Telfon pun berdering, Mbo Darmi yang sedang menyapu lantai bergegas mengangkat telfon rumah.
"Halo.. Iyaa.. Saya Mbok dirumah, dengan siapa saya bicara?... ASTAGAAA...! Iyaa.. Nanti saya sampaikan pada Ibunya. Trimakasih untuk Informasinya..." Kata Mbok Darmi sambil menutup telfon. Dengan mata yang berlinang air mata dan tangan yang gemetar, Mbok Darmi tak kuasa menahan perasaan syock.
"Mbok.. Kenapa nangis?" Tanya Yasa saat turun dari tangga dan menunu ruang makan.
"Mas Aldo... meninggal kecelakaan." Kata Mbo Darmi.
"Mbok! SERIUS? Itu yang hubungi siapa Mbok?" Tanya Yasa dengan wajah yang kaget dan nyaris tidak percaya.
"Tadi dari pihak kepolisian lalulintas, katanya mau di bawa ke rumah sakit terdekat." Kata Mbok Darmi sambil menangis. Yasa pun langsung memeluk Mbok Darmi untuk menenangkan.
"Sabar Mbok... sabar... ini sebuah musibah.. Walau kita pasti sangat kehilangan dan gak nyangka." Kata Yasa.
"Mbok yakin ini bukan musibah." Kata Mbok Darmi.
"Maksud nya Mbok? Ada yang sengaja ngelakuinnya?" pembunuhan berencana?" Tanya Yasa bingung.
"Sejujurnya Mbok mau cerita ke kalian, setiap Mbok membersihkan kamar mas Aldo ataupun kamar kakak nya yang sudah meninggal, Mbok suka merasa seperti ada yang tinggal di kamar. Pernah beberapa kali Mbok mimpi melihat kakak nya Aldo yang kecelakaan dulu datang untuk membalas dendam karena sakit hati." kata Mbok Darmi.
"Sakit hati kenapa Mba?" Tanya Yasa bingung. Mereka pun duduk di bangku ruang makan.
"Kaka nya Aldo mas Angga yang dulu kecelakaan katanya pernah menghamili anak sekolah yang bernama Jingga, kemudian Ayahnya marah besar. Sampai mengatakan kalau mas Angga itu membuat malu nama keluarga, kalau gak salah Mas Aldo itu dulu teman satu sekolahnya Jingga, dan Mas Aldo dulu suka sama Jingga. Mungkin dengan itu Mas Angga merasa hidupnya seperti di bedakan. Tadi sore sebelum mas Aldo pergi Mbok melihat dari belakang kalau sosok Mas Angga sudah ada mengukuti mas Aldo. Dari menggemblok ke bekakang punggung sampai merangkak duduk di kedua pundak Mas Aldo. Tapi Mbok gak bisa berbuat apa-apa, takutnya mas Aldo gak percaya." Kata Mbok Darmi.
"Iya Mbok.. Apa yang Mbok Darmi katakan itu benar, Aldo dulu pernah mengantarkan Jingga untuk bertemu kakaknya sendiri, Jingga minta pertanggung jawaban, walau sebenarnya awalnya Aldo tak tau siapa yang menghamili Jingga. Saat di jalan mereka di tabrak oleh teman kami juga bernama Indra. Nah kita semua bertemu Aldo saat kuliah, kebetulan kita satu jurusan. Baru-baru ini sahabat kita termasuk calon istri Aldo juga terkena musibah di rumah yayasan. Itu karena ibu yayasa selama ini merasa iri ataupun masih gak terima kalau anaknya sudah meninggal." Kata Yasa.
"Jadi mbak Vika sama mbak Icha saat ini gimana kondisinya?" Tanya Mbok Darmi.
"Mereka masih di rawat di rumah sakit Mbok, karena itu Aldo dateng buat ketemu Vika." Ucap Yasa.
"Mbok yakin dia datang karena pamit." Kata Mbok Darmi.
"Nah...! Saya pun mulai merasa gak enak saat Aldo mengatakan menitipkan, saya gak tau apa yang harus di titipkan? Ternyata setelah kejadian ini saya baru sadar ternyata dia pamit." Kata Yasa.
"Itu sudah firasat... tapi Mbok yakin, mas Angga hadir karena hal sesuatu." Kata Mbok Darmi.
"Karena sesuatu?"
"Iya, seperti ada yang memanggil arwahya." Ucap Mbok Darmi.
"Bisa jadi Orang itu juga memanggil arwah Jingga. Baik Mbok, trimakasih untuk informasinya, Mbok Bisa hubungi Ibunya Aldo, saya akan menghubungi Evan dan Nandine. Untuk Vika dan Icha saya akan meberitahukan nanti saat kondisi mereka sudah tenang dan membaik." Kata Yasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA 5 ( I can see you dying) TAMAT BAB 1-30 END✔️
Horrorini adalah lanjutan cerita Jingga 1,2,3 dan 4 Berawal dari tiga sahabat dan Dua mahasiswi yang bernama Icha dan Vika yang menempati kostan dengan bangunan yang sudah di renovasi. Terdapat anak-anak yayasan dan seorang Ibu pengelola yang dulunya men...