PERTEMUAN YANG SIAL (4)

1.9K 97 4
                                    

HAPPY READING

Your Playlist : Because Of You - Kelly Clarkson

****
Tingggg

"Baik anak-anak segitu dulu pelajaran kita saat ini, jangan lupa di kerjakan tugasnya. Minggu depan akan kita bahas ya" ucap guru Fisika a.k.a Pak Dirga— lalu berlalu meninggalkan kelas

"Baik pak" jawab serempak anak-anak X IPA-1

Murid-murid pun membereskan barang-barang sekolah mereka masing-masing "Kez lu abis ini mau kemana?" Tanya Erlina setelah selesai membereskan barang bawaannya

"Gak tau nih, paling biasa. Kalau gak tiduran ya nonton drakor" jawab Kezia

"Gua ke rumah lu ya" Entah itu pertanyaan dari Erlina atau sebuah pernyataan

"Mau ngapain lagi lu ke rumah gua, mau bantuin nyapu?" Tanya Kezia yang sedikit heran akan ucapan Erlina

"Dih songong. Gapapa, gua cuman kangen sama mama, papa. Kangen juga masakan mama. Heheh" ucap Erlina

"Yaudah main aja, mama papa juga sempet nanyain lu kemana. Katanya mereka kangen" jawab Kezia memberitahukan pesan yang sekitarnya sudah beberapa hari tak ia sampaikan

"Kenapa baru ngomong bujang!" Kesal Erlina

Sedangkan Kezia hanya tersenyum tanpa dosa—meninggalkan Erlina dengan kekesalan

Sekitar 2 jam Erlina sudah bermain di rumah Kezia, ia pun pamit pulang ke rumah

******

Erlina sampai di rumah megah dengan gaya khas Eropanya. Pilar-pilar yang menjulang tinggi, taman yang besar dengan pohon-pohon berwarna hijau—yang menyejukan mata, serta garasi mobil yang di perkirakan bisa ditempati 4 mobil

Erlina tersenyum—namun ia tetap menghembuskan nafas lelahnya. Nyatanya semua yang ia sekarang lihat ini tak ada artinya bagi dirinya

Erlina lalu Memarkirkan sepedanya—- berjalan masuk dengan langkah yang terasa berat baginya

Tak ada siapa-siapa yang ia lihat di rumah besar ini, hanya ada kesunyian tanpa ada aktifitas seorangpun

Dengan gontay ia berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai 3. Entah apa yang membuat Daddynya menaruhnya di lantai yang isinya hanya ada dirinya, tak ada orang lain di lantai ini—-hanya ada dirinya seorang

Bahkan entah saking bencinya atau apapun itu, Daddynya sampai menaruh segala kebutuhan makan, perpustakaan kecil, dan lain-lain di sini hanya agar ia tak gabung bersama keluarga tercintanya

"Huft" Menghela napasnya——Erlina terlentang di atas kasur king sizenya. Melihat bintang-bintang kecil yang sengaja ia tempel di dinding kamarnya. Bintang-bintang yang ia anggap sebagai Mommynya

Dari dulu ia tak pernah tau wajah ibunya, bahkan namanya sajapun ia tak tahu. Jika ia bertanya kepada Daddynya, pasti Daddynya akan marah besar dan tak segan-segan memukulnya

Erlina bertanya kepada Tante Heny a.k.a Ibu tirinya saja pasti akan kena marah juga. Ibu tirinya itu terlihat benar-benar tak menyukai kehadirannya, entah masalah apa yang pernah ia buat. Bahkan hampir semua orang di rumah ini—ah ralat mungkin hanya pembantu dan satpam saja yang tak membencinya. Sodara tirinyapun bahkan sangat membencinya entah karena apa

ECCEDENTESIAST (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang