28. Harus Jadi Kakak Yang Kuat

9.7K 899 35
                                    

Sudah lima hari Xeryn masih belum sadarkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah lima hari Xeryn masih belum sadarkan diri. Padahal dokter mengatakan jika ia sudah melewati masa kritisnya karena kehilangan banyak darah waktu itu.

Tetapi, sampai hari ini gadis itu masih setia menutup mata. Hal yang membuat Rita tidak berhenti menyalahkan dirinya sendiri juga terus mengumpat dan memaki Gunawan karena sudah hadir dalam hidup Xeryn. Anak gadisnya terluka kembali dengan kesalahan orang tuanya sendiri.

Rita merasa gagal menjadi seorang bunda untuknya.

Tak berbeda jauh dengan Rita, Daniel menyesal sudah membawa Xeryn malam itu. Coba saja jika ia tidak mengatakan kalau ayah Xeryn akan hadir dan ia yang dengan begitu berani menawarkan akan mempertemukan mereka.

Bodoh sekali!

Harusnya Daniel tahu batasannya di sini, orang luar yang tidak tahu apa-apa dan hanya tiba-tiba berubah menjadi seorang kakak.

Sangat bodoh!

Lihatlah sekarang, Xeryn merasa tidak ingin membuka matanya lagi.

Ah, tidak!

Xeryn hanya ingin istirahat sejenak. Ia pasti akan baik-baik saja. Siapa yang berani melawannya? Dia adalah the devil. Bahkan gadis itu berulang kali melawan maut.

Dia adalah sang iblis yang ditakuti.

Jadi pasti, gadis itu akan bangun dan memberi pelajaran kepada mereka yang sudah berani membuatnya begini.

Iya, dia pasti akan bangun.

Sial, air mata itu kembali jatuh dan membuat Daniel mengumpat. Entah mengapa ia menjadi sangat cengeng sekarang. Harusnya ia kuat, bukan? Xeryn membutuhkannya dan ia harus tetap menjadi sosok kakak yang bisa gadis itu andalkan ketika bangun lagi.

Tetapi kini, ia menunduk. Dengan bahu bergetar dan air mata yang menetes, ia berujar pelan.

"Gue nggak bisa lihat lo gini, Dek."

Untuk kali ini saja, ia ingin menangis.

●●●
Waktu menunjukkan pukul 1 dini hari. Pintu kamar rapat inap VIP dengan sosok gadis yang terbaring sambil menutup mata berada di dalam sana. Setia menyembunyikan manik indahnya, wajahnya tampak polos dan tenang walau bibir itu terlihat pucat. Padahal kenyataannya, ketika dalam keadaan sadar, wajah itu terlihat angkuh dengan dagu terangkat berani, matanya menajam dan mengeluarkan aura mencengkam hingga membuat orang-orang tak berani untuk menyentuhnya.

Namun kini lihatlah, wajahnya tak lebih dari gadis polos yang terlihat manis.
Tidak ada sosok galak itu lagi.

Orang itu mengangkat tangannya, mengelus pelan rambut si gadis dan memberikan satu kecupan di kening itu.

"Selamat malam," bisiknya tak khawatir gadis itu akan bangun.

Langkahnya mendekat ke arah nakas, meletakkan bunga daisy di sana, menggantikan bunga yang berada di dalam vas itu. Bunga daisy yang ia berikan kemarin.

Unexpected✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang