23. 5 Pertanyaan Lagi

9.4K 846 13
                                    

"Xer, lo itu ya dibilangin, nggak usah berantem-berantem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Xer, lo itu ya dibilangin, nggak usah berantem-berantem. Itu tadi kalau anak orang mati gimana?"

Daniel itu menyebalkan, sekarang cowok itu mengikutinya ke dalam kelas. Apa lagi dengan teman-temannya yang mengikuti dari belakang. Jelas saja menjadi pusat perhatian. Ditambah dengan kehebohan Xeryn ketika melawan kakak kelas tadi, jelas semua pasang mata menatap mereka. Untung saja tidak sampai di telinga guru-guru.

"Xer, ini gue ngomong lo dengar nggak sih." Daniel menarik tangan Xeryn ketika tidak ada jawaban dari gadis itu.

Xeryn sedikit meringis, tangannya sedikit terasa sakit.

"Lo kenapa? Lo luka?" Tanya Daniel khawatir.

Xeryn membuka telapak tangannya. Ah, luka tadi ketika menahan kayu.

"Ini luka kenapa nggak diobatin sih?!" Omel Daniel membuat Xeryn mendelik.

Amel dan Dara memutar matanya bosan, tapi kagum juga dengan Xeryn yang bisa menahan sakit dari luka itu. Lukanya dalam, hingga pasti membutuhkan beberapa jahitan.

"Luka lo dalam, Xer. Nggak sakit?" Tanya Leo merinding melihat luka yang gadis itu dapatkan.

"Ayo ke rumah sakit." Ajak Daniel membuat Xeryn melotot.

"Apaan sih? Luka segini juga." Tolak Xeryn membuat Juna dan Zoey melotot, ditambah Daniel yang ingin memakan Xeryn hidup-hidup.

"UKS aja, nanti gue obatin." Ajak Dara yang langsung ditolak Daniel keras.

"Apaan? Lo mau buat adik gue nggak ada tangan? Ini luka harus diobati."

"Ya makanya ke UKS, gue obatin. Lebay banget lo jadi kakak."

Daniel dan Dara saling melempar tatapan tajam, dan Xeryn mendengus. Segera ia menarik tangan Amel untuk mengantarnya ke UKS, meninggalkan Dara yang masih berdebat dengan Daniel.

Juna berdecak melihat Daniel makin banyak tingkah, tak seperti biasanya cowok itu bersikap tenang.

"Niel, itu adik lo udah ke UKS. Lo masih  berdebat di sini?" Ujarnya membuat Daniel tersadar.

Dan memang, Daniel itu sangat berlebihan. Dengan usaha kerasnya dan ancaman yang bermacam-macam, cowok itu berhasil membawa Xeryn ke rumah sakit. Tak henti-hentinya ia mengomel tentang Xeryn adalah perempuan, nggak hati-hati, keras kepala, dan hal-hal lainnya yang membuat Xeryn mengantuk.

"Lo itu ya dibilangin, dengar kata abang bisa nggak sih! Ini gue abang lo yang bicara." Omel Daniel tak henti-henti

"Iya ih!"

"Nurut kata abang. Lo itu cewek Xeryn. Kalem dikit kek, jadi feminim, pake rok tapi kelakuan kayak cowok."

"Apa sih lo? Bawel banget dari tadi ngebacot mulu."

Xeryn berdecak kesal, untung saja dokter segera datang dan memeriksa tangannya hingga ia bisa bebas dari Daniel yang sangat cerewet.

Setelah diperiksa dan diobati, Xeryn tidak diperbolehkan pulang ke sekolah, ia langsung diantar Daniel ke rumah. Tak banyak protes karena gadis itu memang sedang malas berdebat.

"Niel." Panggil Xeryn melihat Daniel yang akan keluar dari kamarnya.

"Lo butuh sesuatu?" Tanya Daniel sambil kembali mendekat ke arah Xeryn yang duduk di ranjang.

"Gue minta nomornya Juna." Ujarnya membuat Daniel menatapnya penuh selidik.

