Gue bangun paling pagi karena semalem tidur paling awal. Gara-gara sebelumnya pola tidur gue udah berantakan sih, makanya baru jam 9 semalem udah ngantuk. Waktu itu pas anak-anak lagi main uno di ruang tamu, gue ngantuk tapi gak enak kalo ngandang sendirian. Jadi gue agak menyingkir dan ketiduran di sofa. Anak-anak lain juga banyak yang tidur di luar, udah kayak udang dijemur semua.
Setelah mandi sekalian biar seger, gue ke dapur. Kemarin bawa susu sachet-an gue —karena udah biasa minum susu setiap pagi, kalo gak minum di mulut rasanya aneh. Pas gue mau nuang susu bubuk ke gelas, tiba-tiba ada yang nyandarin dagu di pundak gue dari belakang.
"Kaget!" kata gue.
"Bikin apaan lu?" Suara serak Mark terdengar, khas orang bangun tidur banget.
"Minggir dulu ish," kata gue sambil ngetuk jidat Mark pake sendok. Otomatis dia mundur, tapi kemudian duduk di salah satu kursi sambil masih berusaha melek.
Mark nguap lebar sambil garuk-garuk perut. Ya Tuhan, gembel banget.
"Yang lain udah pada bangun?"
"Udah tadi, siapa dah, cewek-cewek, Seoyeon sama Minju kayaknya. Yang cowok masih mati semua," kata Mark.
Gue nengok jam di layar hp, udah jam 8 ternyata.
"Jogging kuy?"
"Melek dulu," kata gue.
"Ini tuh udah meleeekkk," kata Mark.
"Ya udah sana mandi kek apa kek," kata gue.
"Iyaaaa bawel banget kayak ibu kos," cibir Mark sambil berlalu.
"CHAN BANGON DIAJAK NYAI JOGGING!"
Buset dah Mark Lee! Kaget gue sampe tumpah ini air panas.
☀☀
Akhirnya bukan gue bertiga sama Mark dan Haechan aja yang ikut jogging, tapi ketambahan satu cewek yang langsung nyengir lebar begitu ngelihat gue. Yujin, di sini, sepagi ini.
"Rumah om aku deket dari sini, kebetulan semalem nginep jadi bisa ke sini sekarang," terangnya tanpa diminta.
Gue ber-oh. "Tau daerah sini banget dong?"
"Mm.. nggak juga sih. Ini juga baru pertama kali jalan pagi," katanya.
By the way, dibanding jogging, ini emang lebih pantes disebut jalan pagi sih. Soalnya ini tuh jalannya nanjak, gak kuat gue lari. Capek.
"Tar lu mau mampir ke villa, nyet?" tanya Haechan ke Yujin.
"Kaga, mau balik ke kota gue. Kan gue udah mau PKL, ini pulang juga karena Minggu," kata Yujin.
"Dianterin?" tanya Mark.
"Sama lu, Bang?" cengir Yujin.
"Iya lah, orang gue yang nawarin."
"Boleh."
"Jam berapa?"
"Gue beres-beres dulu deh sekarang, biar gak buru-buru ntar. Berangkat jam berapa apa aja boleh," kata Yujin.
"Ya udah gue ikut," sahut Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Ineffable ✔
Fanfiction[ bahasa | completed ] (adj.) too great to be expressed through words was "Adek ; Lee Haechan" au | non baku winterwoops ©2019