"Dan urutan yang menempati posisi selanjutnya yakni..."
Semua siswa fokus mendengar kan pak Dodi, tak terkecuali nuca,lyodra,Ola dan Richard. Mereka tampak cemas takkan terpilih."Dan mereka adalah......"
"Selamat untuk......"
Deg...
Suasana tampak semakin tegang.
"Nuca, lyodra dan Richard!!" Pak Dodi kemudian menunjukkan hasil penilaian yg ada di depan mereka. Alangkah terkejutnya mereka saat terpilih dengan nilai yang tinggi di urutan tiga besar. Suara tepuk tangan bergemuruh memenuhi aula itu . Merekapun berpelukan, namun sayang, Ola tak dapat berjuang bersama mereka, namun mereka tetap saling mendukung satu sama lain
"Ola, Lo yang sabar ya. Gue yakin kok tuhan pasti punya rencana yang lebih baik buat Lo" ujar Richard menyemangati Ola
"Iya, gue yakin kok. Mungkin belum rezeki gue aja" jawabnya tersenyum. Kini mereka berpelukan layaknya sahabat sejati.
"Buat kalian bertiga, semangat ya. Gue yakin kalian pasti bakalan menang" ola memberi semangat kepada mereka. Mereka bertiga terharu akan semangat yang di berikan Ola.
Mereka mengangguk pasti akan ucapan Ola."Dan itulah daftar 20 siswa yang akan mengikuti pembelajaran olimpiade untuk seleksi selanjutnya. Informasi selanjutnya akan di umumkan di Mading sekolah, sekian, terima kasih" pak Dodi kemudian meninggalkan aula di ikuti sejumlah siswa lainnya.
Lyodra dan nuca menuju ke kelasnya masing-masing untuk melanjutkan pembelajaran. Pembelajaran sudah dimulai 30 menit yang lalu.
Lyodra sudah sampai di ambang pintu kelasnya.
Tok...tok..
"Permisi buk, saya boleh masuk?" Tanya lyodra sopan
"Oh iya, silahkan masuk ly" ujar Bu Dian, guru matematika. Ia memang baik hati sekali.
"Terimakasih Bu" lyodra kemudian berjalan ke arah tempat duduknya.
"Eh gimana ly, Lo lolos kan?" Tanya Ziva Penasaran
"Iya gimana ly, pasti lolos kan" Keisya ikut Penasaran
"Iya, gue lolos kok. Udah ah, lagi belajar, ntar di tegor lagi" ucap lyodra menengahi
Mereka kini kembali fokus pada pelajaran nya.
***
Hari ini Tiara tidak masuk sekolah dikarenakan dilarang oleh orang tua nya. Ia masih harus pergi ke rumah sakit untuk kembali melanjutkan pemeriksaan."Udah siap nak?" Tanya bunga pada Tiara yg hendak pergi ke RS.
"Udah ma"
"Ya udah, yuk berangkat" ujar Judika. Judika pun sengaja mengambil cuti hari ini untuk mengantarkan Tiara ke dokter
Sesampainya mereka di rumah sakit, mereka kemudian menunggu giliran untuk diperiksa. Beberapa menit berlalu, akhirnya nama Tiara dipanggil. Tiara memasuki ruang pemeriksaan. Sementara bunga dan Judika menunggu di luar.
Dokter akhirnya keluar bersama Tiara. Bunga dan Judika tak sabar mendengarkan berita selanjutnya dari dokter.
"Baik pak,Bu silahkan ikut ke ruangan saya, untuk membicarakan hasil pemeriksaan pada Tiara"
Bunga dan Judika mengikuti dokter itu memasuki ruangannya. Sementara Tiara menunggu di ruang tunggu."Jadi bagaimana dok? Anak saya gpp kan dok?dia bisa sembuh kan?" Tanya bunga tak sabar, ia amat cemas.
"Jadi begini, setelah saya melakukan pemeriksaan kepada anak ibu dan bapak, saya menemukan kesalahan" dokter berhenti bicara
"Kesalahan, apa maksud dokter?"
"Jadi sebelumnya saya minta maaf kepada ibu dan bapak karena telah membuat kalian khawatir. Hasil dari pemeriksaan yang saya lakukan ternyata salah. Anak ibu dan bapak tidak menderita kanker otak. Ia hanya demam biasa" ujar dokter merasa bersalah
"Jadi anak kami gpp dok?" Judika antusias
"Ya pak, anak bapak dinyatakan tidak sakit"
Betapa bahagianya mereka mendengar berita itu. Mereka kini menangis haru.
"Terima kasih dok, kalau begitu kami permisi"
"Iya pak, sekali lagi saya minta maaf atas kesalahan ini"
Mereka kemudian berjabat tangan dan meninggalkan ruangan itu."Jadi gimana ma,pa?Tiara gpp kan?"
"Iya nak, kamu gpp" bunga kini memeluk sang anak dan menangis dalam pelukannya. Begitupun Judika, ia terharu akan semua ini.
"Ya udah, yuk kita pulang"
Merekapun beranjak dari rumah sakit menuju rumah.
***
Bel istirahat sudah berbunyi, semua siswa berbondong menuju kantin. Iva,lyodra dan Keisya pun tak ketinggalan. Mereka makan mie ayam di stand mbak Ainun."Kita duduk disana aja yuk" Ziva menunjuk tempat yg masih kosong.
"Ayuk" mereka akhirnya pergi ke sana dan duduk bersama menikmati makanannya.
"Jadi gimana ly yang tadi? Masalah olimpiade" tanya Keisya
"Ya gitu deh, aku terpilih jadi salah satu siswa yang terpilih buat ngikutin seleksi selanjutnya. Ada ka nuca sama ka Richard juga. Tapi ka Ola ga lolos" ucap lyodra menjelaskan
"Wihhhh hebat dong kalian, pokoknya kalian harus lolos seleksi selanjutnya sampai mewakili sekolah ini untuk tingkat nasional ly" Ziva sangat antusias
"Iya, bener tuh ly. Ntar kalau kalian menang, bisa dong ditraktir" Keisya mulai menggoda
"Ya elah, makan Mulu deh kerjaan Lo kei" ujar lyodra
Mereka tertawa bersama dan kembali fokus pada makannya masing-masing.
"Eh Lo tau gak ly, ternyata Keisya udah punya gebetan loh" ujar Ziva cengar-cengir.
"Ha? Yang bener lo?" Tanya lyodra
"Bener lah, iya kan kei"
"Ih ziv Lo apa-apa sih, nggak kok" Keisya tampak kesal namun pipinya memerah
"Cieeeee,ada yang kasmaran nih" lyodra mulai menggoda Keisya
"Udah ah, gak seru ih kalian"
Mereka tertawa kembali.
Keisya memang sudah dalam tahap pdkt dengan cowok itu, cowok yang misterius yang mampu menaklukkan hati Keisya.Bersambung...
YUHU GUYSNYAAAA. PENASARAN GAK SIH SIAPA COWOK EH MAKSUDNYA GEBETAN KEISYA? MENDING KALIAN IKUTIN TERUS DEH KELANJUTAN CERITA INI OKEE 🤘🏻😉
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA YA GUYS BIAR AUTHOR SEMANGAT NULIS. MAAF YA KALAU CERITA PENDEK, AUTHOR LAGI GAK PUNYA IDE SOALNYA, MALAS NGETIK JUGA 😅😅
SEE YOU ALL❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Pelindungmu [ COMPLETED ✓]
Novela JuvenilNggak tau deskripsi nya apa..😌 Dah lah,... Mending langsung baca aja kan Wee?