CHAPTER {27} SEKALA MELODY JADIAN (TAMAT)

186 26 24
                                    

Original Soundtrack
James Arthur & Annes-Marie - Rewrite The  Stars

•••••

Melody sudah bersiap memakai stelan kaos putih dengan jaket jeans, rok pendek berwarna moca dan sepatuvans senada dengan kaos. Penampilan Melody kali ini terlihat feminin di tubuhnya, surai panjang yang di kepang sebagian lalu diikat ke tengah terurai indah. Tak ketinggalan tas selempang berwarna cokelat tua.

Melody keluar kamar menuju ruang tamu, menghampiri Kala yang sedang mengobrol bersama kedua orang tuanya.

"Kala. Yuk berangkat," ujar Melody semangat.

Kala mendongakkan kepala menatap Melody dari ujung kepala hingga kaki. Melody yang di pandang seperti itupun, langsung mengernyitkan dahi.

Apa ada yang aneh pada dirinya?

"Kenapa lu natap gua sampe segitunya?" tanya Melody bingung dan penasaran. "Ada yang aneh?" tambahnya seraya menggerak-gerakkan tubuhnya.

Kala spontan mengangguk. "Tumben lu pake rok? Bukan lu banget tahu enggak," ceplos Kala.

Melody mengerucutkan bibir sampai beberapa centi. "Akhir-akhir ini gua sering pake rok ya. Gua itu ngikutin perkembangan zaman tahuu..." Balas Melody.

"Udah yuk." Ajak Melody. Kala pamit ke kedua orang tua Melody diiringi Melody juga izin.

Setelah itu mereka berdua keluar rumah menuju motor KLX  Sekala yang terparkir di halaman rumah. Lalu keduanya naik tak terlupakan helm juga di pakai.

****

Dalam perjalanan Melody menikmati pemandangan yang disuguhkan. Asyik, sejuk, indah. Jalanan yang di lewati adalah daerah puncak. Sekelilingnya kebanyakan kebun teh dan tumbuhan cengkeh.

Melody tampak tidak asing dengan jalanannya. Motor Kala melaju cukup sedang. Tahu saja si Kala kalau dirinya sedang menikmati suasana sejuknya pegunungan.

Dari spion Kala dapat melihat Melody memejamkan mata guna merasakan udara segar daerah puncak. Sudut bibir Kala terangkat ke atas. Tangan kiri Kala meraih dua tangan Melody, melingkarkan di pinggangnya. Menyuruh Melody memeluknya. Melody pun turut tersentak oleh itu.

"Kalau di gonceng pegangan. Nanti kalau lu jatuh gua yang kena omel," ujar Kala sekadar bercanda.

Jantung Melody berdebar dua kali lipat. Pipinya memanas. Perutnya seperti ditekan-tekan. Bibir Melody berkedut. Melody tidak bisa untuk tidak tersenyum. Meskipun terdengar candaan Kala belaka. Tapi Melody sangat bahagia jika Kala selalu perhatian padanya.

30 menit perjalanan keduanya sampai tujuan. Kala memakirkan motor di pelataran yang amat luas. Setelah itu keduanya turun dari motor.

Melody mengernyitkan dahi. Sepertinya ia pernah ke sini. Tapi kapannya itu ia lupa.

****

Kala menggandeng erat tangan Melody, berjalan menuju tempat yang ingin dituju. Tiba di tempat Melody terpukau akan keindahanㅡnya. Banyak sekali bunga tulip. Bunga favorit. Selain itu ada danau yang mana juga tersedia perahu, jika ingin menaiki sambil berkeliling melihat danau.

"Waahh banyak banget bunga tulip Kal," Melody hanya bisa menganga heran. Dari mana Kala bisa tahu ada tempat seindah ini.

"Gilaaa asli ini keren banget Kala!!" Melody berdecak takjub.

Zona Sahabat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang