Original Soundtrack
Bazzi - Why-----
Mata hazel Melody masih menangkap pandangan ke sekeliling rumah pohon. Terlihat asri nyaman dilihat. Ada macam tumbuhan, seperti tulip, melati, bunga matahari dan lainnya. Bunga bunga tersebut tumbuh sangat cantik. Ada juga burung merpati yang Kala tempatkan di kandang kecil bentuk rumah, disebelah rumah pohon.
Melody mendekat ke bunga tersebut. "Kal lu dapet bunga tulip darimana?" tanya Melody sambil menyentuh kelopak bunga tersebut.
Melody sangat menyukai bunga tulip, karna bentuk bunganya yang unik seperti lampu. Bunga yang sangat cantik. Warna yang cerah begitu indah dipandang.
Kala berjalan ke arah Melody. "Itu gue dapet dari temennya nyokap," jawab Kala.
"Gue aja kemarin cari nih bunga gak ketemu," gerutu Melody.
"Sekarang bunga tulip, tanaman disini, rumah pohon, ya pokoknya tempat sekitar sini milik lu dan gue." Jelas Kala.
Melody yang tadi fokus dan terpesona akan bunga tulip itu menoleh ke Kala yang berdiri disamping. "Hah? Lu serius Kal?" mulut Melody membulat mendengarnya.
Kala terkekeh geli. "Iya gue serius. Ini semua hadiah di hari jadi persahabatan kita Mel, lu lupa kalo hari ini tanggal 12 Agustus? Hari pertama di mana kita bertemu. Ketika waktu itu lu nyuruh gue nolongin lu buat ngambilin balon yang kesangkut di pohon." Jelas Kala.
Melody terperangah menatap Kala tak percaya. Tak percaya jika Kala mengingatnya. Mengingat hari ini anniversary persahabatan mereka berdua. Melody saja sampai kelupaan.
Dan yang sungguh membuat Melody terkejut, sekaligus terpukau. Kala sudah mempersiapkan ini jauh jauh hari membuat tempat seindah ini dengan susah payah. Yang bahkan Melody tak mengetahuinya.
"Lu inget Kal?" Melody masih bertanya memastikan. Benar benar bodoh Melody ini, jelas jelas Kala sudah memberitahukannya barusan.
"Ingetlah! Masa hari mengesankan ini gue gak inget. Gila kali, Mel!" kata Kala agak ngegas.
Melody tertawa miris serasa merasa bersalah. "Berarti cuman gue yang gak inget. Aish, bodoh banget ya gue," desis Melody yang mengerutuki dirinya sendiri. "Mana gue belum siapin kado." Imbuh Melody.
"Udah kado lu nanti aja nyusul. Sekarang ayo ikut gue ke atas ke rumah pohon," ujar Kala ia menarik Melody menaiki tangga untuk masuk kedalam rumah pohon tersebut.
Mereka berdua menaiki tangga kayu, Kala menyuruh Melody duluan yang naik setelah itu Kala menyusul di belakangnya.
Sampailah keduanya di rumah pohon yang masih kosong, sepi belum terisi apapun.
"Kok hampa?" tanya Melody, matanya mengitari dalam ruangan tersebut.
"Iya hampa. Jadi hadiah lu itu ngisi ini ruangan. Lu boleh ngisi apapun, jadiin kaya perpustakaan kecil yang lu pengenin, atau lu mau isiin apa terserah lu." Jelas Kala.
"Janganlah Kal, ini kan lu yang buat. Masa' ni rumah dalamnya isinya hanya punya gue," ucap Melody.
Telunjuk Melody mengetuk ngetuk dagunya, seakan akan berpikir. "Gimana kalau foto kita sewaktu kecil yang polaroid itu. Kita tempelin disini Kal, jadi kelak kita akan selalu ingat terus tu persahabatan kita," usul Melody.
"Boleh juga tuh. Gue setuju! Nanti lu desain aja sekehendak hati lu, " jawab Kala menyetujuinya.
Melody tersenyum. "Oke. Besok kita berdua bawa polaroid masing masing itu kesini, sama foto kita berdua bersama." Jelas Melody.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Sahabat
Teen FictionDalam persahabatan cowok dan cewek tidak menutup kemungkinan timbul perasaan lebih, satu sama lain. Padahal keduanya telah berjanji tidak boleh ada perasaan saling suka, karena perasaan itulah penyebab hubungan persahabatan menjadi retak. Lalu apaka...