Original Soundtrack
Sondia - First Love-----
Hari begitu cepat. Silih waktu begitu cepat. Pagi berganti siang. Siang berganti sore. Senja akan segera tiba. Dan langit akan beralih warna jingga.
Sesuai janji Kala yang menyuruh Melody untuk datang ke danau. Melody menepatinya. Sengaja ia datang tepat waktu. Karena Melody tak ingin Kala menunggu lama.
Bahkan Melody demi bertemu sang pujaannya. Melody rela menyempatkan diri untuk memoleskan riasan di wajahnya. Tidak menor, hanya sedikit make up. Dan itu terlihat natural. Ia juga mengenakan dress santai berwarna putih. Tidak terlalu waw. Tapi tampak berkesan kok. Panjang dress selutut. Memakai sepatu kets yang senada dengan dress. Tak lupa tas kecil selempang warna hitam. Dan Melody membiarkan rambutnya tergerai indah.
Pelan-pelan Melody ingin merubah penampilannya. Kini Melody sudah dewasa. Usianya saja akan menginjak 17 tahun. Melody harus berubah. Lambat laun Melody pasti bisa melakukannya.
Cita-citanya saja menjadi seorang desaigner. Masa' iya penampilannya nanti senorak ini. Tidak mungkinlah. Apa kata orang nanti. Maka dari itu, mulai sekarang ia berubah penampilan. Penampilannya ini Melody bukan buat dirinya seolah. Tapi untuk dia juga.
Sepanjang jalan senyuman di bibir tipisnya ini terus ia ukirkan. Sampai danau ternyata Kala belum datang. Melody menunggu Kala, sambil duduk di kursi panjang pinggir danau. Kedua bola mata indahnya mengitari genangan air danau yang tenang tersebut. Sesekali jari tangannya menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajahnya. Kedua kakinya di ayun-ayunkan untuk menghilangkan rasa kebosanan.
Getaran gawai membuyarkan lamunan Melody. Melody sempat melamun ini tadi. Ia membuka gawainya. Ternyata pesan whatsapp yang berasal dari Kala.
Sekala
Mel gue telat 20 menit. Lu tunggu gue 20 menit gak papa kan? Gue janji bakal dateng! Jangan ke mana-mana! Duduk aja di situ. Kalau ada yg berani godain lu. Abaikan aja atau pergi cari tempat yg rame!!!Melody tersenyum geli melihat pesan teks Kala. Lalu ia membalas pesan tersebut.
"Cuman sekedar pesan aja udah bikin ketawa," ucap Melody pada dirinya.
You
Oke siap gue tunggu!!!Setelah itu ia kembali memandang danau dan perahu kecil yang menyandar di tepi danau dengan diikat menggunakan tali besar, dan dililit di kayu besar yang menancap di pasir tepian danau. Hidung mancungnya menghirup udara sejuk. Merasai kenikmatan ini.
"Semoga suatu saat nanti saat lu mengetahui perasaan gue sebenarnya. Lu tetep di sisi gue Kal. Lu gak bakal benci sama gue ataupun pergi ninggalin gue. Dan hubungan kita selalu baik kayak gini."
****
Kala keluar rumah dengan pakaian casual. Ia menghampiri mobil sedan hitam yang terparkir di depan garasi. Kala menyugarkan rambut yang sudah di pomade sambil mengaca di spion mobil.
Kala melihat jam hitam di pergelangan tangannya.
"Telat dikit gak papa kali ya," monolog Kala. Ia merogoh saku celana dan mengambil gawai untuk mengetikkan pesan.
"Tunggu gue ya Mel," gumam Kala dan menyunggingkan senyum termanisnya.
Tepat saat Kala akan memasuki mobil, ia mendengar orang memanggil namanya.
"Sekala!" panggil seorang perempuan berdiri di depan pintu gerbang rumah Kala.
Kala lantas menoleh melihat siapa itu. Sontak Kala kaget seketika, perempuan cantik berambut pirang sepunggung itupun menghampiri Kala dengan rona muka bahagia. Menciptakan senyum dari bibir tipisnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Sahabat
Fiksi RemajaDalam persahabatan cowok dan cewek tidak menutup kemungkinan timbul perasaan lebih, satu sama lain. Padahal keduanya telah berjanji tidak boleh ada perasaan saling suka, karena perasaan itulah penyebab hubungan persahabatan menjadi retak. Lalu apaka...