RAHASIA YANG TERBONGKAR (24)

1.2K 51 2
                                    

HAPPY READING

Your Playlist : I Hate U I Love You - Gnash ft. Olivia O'brien

****
Erlina membuka knop pintu kamar Kezia--terkejut begitu melihat Kezia yang tengah menangis dan lebih terkejutnya lagi saat melihat buku dengan corak abu-abu miliknya tengah di genggam erat

"Kez lu kenapa?" tanya Erlina khawatir--fikiran fikiran negative mulai memenuhi otaknya. Apakah Kezia membacanya? Apakah Kezia akan marah kepada dirinya? Apakah Kezia akan menjauhinya? Segala fikiran buruk terus saja menyereng otaknya, tak kala Kezia menatapnya dengan raut wajah yang tak bisa ia jelaskan

Hiks...Hikss...Hikss

"Kenapa?.....Kenapa lu gak pernah bilang sama gua?" tanya Kezia parau--mengangkat buku dengan corak abu-abu itu tepat di depan wajah Erlina

Erlina mengerti. Yah, iya sudah paham situasi apa yang membuat Kezia menangis. Buku yang Kezia pegang, sudah menjadi alasan semuanya "Kenapa lu baca?" tanya Erlina lemah--nafasnya tercekat, matanya memerah--siap untuk mengeluarkan butiran butiran air mata. Tangannya mengepal hebat, menahan segala gejolak yang ada di hatinya

Entahlah, Erlina pun tak mengerti. Apakah ia harus marah karena Kezia membuka semua kartu kesedihannya? atau ia harus marah kepada dirinya karena telah membuat sahabatnya menangis?

"Selama ini gua fikir hidup lu baik-baik aja, bahagia seperti apa yang lu tunjukin. Namun persahabatan yang kita jalanin, rasanya sia-sia buat gua. Kenapa gua gak pernah nyadar bahwa sahabat gua sendiri tengah berjuang seorang diri ngelawan kejamnya takdir. Rasanya persahabatan yang kita bangun gak ada gunanya buat gua" curah Kezia

"Empat tahun gua selalu bareng lu. Bahkan lu selalu ada saat gua Lelah dan bahagia. Tapi kenapa gua hanya ada saat lu bahagia? Kenapa gua gak pernah ada di saat lu susah? KENAPA?" lanjut Kezia histeris

Erlina diam, menunduk menatap lantai. Ia bahkan tak tahu harus menjelaskan semuanya dari mana. Terlalu sulit rasanya jika harus memberitahu kesakitan yang sudah lama ia simpan rapat-rapat untuk orang yang ia sayang

Flashback on

Kezia menaruh tas dirinya dan juga tas Erlina--kemudian berjalan menuju walk in closet untuk mengganti pakaiannya menjadi lebih nyaman

Setelah merapikan dirinya, ia teringat untuk menyalin catatan yang tadi belum sempat ia kerjakan. Jadi ia memutuskan untuk menyalin catatan milik sahabatnya

Membuka tas Erlina-- heran ketika mendapati buku dengan corak warna abu-abu simple tersebut. Dengan penasarannya, Kezia membukanya. Tak mempedulikan privesi orang lain

Menggerutukan keningnya mendapati Tulisan indah dengan metode handletering dengan kata besar di halaman pertama "MY DIARY"

Heran. Kata itulah yang menggambarkan Kezia. Setau dirinya, Erlina paling enggan dengan yang namanya menulis tentang kisah-kisah hidupnya

Ia melanjutkan ke lembar berikutnya---matanya dengan teliti membaca satu persatu kata yang tertera disana. Matanya membulat sempurna ketika membaca rangkaian kata milik sahabatnya

My Life

"Setiap detik, menit, jam, hari dan minggu terus berganti menjadi bulan. Kehidupan yang ku fikirkan ikut berubah, nyatanya tak kunjung berubah. Semuanya terasa hampa dan monoton. Setiap detiknya ku terus menunggu dan menunggu. Sampai kapan semua permainan lelucon ini akan berubah. Ahh, setidaknya jika memang tak akan pernah berubah. Buatlah ini semua berhenti."

ECCEDENTESIAST (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang