aku tahu kita berdua saling mengenal masih belum genap dua tahun. Tapi, dalam tahap hubungan kita ini. Jujur aku merasa nyaman Brina. Aku merasa nyaman di dekatmu. Dan perasaanku ini padamu melebihi ikatan seorang teman. Aku sayang kamu Sabrina. Aku cinta sama Kamu. Kapan perasaan ini muncul? Aku tidak tahu. Yang aku ingat sejak pertemuan kita di taman Vanda kala itu."
Tangan kanan Kala meraih tangan Sabrina.
"Kamu tahu Bri aku gak suka mengulur-ulur waktu. Jadi, sekarang aku izin sama kamu. Aku ingin mengutarakan perasaan yang telah lama kupendam ini kepadamu. Brina aku suka sama kamu aku jatuh cinta sama kamu. Dan tentang ucapanku kemarin benar adanya."
"Sabrina aku memang gak pandai merangkai kata romantis. Tapi perasaanku ini sudah membuktikkan semuanya kan? So, will you my grilfriend?"
Dengan rasa kaku pada mulut Kala mengatakan itu.
Sabrina mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sabrina menatap Kala tidak percaya. Tidak percaya Kala menyatakan perasaanya. Ia terkejut bukan main. Akan tetapi apakah Sabrina harus menerima Kala?
Mata teduh Kala menatap mata sipit Sabrina. Menunggu jawaban dari calon gadisnya ini. Berharap Sabrina menjawab sama halnya dirinya yang juga sama punya perasaan. Tapi...
Tangan Sabrina menggenggam balik tangan Kala. "Kala. Aku juga sayang sama kamu. Sebagai teman. Dari awal bertemu aku juga sama merasa nyaman dengan kamu Kal. Jadi, aku minta maaf, aku belum bisa jawab. Maaf Kala,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Sahabat
Teen FictionDalam persahabatan cowok dan cewek tidak menutup kemungkinan timbul perasaan lebih, satu sama lain. Padahal keduanya telah berjanji tidak boleh ada perasaan saling suka, karena perasaan itulah penyebab hubungan persahabatan menjadi retak. Lalu apaka...