Mengobati ribuan luka yang bertengger rasanya sia-sia. Lukanya sembuh,namun bekasnya tetap saja sama,takkan hilang. Meskipun hilang,itu akan butuh waktu yang lama. Sampai kapan???
---Ramai. Itulah suasana pusat kota yang selalu di hiasi oleh ribuan pengendara setiap harinya. Jalanan tak pernah sepi oleh setiap sudut kendaraan. Asap mobil dan motor selalu saja memenuhi rongga hidung. Tak ada yang alami.
Lyodra Maretha Prisya. Di umurnya yang sudah menginjak 25 tahun ini berjalan menelusuri setiap sudut jalanan. Bukan dengan berjalan kaki, tapi dengan sepeda santai miliknya.
Setiap hari olahraga ini rutin ia jalani setiap paginya. Menyapa setiap orang yang ia lewati. Dan tak lupa, menghirup sedikit udara segar sebelum aktivitas perkotaan kembali berjalan.
Waktu memang begitu cepat untuk berlalu. Dan waktu tak ingin kembali, apalagi untuk luka yang pernah terukir.
Lyodra meletakkan sepedanya di depan rumah. Ia kemudian bergegas untuk sarapan dan bersiap-siap menuju kantor miliknya.
Ya, sekian tahun yang telah ia jalani untuk menimba ilmu setidaknya cukup untuknya memiliki sebuah perusahaan besar dengan banyak anak cabang yang tersebar dimana-mana.
Puluhan cabang telah ia bangun dengan hasil jerih payahnya sendiri. Namun dibalik semua itu, ada yang terus memberinya semangat. Ya, kedua orangtuanya dan juga kedua sahabatnya yang kini juga telah sukses di bidang mereka masing-masing.
Hati-hati yang di laluinya cukup berat. Apalagi setelah kepergian Tiara untuk selamanya. Namun dengan tekad dan semangat, ia pun berhasil melalui semua itu.
Setiap hari, sepulang ia bekerja. Lyodra pasti selalu berkunjung ke makam Tiara. Hanya untuk berbincang dan sekedar melepas rindu.
Hari ini cukup cerah baginya. Ia pulang seperti biasa dari kantornya dan singgah ke makam Tiara.
"Hai kak. Lyly udah pulang. Nih,lyly bawain bunga buat kakak" lyodra meletakkan buket bunga di atas makam Tiara.
Lyodra kemudian menatap nisan Tiara dan mengusap nya lembut.
"9 tahun sudah kakak ninggalin kita semua kak. Aku fikir, kakak bakalan selalu ada di samping aku untuk menjalani semua ini kak.
Berbagai jalan yang aku tempuh tanpa kakak rasanya cukup sulit."
Lyodra meneteskan air matanya.
"Aku fikir, kita bakalan terus bersama sampai akhir kehidupan ini. Namun nyatanya, tuhan punya kehendak nya tersendiri. Meskipun aku pernah benci pada tuhan karena ia telah mengambil kakak dari aku, tapi aku sadar kalau Tuhan ternyata mentakdirkan semua ini untuk sesuatu yang lebih baik.
Meskipun kakak udah ga ada, tp aku selalu ngerasa kalau kakak itu terus memantau aku. Meskipun dari jarak yang sangat jauh. Dan meskipun aku ngga tau di mana kakak saat ini. Tapi yang paling penting,aku percaya kalau kakak pasti ditempatkan di tempat yang paling indah. Karena nyatanya kakak layak mendapatkan semua itu. Yaa,kakak kan orang baik. Pasti di tempatkan di tempat yang sebaiknya baiknya."
Lyodra menumpahkan segala kesedihannya di sana. Setiap hari ia akan bercerita tentang hari-hari yang di laluinya. Tak pernah sedikitpun terlewatkan satu hari pun baginya untuk mengunjungi makam Tiara.
"Makasih ya kak, udah dengerin lyly curhat. Lyly mau pulang dulu ya. Besok lyly kesini lagi"
Lyodra menghapus air matanya dan berdiri kemudian beranjak dari sana. Lyodra masuk ke mobilnya dan menyalakan mesinya. Tak lama setelah itu, mobilnya sudah melaju di jalanan beraspal itu.
Bersambung....
Sedih gak sih kalian baca bagian ini?? Author aja sedih mo nangis🤧😭😭😭.
Kalian pasti nanya ttg ending dari semua ini kan?? Tenang, udah author rencanain kok. Tinggal tunggu waktunya doang🙃.
Author mau nanya, kalian setuju gak kalau cerita ini ada season 2 nya?? Kalau kalian setuju, KOMEN dibawah.
Tapi kalau kalian gak setuju, silahkan pilih VOTE 😉😉See you next part ❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Pelindungmu [ COMPLETED ✓]
Ficção AdolescenteNggak tau deskripsi nya apa..😌 Dah lah,... Mending langsung baca aja kan Wee?