Original Soundtrack
Yoon Mi rae - Always
••••Kala mengatarkan Sabrina pulang sampai rumah. Hujan telah reda, meski jalanan masih licin. Kala yang badannya sudah kering akibat kehujanan tadi, turun dari mobil membukakan pintu mobil untuk Sabrina. Sabrina turun dan tersenyum simpul pada Kala.
"Makasih Kal," ucap Sabrina. Kala merespon sekadar anggukan.
"Ya udah gua langsung pulang." Setelah mengucap pamit Kala membalikkan badan, namun tangannya keburu dicekal oleh Sabrina.
"Kala sebentar," pinta Sabrina lirih.
Dahi Kala berkerut. "Kenapa?"
Sabrina menatap Kala sendu, ia juga menggigit kuat bibir dalamnya. "Apa bener udah gak ada kesempatan buat aku memperbaiki semuanya? Memperbaiki hubungan kita Kal?"
Kala melepas lembut tangan Sabrina yang mencekalnya. "Maaf."
Kala mengusap lembut air mata yang telah membasahi pipi Sabrina. "Gua gak bisa Brina. Gua udah janji sama Melody buat ngelepasin lu. Lu tahu kan perasaan gak boleh di bagi. Jadi lebih baik kita temenan," ujar Kala pada Sabrina.
Tangan Kala masih aktif menyeka air mata Sabrina. "Sabrina, jangan pernah menangisi sesuatu hal yang udah terjadi. Lu tahu kan kalau sesuatu yang udah terjadi gak mungkin buat kembali?"
Sabrina mengangguk samar-samar.
"Tapi aku sayang kam, Kala," ucap Sabrina suara parau.
"Gua tahu. Tapi, sekarang gua udah gak bisa lagi buat suka sama elo, Brina." ucapan Kala menjadikan Sabrina harus menahan sesak di dada.
"Jadi mulai sekarang kubur dalam-dalam rasa cinta lu ke gua Brina. Oke?" pinta Kala dan Sabrina dengan cepat menggelengkan kepala.
"Kala, itu berat?"
"I know. Lambat laun gua yakin lu bakal terbiasa."
"Jangan nangis ya? Sayang sama air mata lu harus keluar terus dari tadi. Kasihan juga wajah cantik lu kena air mata," ujar Kala menggoda Sabrina dan berupaya membuat Sabrina tertawa.
Dan Sabrina berhasil tertawa meskipun kecil. Sabrina menghapus buliran air mata yang menetes. Ia juga menetralkan napasnya.
"Jadi sekarang kita teman kan? Oke kenalin namaku Sabrina Ameira. Panggil aja aku Sabrina," Sabrina mengulurkan tangan kanan dan Kala pun menyambutnya dengan menjabat tangan Sabrina layaknya orang-orang berkenalan pada umumnya.
"Kenalin juga gua Sekala Pramudana. Panggil gua Kala." Ucap Kala mantap.
Sabrina tersenyum manis.
Mereka berdua melepaskan jabatan tersebut. Keduanya saling kontak mata selama semenit seakan menyiratkan seulas kata dalam batin.
"Banyak yang sayang sama lu, Brina. Di luaran sana pasti banyak laki-laki yang lebih baik dari gua. Dan lu berhak dapetin itu."
Kala mengacak pelan rambut Sabrina. "Semangat ya. Jangan larut dalam kesedihan. Selalu bahagia. Oke?"
Sabrina lantas menjawab. "Iya. Kamu juga harus bahagia Kala."
Kala tersenyum tipis. "Ya udah gue balik." Pamit Kala dan berjalan menghampiri mobil dan masuk ke dalam.
Sebelum melesat pergi Kala mengklakson Sabrina kemudian Kala benar-benar pergi dan tangan Sabrina masih setia melambai.
Sabrina memejamkan mata sekejap dan membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Sahabat
Genç KurguDalam persahabatan cowok dan cewek tidak menutup kemungkinan timbul perasaan lebih, satu sama lain. Padahal keduanya telah berjanji tidak boleh ada perasaan saling suka, karena perasaan itulah penyebab hubungan persahabatan menjadi retak. Lalu apaka...