[note : ini sudut pandang Author ya, bukan sudut pandang Hyunji lagi]
“4Hari yang lalu aku melihatnya di New York. Bersama seorang wanita.”
Perkataan Hyunjun terus berputar di kepala cantik Hyunji. Walaupun Hyunjun memberikan kata-kata penenang seperti
“Jangan terlalu cepat menyimpulkan. Kau sudah bersamanya 20Tahun, tidak mungkin ia semudah itu mengkhianatimu, Hyunji. Aku bisa melihat dia tulus mencintaimu. Kau harus mengajak bicara dan menyelesaikan ini tanpa emosi. Aku percaya kepada kalian.”
Hyunji menghela nafas. Memijat pelipisnya yang tiba-tiba berdenyut. Pikiran negatif keluar begitu saja di kepalanya.
“Aku percaya pada suamiku, ya, Aku sangat mengenal Taehyung bukan? 20 Tahun kita bersama, dia tidak mengkhianatiku.”
Hyunji melangkahkan kaki ke arah mesin cuci. Tadi pagi moodnya untuk mencuci tiba-tiba hilang begitu saja saat Taehyung mengatakan akan pergi lagi, jadi ia menundanya dan sekarang ia baru ingin melakukannya lagi setelah ia bekerja.
Hyunji memasukan satu persatu pakaian kotor ke dalam mesin cuci. Seperti biasa, Hyunji selalu mengecek saku baju/celana yang akan di cuci. Karena ia tidak mau sesuatu yang mungkin saja penting malah ikut tercuci, seperti kartu ujian milik Jun hyuk yang tercuci akibat ia tidak mengecek saku celana putranya itu.
Saat mengecek saku celana Taehyung, Hyunji merasakan ada benda aneh di saku celana suaminya itu. Mata membulat ketika mengeluarkan benda itu.
Benda itu adalah celana dalam wanita.
Hyunji mengerjapkan matanya berkali-kali. Berusaha mengingat apakah, ini celana miliknya atau bukan? Namun nihil. Ia tidak ingat ia memiliki celana dalam seperti ini. Ini begitu sexy, dan jauh dari selera Hyunji.
“4Hari yang lalu, aku seperti melihatnya di New York. Bersama seorang wanita.”
Tubuh Hyunji bergetar. Bahkan benda itu langsung terlepas dari tangannya. Air mata Hyunji jatuh begitu saja. Hatinya begitu sakit. 3tahun belakangan ini ia merasa Taehyung lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Entah dinas keluar negeri, atau pulang larut malam.
Apa Taehyung benar memiliki wanita lain?
“Kami Pulang.”
Seakan di tarik paksa ke kenyataan, Hyunji langsung meraih benda itu dan memasukannya ke dalam tempat sampah. Lalu menghapus air matanya dan berjalan menuju suara Jun hyuk dan Aery. Berusaha menunjukkan senyuman terbaiknya.
“Ah, kalian sudah pulang?”
Mata Hyunji mendapati Taehyung yang berada di belakang kedua anaknya.
“Kau --------”
Taehyung tersenyum, “Aku sudah memutuskan,” Taehyung menghampiri Hyunji dan memeluknya. “Kalian adalah prioritas utamaku. Selamanya.”
Air mata Hyunji jatuh begitu saja. Jika dulu, ia menangis bahagia dengan perkataan Taehyung sekarang ia merasakan Jantungnya seperti di cabut paksa oleh suaminya sendiri.
“Wah, Mama menangis?”
Ucapan Jun Hyuk membuat Taehyung melepaskan pelukannya. Dan menatap wajah istrinya. “Kau merindukan aku sekali ya. Maaf ya. Kali ini aku tidak akan meninggalkan kalian lagi.”
Apakah kau berkata jujur, Taehyung?
☪☪☪
“Kau begitu terkejut ya, melihatku kembali.” Ujar Taehyung. Sambil membantu Hyunji menata pakaian bersih miliknya ke lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
Fanfiction[COMPLETE] [⚠ warning, Don't read if you don't want to cry] "Pada akhirnya. Aku akan kehilangan segala yang ku miliki untuk selamanya akibat keserakahanku. Maafkan aku Heo Hyunji, aku menyesal." -Kim Taehyung "Semua sudah terlambat, Tae. Terimakasih...