KETAHUAN? (17)

990 59 0
                                    

HAPPY READING

Your Playlist : Breath - Lee Hi

****
Sedari tadi Kezia terus saja mengecek handphonenya—-menunggu Erlina akan menjawab pesannya, namun sampai saat ini tak ada tanda-tanda Erlina akan membalas—membacapun gadis itu tidak

"Kemana si lu El" tanya Kezia seorang diri

Rex yang baru datang dari kelas menyeringit bingung melihat sahabat Erlina yang tampak khawatir—-Rex lalu menghampirinya "Erlina mana?" Tanya Rex

Kezia mendongak—menatap pria di depannya "Gua juga gak tau. Dari tadi gua hubungin gak di bales-bales" jelas Kezia

"Yaudahlah tunggu aja, paling dia kaya biasanya. Telat" ucap Rex berfikir positif

Kezia hanya mengangguk—ia sedari mencoba berfikir positif. Namun tak di pungkiri ada sesuatu yang mengganjal di hatinya

****
Bel jam pertama sudah berbunyi, namun Erlina masih tak menunjukan batang hidungnya. Membuat Kezia merasa khawatir

Hingga pelajaran terus berlanjut, namun Erlina masih belum menunjukan dirinya. Kezia berfikir mungkin gadis itu sakit, namun kemarin ia baik-baik saja

Sampai jam istirahat berbunyi—Kezia segera menghubungi Erlina namun tak kunjung di angkat

"Erlina kenapa gak masuk?" Tanya Rex

"Gua juga gak tau, seinget gua kemarin dia baik-baik aja sama lu" ucap Kezia

Rex juga berfikir seperti itu, kemarin jelas-jelas Erlina terlihat sehat. Namun kenapa sekarang ia tak masuk!?

"Ah mungkin dia ada urusan keluarga" ucap Rex menenangkan

Kezia yang memang tak tahu menahu tentang keluarga Erlina hanya mengangguk—lalu pergi ke kantin bersama Rex

*****
Di sisi lain Erlina masih terpejam dalam tidurnya—matanya terasa sangat berat. Sedangkan badanya terasa sangat nyeri

Bi Imah masuk membawa nampan berisi sarapan—menaruh makanannya di nakas lalu mencoba membangunkan Erlina "Non bangun non" ucap Bi Imah sambil menepuk pipi Erlina pelan

Erlina membuka matanya—tersenyum begitu melihat Bi Imah

Setelah itu Bi Imah mulai menyuapin Erlina dengan hati-hati

Selesai sarapan Bi Imah pamit undur diri, untuk mengerjakan pekerjaan rumah

Erlina tersenyum—lalu mencoba merubah posisinya menjadi duduk. Rasanya tubuhnya benar-benar sakit dan perih "Aww" ringis Erlina

Berhasil duduk—Erlina mengambil handphonenya, terkejut begitu mendapati banyak sekali miss call dari sahabatnya. Ia tersenyum—nyatanya masih ada yang peduli pada dirinya

Erlina lalu membalas pesan Kezia—berbohong dengan mengetikan bahwa ia sedang ada urusan bersama keluarganya "Maaf" lirih Erlina

****
Kezia bernafas lega ketika mendapati balasan dari Erlina—setelah itu ia kembali memakan-makanannya

"Erlinanya kemana?" Tanya Melvin begitu sampai di tempat Erlina makan dan mendapati hanya ada teman Erlina dan Rex

"Dia gak masuk, ada urusan keluarga" ucap Rex

Melvin hanya mengangguk—lalu berlalu pergi menuju kumpulan teman-temannya

Hingga beberapa menit kemudian, Alfaro datang—-bermaksud untuk menanyakan kemana Erlina

ECCEDENTESIAST (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang