15. Ego dan Batasan

10.9K 1K 56
                                    

Sebab, setiap orang ada batas privasinya masing-masing yang harus kita hargai.

Sebab, setiap orang ada batas privasinya masing-masing yang harus kita hargai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jun..."

"..."

"Lo cemburu?"

"Gu-e? Nggak mungkin!"

Keheningan seketika mengemuka, seluruh pasang mata di ruangan itu menatap Juna dengan tatapan menyelidik. Ini benar-benar diluar dugaan, jika yang dalam posisi ini Zoey ataupun Leo maka Daniel dan Sean tidak akan sekaget ini. Namun, ini Juna. Dan Juna bukan orang yang akan memiliki hubungan lebih dengan seorang cewek.

Jangan salah paham!

Juna normal, dia tidak memiliki kelainan seksual, oke? Dia tidak menyukai sesama jenis, untuk lebih jelasnya. Kalimat Juna bukan orang yang akan memiliki hubungan lebih dengan seorang cewek ini artinya Juna sudah memiliki ikatan dengan gadis lain dan Juna nggak akan semudah itu berpaling dari si gadis itu.

Terlebih dengan cewek yang modelnya kayak si Murid Baru!

Hal itulah yang membuat Juna nggak mudah didekati oleh cewek-cewek Altarik, selain Sean tentu saja. Juna itu tipe-tipe cowok cuek yang memang cueknya itu cuek banget. Dia itu tak tersentuh.

Bahasa kasarnya, walaupun datang cewek ke Juna dan nawarin tubuhnya, yang akan Juna lakukan adalah menatapnya sekilas dan pergi, ninggalin cewek itu.

Juna berbicara tentang cewek aja bisa dihitung pake jari. Dia nggak akan bahas panjang lebar tentang cewek lebih dari 10 kalimat.

Ngabisin waktupun yang ia lakukan adalah baca buku, dengerin musik, main billiard, main basket, nunggang kuda, atau bermain dengan samsak miliknya

Jika sedang berkumpul pun jika yang dibahas adalah masalah cewek, Juna akan memilih untuk nutup mata dan dengerin musik, sangat jarang dia ikutan dalam pembicaran.

Dalam hidup Juna, dia hanya mengenal 6 orang perempuan. Ibunya, Ibu Sean, Bunda Daniel, Mama Zoey, Mama Leo dan gadisnya. Hanya itu.

Mereka semua tahu tentang itu, namun sekarang datang si Murid Baru itu dan dia langsung menarik perhatian Daniel, juga Juna.

Ini tidak bisa dibiarkan.

"Lo nggak bohong, 'kan?" Selidik Zoey yang mulai merasa ada yang tidak beres disini.

"Gue nggak percaya kita ribut hanya karena si Murid Baru itu!" Leo kembali mendengus kesal.

"Lo punya hubungan apa dengan Xeryn?" Daniel pun bertanya penuh rasa ingin tahu.

Juna terdiam. Entah mengapa ia merasa ada yang ganjal dihatinya. Ia tidak pernah merasakan hal seperti ini selain kepada gadisnya. Maka dari itu ia lebih memilih untuk merahasiakannya. Iya, untuk sementara waktu sampai ia menemukan keganjalan itu.

"Seperti yang lo bilang, Niel. Setiap orang punya privasi, 'kan?" Juna balik menembak.

Daniel terdiam, jelas itu kalimatnya dan Juna membalikkan kata-kata itu. Tidak ada cara lain selain ia bertanya kepada Xeryn, semoga saja adiknya itu tidak akan keras kepala dan mau bercerita.

Unexpected✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang