HAPPY READING ✨
Your Playlist : Let Me Down Slowly - Alec Benjamin
****
Sinar sang mentari perlahan-lahan mulai masuk—- membiarkan sinarnya mulai kembali menjalankan tugasnya untuk menyinari bumiMembantu gadis dengan piyama tidurnya agar cepat bersiap-siap sekolah. Namun sinar sang mentari rasanya tak cukup untuk membangunkan gadis yang tengah lelap dalam tidurnya
Beberapa menit kemudian, terdengar bunyi alaram mulai menjerit. Erlina dengan kantuknya mencoba meraba-raba nakasnya—menemukan sumber suara lalu mematikannya
Ia membuka matanya perlahan—bangun dari posisi tidurnya. Merentangkan otot-otot tangannya, kemudian berlalu menuju kamar mandi
Setelah dirasa dirinya sudah selesai bersiap-siap, ia turun menuju lantai satu
Tiba di lantai satu Erlina melihat keluarga masih sarapan, tak biasanya mereka sarapan di jam segini. Karena biasanya saat Erlina akan berangkat sekolah, keluarganya itu pasti sudah melakukan kegiatan mereka masing-masing
Erlina terus berjalan hingga sebuah suara mengintruksi dirinya
"Hari ini jangan pulang lebih awal, kami ada acara keluarga" ucap Alan kepada Erlina
Erlina berhenti sejenak—membalikan badannya ke arah daddynya berada "Sampai jam berapa?" Tanya Erlina memastikan
"Entahlah, tunggu saja kabarnya" ucap Alan
"Baik" ucap Erlina lalu berlalu pergi—meninggalkan rumah yang terasa seperti neraka bagi dirinya
Erlina menghela nafas—bertanya pada dirinya sendiri "Bukankah dirinya juga bagian dari keluarga ini?" tanya Erlina dalam hati
****
Erlina tiba di sekolah—-berjalan di koridor menuju kelasnyaMatanya menyipit tak kala melihat sekumpulan orang yang paling ia benci berjalan ke arahnya—memutar bola matanya malas, Erlina tetap berjalan tanpa kenal takut
Erlina berhenti tepat di depan Angel beserta budak-budaknya. Menatap mata Angel dengan penuh amarah "Why?" Tanya Erlina to the point
Angel tertawa, seakan-akan kata yang Erlina ucapkan begitu lucu di matanya. Lalu mendekat ke arah Erlina, menyisahkan beberap cm jarak
"Well, urusan kita belum selesai dan gua gak akan pernah mau berhenti sampai lu hancur" ucap Angel sarkas
Erlina tersenyum sebagi tanda ejekan darinya "Owh takut" ucap Erlina memanas-manaskan Angel
Angel nyatanya benar-benar cepat tersulut emosi—ia mengepalkan tangannya mendengar ejekan Erlina "Damn bitch, jangan belaga. Lu tau kan bokap gua ketua Binus. Gua bisa aja dengan gampang ngeluarin lu dari sini" ancam Angel
Erlina terkekeh mendengar ucapan Angel "Uww anak papa ya kamu" ledek Erlina dengan berani
Angel yang terlihat sudah kehilangan kesabarannya, melayangkan tangannya. Namun belum sempat mengenai wajah Erlina lengannya sudah terlebih dahulu di genggam oleh orang yang sama untuk ke-2 kalinya
"Gua juga bisa ngeluarin lu sama bokap lu dari sekolah ini" ucap Rex tiba-tiba
Angel yang tadinya menggeram marah, tiba-tiba tertawa terbahak-bahak—-menarik tangannya untuk segera dilepaskan "Lu ngehalu ya ha?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ECCEDENTESIAST (COMPLETED)
Teen FictionKetika kau terlahir dan menemukan dirimu sangat-sangat dibenci oleh keluargamu sendiri. Kau pasti akan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa aku dibenci? Kesalahan apa yang telah kuperbuat hingga mereka membenciku? Gadis dengan bola ma...