"Ngapain?"

Xeryn mendengus melihat Daniel yang seolah menuduhnya.
"Kepo lo!"

"Nanya doang juga." Daniel tidak terima walau alhasil tetap memberikan ponselnya pada Xeryn.
"Lo naksir Juna?" Tembaknya begitu saja.

Xeryn hampir saja melempar ponselnya ke arah Daniel kalau tidak ingat itu adalah ponselnya yang baru diganti seminggu lalu.
"Ngigo lo?!"

Daniel tak banyak tanya lagi, ia segera mengambil ponsel yang Xeryn berikan dan keluar dari kamar adiknya yang bernuansa serba hitam itu.

●●●
"Tumben lo ngajak ketemu."

Xeryn menoleh ke arah suara, ia bisa melihat si mantan ketua osis tampan yang berjalan mendekat kearahnya. Saat ini mereka berada di taman belakang sekolah yang dulu tempat pertama mereka bertemu.

"Lo pengurus ulang tahunnya sekolah, kan?" Tanya Xeryn ketika Juna sudah duduk tak jauh darinya.

"Iya."

"Oke, jika nama gue ada sebagai pengisi acara, batalin. Itu Daniel yang maksa buat gue bisa tampil, kemungkinan dia bakal masukin nama gue." Jelasnya membuat Juna mengangguk paham.
"Jadi hapus nama gue."

"Lo janji 10 pertanyaan ke gue, kan?" Juna mengingatkan hal yang sangat Xeryn harap bisa cowok itu lupakan.

"Itu masih berlaku?"

"Iyalah." Juna berseru yakin membuat Xeryn hampir saja mengumpatnya.
"Sekarang mau gue gunain. Lo nggak berhak bohong atau nggak ngejawab."

Xeryn mendengkus kesal, "Apa sih lo!"

"Lo orang yang nepatin janji, kan?" Pancing Juna membuat Xeryn ingin sekali mengumpatinya.

"Bacot!"

"Pertanyaan pertama, lo bisa seni?" Tanya Juna membuat

Xeryn mengumpat, kesal dengan tingkah lelaki di depannya yang benar-benar menjebak dirinya.

"Iya." Jawab si gadis jujur

"Lo bisa seni apa?" Tanya Juna bersemangat.

"Musik."

"Oh ya? Berarti lo bisa nyanyi?" Juna benar-benar antusias sekarang.

"Boleh aja sih, nggak bagus-bagus amat, tapi gue sesuai nada kok." Xeryn malu kali ini.

Bunda dan ayahnya memang tahu jika dia bermusik. Tapi setelah insiden itu, Xeryn hanya membuatnya sebagai hobi, sudah tidak benar-benar mendalaminya lagi. Jadi banyak yang tidak tahu akan kegemarannya itu.

"Lo bisa main musik?" Tanya Juna lagi.

"Ah, ya gitu."

"Alat musik apa? Gitar? Piano? Drum?"

"Ehm, gitar boleh, piano juga bisa." Xeryn menjawab jujur.

"Okey, lo tampil ya? Sayang banget jika bakat lo nggak ada yang tahu. Nama lo bakal ada di daftar, jadi latihan yang baik. Ini bakal jadi kejutan buat anak sekolah."

Xeryn mendengkus. Tapi, apa dia bisa break the rules? Keluar dari zona nyamannya yang selama ini.

"Ck. Lo hanya punya 5 pertanyaan lagi sekarang." Xeryn mengingatkan sebelum ia pergi meninggalkan Juna yang mengutuk karena tadi sangat antusias bertanya tanpa henti.

5 pertanyaan.

Dia harus bisa memanfaatkannya baik-baik.

■■■Apakah kalian nggak penasaran dengan penampilan Xeryn? Tunggu penampilannya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■■■
Apakah kalian nggak penasaran dengan penampilan Xeryn? Tunggu penampilannya!

Btw, selamat idul fitri. Mohon maaf lahir dan batin!

Unexpected✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang