26. Galeri Seni

8.9K 850 22
                                    

"Akan lebih baik jika tetap tidak mencari tahu hal-hal yang seharusnya tidak perlu kita tahu." —Daniel Wiranto

Xeryn memakai dress silver dan menggerai rambutnya yang panjang bergelombang, ia menggunakan make up tipis agar tetap terlihat cantik, walau nyatanya kesan tomboynya tetap saja tidak hilang.

Gadis itu sangat gugup saat ini. Pasalnya Daniel mengatakan jika ayahnya akan datang. Tetapi hei, sudah lebih dari 10 tahun ia tidak berjumpa dengan sang ayah, akankah beliau masih mengingatnya?

"Xer!"

Panggilan itu membuat Xeryn tersentak, berbalik dan ia mendapati Daniel sudah rapi dengan setelan formalnya, jas berwarna abu-abu yang membuat pria itu terlihat tampan.

"Ayo, Bunda dan Papa sudah menunggu di bawah," ajak Daniel yang dibalas anggukan oleh gadis itu.

Benar saja, Rita dan Andi sudah siap dengan setelan pasangan mereka yang berwarna coklat susu. Melihat kedua anak mereka sudah siap, segera saja keluarga itu melangkah menuju mobil yang siap membawa mereka ke galeri seni malam ini.

Xeryn diam saja selama perjalanan, entah apakah malam ini semua yang ia impikan akan terwujud atau tidak. Dalam hati ia berdoa agar Daniel tidak hanya memberikan harapan yang tinggi padanya, tetapi juga membuat harapan itu menjadi kenyataan.

Namun, kembali.

Ia meragu.

Apakah semua akan baik-baik saja seperti yang ia harapkan atau akan terjadi hal yang sebaliknya? Sesuatu yang selama ini ia tidak pikirkan. Tidak pernah terbesit dalam otaknya.

Ah, sial.

Xeryn mulai patah hati lagi.

Sedangkan Daniel juga larut dengan pikirannya sendiri. Satu hal yang membuat ia tidak percaya akan hal-hal yang ia temukan. Ingin rasanya ia menyangkal akan hal itu, tetapi sebanyak ia mencari semakin jelas pula teka-teki ini, dan semakin bertambah pertanyaan dalam otaknya.

Mengapa?
Bagaimana mungkin?
Dan, apakah benar?

Ah, kembali ia menyesal mengapa terlalu penasaran akan hal-hal yang seharusnya tidak perlu ia cari tahu.

Seandainya gue nggak tahu apa-apa.

Benar, seandainya dirinya tidak mencari tahu, maka jelas ia hanya akan terus bertanya-tanya dengan satu pertanyaan yang sama.

Mengapa Xeryn bisa menjadi seperti sekarang?

Hanya itu.

Namun memang, manusia selalu ingin tahu akan banyak hal dan itu yang membuat pikiran Danial seperti sekarang.

Semakin banyak ia berpikir, semakin rumit pula yang harus ia pecahkan, dan semakin bertambah pertanyaan dari misteri ini.

Awalnya iseng ingin mencari tahu titik balik yang membuat Xeryn menjadi dingin dan tidak berperasaan seperti sekarang, tetapi kenyataa yang ia temukan lebih dari yang ia duga.

Unexpected✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang