Original Soundtrack
Christina - Kehilangan----
Sekala baru saja sampai di tempat gym memakirkan motornya di parkiran. Jarak dari komplek rumah dan tempat gym tak terlalu jauh membutuhkan waktu kurang 15 menit.
Ia masuk kedalam sambil membawa tas di punggung berisi peralatannya, seperti handuk kecil. Setelah itu Kala menemui teman temannya yang sudah terlebih dulu datang.
"Telat 10 menit lu," serobot Ardan ke Kala yang baru tiba. Ia meletakkan tas di loker tempat menaruh barang. Kala melihat arloji di tangan kiri.
"Kurang 2 menit. Lu juga tadi ngajakin gue mendadak. Pas gue belum lama sampai rumah lagi." Balas Kala ketus.
"Ya kan gue gak tahu Kal," cengir Ardan.
Kala membuka kaos hitamnya, dan sekarang hanya terpampang perut atletisnya ia pakai celana pendek hitam. Mengambil barbel di tempat. Mereka bertiga mengerjakan kegiatan gymnya itu.
"Darimana lu baru pulang?" tanya Hema.
Hema orangnya pendiam, dingin, tak suka ikut campur urusan pribadi orang. Tak seperti Ardan yang suka kepo sana sini.
Kala menghentikan aktivitas mengangkat barbel. "Gua habis ke gramedia, nganterin Melody," ucap Sekala.
"Gue pikir lu kencan tadi," seloroh Ardan.
Kala seketika memicingkan mata elang ke Ardan, dan Ardan membalas cengiran.
"Kencan kencan," suara Kala yang terdengar dongkol.
"Lha terus lu sama Melody hubungannya kek apa? Bukan sebagai pasang kekasih ya? Gue pikir awalnya kalian berdua pacaran." Sindir Ardan dengan agak ada gurauan.
"Pacaran mulu yang lu omongin. Denger ya gue sama Melody hanya sahabat." Ujar Kala penekanan dikata belakang.
Ditengah kegiatan mengegym mereka berdua tetap beradu mulut. Ardan yang terus terusan menggoda Kala. Dalam hal ia ingin tahu sebarapa dekatnya Kala dan Melody. Ardan sangatlah tak mempercayai jika mereka berdua hanya teman biasa.
Mustahil jika persahabatan laki laki dan perempuan tidak ada perasaan lebih dari itu yang bisa menggerogoti hati. Maka dari itu Ardan tak jengah mengusik Kala dengan berbagai pertanyaan seputar hubungan dengan Melody. Hingga menyebabkan Kala risih.
"Sayangnya gue gak seyakin itu Kal. Lu bilang sahabatan, tapi apa lu pernah ngerti Melody nganggap lu apa? Bisa jadi lebih!" ujar Ardan. Ucapan Ardan ini kedengaran sindiran ke Kala.
Kala diam berpikir mengernyitkan dahi tak paham maksud percakapan Ardan ini. "Lu ngomong apaan sih? Gak ngerti gue maksud lu apa?"
"Susah dan kesalahan ngomong sama orang yang gak peka sama perasaan. Punya hati tapi gak bisa melunak, punya otak gak bisa buat mikir!" cela Ardan.
"Aneh lu. Ngomong gak jelas." Cetus Kala.
Ardan tersenyum miring.
Kala bingung sifat Ardan barusan Ardan biasa biasa saja. Banyak gurauan yang ia ujarkan. Berubah sifat dan ucapan ketika bahas tentang persahabatannya dengan Melody. Ada apa Ardan ini?
Kala sedikit curiga dengan perkataan Ardan yang terdengar seakan celaan untuknya. Ia belum paham maksud Ardan bicara seperti itu. Ia membutuhkan penjelasan.
"Udah ayo. Katanya mau basket juga. Bentar lagi jam setengah lima." Ujar Hema menyudahi perbantahan yang Ardan dan Kala bicangkan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Sahabat
Ficção AdolescenteDalam persahabatan cowok dan cewek tidak menutup kemungkinan timbul perasaan lebih, satu sama lain. Padahal keduanya telah berjanji tidak boleh ada perasaan saling suka, karena perasaan itulah penyebab hubungan persahabatan menjadi retak. Lalu apaka...