Berita

711 89 12
                                    

Sakit rasanya saat luka ini telah kau ukir di diriku. Kau tau kan konsekuensi dari tindakanmu?? Ya, dibenci!
~~~

Satu bulan kepindahan nuca, namun belum ada kabar yang ia berikan pada lyodra. Ia mungkin sempat mengabari lyodra, ya, saat ia sudah menginjakkan kaki di bumi kelahirannya, kota solo.

Namun seiring berjalannya waktu, tak ada lagi kabar yang muncul dari nuca untuk lyodra. Sekian kali lyodra berusaha menghubungi nuca, namun tak ada jawaban dari seberang sana.

Pilu rasanya hati lyodra saat ini. Dulu mereka sama2 berjanji untuk saling mengingat. Namun saat ini, tampaknya semua itu hanya angan-angan saja.

"Ka nuc, ka nuca udah lupa ya sama lyly? Lyly kangen sama ka nuca. Ka nuca dulu janji ga bakalan lupain lyly kan" lyodra merasa sakit sekali, dadanya sesak menahan semua situasi saat ini.

Tiara yang kini mulai sibuk karena sebentar lagi ia akan menginjakkan kakinya di bangku perkuliahan. Dan itu artinya lyodra akan semakin kesepian.

Untuk ke sekian kalinya lyodra mencoba menghubungi nuca, berharap akan ada jawaban darinya. Nyatanya semua itu sia-sia.

***
Hari ini entah ada angin apa, Tiara tiba-tiba saja mengajak lyodra untuk pergi jalan-jalan. Ia tampak sumringah sekali.

"Kakak kenapa? Kok seneng banget?" Tanya lyodra saat ia dan Tiara sudah di mobil

"Gpp kok, cuma pengen ngajak kamu jalan aja. Kan bentar lagi kakak mau kuliah, dan jauh dari kamu. Pasti kita bakalan jarang ketemu dong. Dan pastinya bakalan rindu. Makanya kakak mau ngabisin hari-hari bersama kamu saat ini ly" jawab Tiara

Lyodra yang berprasangka positif menganggap ini sebuah hal yang biasa. Benar kata Tiara, nanti ia pasti akan rindu padanya.

Mereka pergi ke taman untuk berfoto bersama,menikmati es krim di tepi jalan. Dan tak lupa, bergandengan tangan bagaikan adik kakak yang benar-benar akrab.

Saat menuju jalan pulang, Tiara mampir dulu ke mini market di sebrang jalan.

"Ly, kamu tunggu di sini dulu ya, kakak mau ke sana bentar" ujar tiara

"Iya kak, hati-hati"

Usai membeli semua kebutuhan nya, tiarapun kembali ke mobilnya. Ia melangkahkan kakinya menaiki aspal untuk segera menyebrang.

Tiiiiiiiiinnnnnn!!!

Suara klakson mobil terdengar dari kanan Tiara. Dan...

Buggh..

Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabrak tiara. Tiara jatuh terlentang di atas aspal, darah dari kepalanya menyebar kemana-mana. Lyodra yang saat itu tidak melihat ke arah Tiara kaget karena jeritan seseorang di sana.

Lyodra bergegas keluar dari mobilnya. Alangkah kagetnya Tiara mendapati seseorang bersimbah darah tepat di hadapannya saat ini. Tiara.

Suara ambulan terdengar riuh dengan sirine miliknya. Membawa korban kecelakaan yang tak lain adalah Tiara.

"Kak, kak ti bangun kak ti. Jangan tinggalin lyly kak" lyodra menangis sambil ikut mendorong brankar itu menuju ruang operasi.

"Maaf dek, adek tidak boleh masuk. Silahkan tunggu diluar" ujar seorang dokter yang bernama Nala.

Lyodra lemas, kakinya tak kuat lagi bertumpu pada tanah. Ia terduduk di kursi tempatnya berada saat ini. Tangannya berusaha menggenggam handphone di saku miliknya. Tangannya gemetar memegangi handphone itu. Ia mencari kontak papa di dan menekan tombol call.

"Pa" ucap lyodra terisak dengan suara yang gemetar

"Iya ly? Kenapa? Ada apa ly?" Tanya Judika sedikit kaget mendengar suara lyodra

"Kak Tiara pa" ucap lyodra terisak"

"Tiara kenapa ly? Ngomong yang jelas" ucap Judika tak sabar

"Kak Tiara kecelakaan pa" isakan lyodra semakin kencang.
Selesai menelfon Judika, lyodra menutup telfonnya. Menunggu kedatangan orang tuanya.

Sekarang yang hanya bisa dilakukan lyodra adalah menangis dan menunggu informasi dari dokter yang menangani Tiara.

Tak lama kemudian, Judika dan bunga datang dengan tergesa-gesa.

"Ly, ini kenapa? Kok bisa kayak gini ly?" Tanya bunga cemas

Lyodra kemudian menjelaskan semua kejadian itu. Suaranya terus terisak menjelaskan detail kejadian itu.

Bunga kemudian memeluk lyodra dan berusaha menenangkan anaknya. Sedangkan Judika berusaha untuk kuat jika menerima kabar yang tak diinginkan nya nanti.

Hanya dia yang akan jadi tempat sandaran dari keluarga nya nanti jika kenyataan yang tak diinginkan terjadi.

Dokter Nala pun keluar dari ruangan Tiara.

"Dok,bagaimana kondisi anak saya dok?" Tanya Judika tak sabar

Dokter nala menghirup nafas panjang sebelum ia mengatakan semuanya.

Bersambung...

Hai semuanya, lama nih author ga up cerita lagi. Makin ke sini, ceritanya makin ga jelas ya? Hehe😌.
Maaf kalau ceritanya kurang enak Dimata kalian semua, karena cerita ini berawal hanya dari kegabutan author.

Makin hari ceritanya semakin kurang jelas. Author juga lama-lama kehilangan ide untuk menulis.

Dan author memutuskan bahwa sebentar lagi cerita ini bakalan tamat.
Sedih sih sebenernya 🤧🤧.

Jangan lupa VOTE dan KOMEN dibawah ini...

See you next part ❤️❤️❤️

Sayap Pelindungmu [ COMPLETED ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang