"Aery kau begitu menawan, sayang." Ujar Hyunji sambil menatap pantulan putri sulungnya di cermin.
Hati Hyunji menghangat, ia mengingat masa-masa dimana dirinya akan menikah dengan Pria -yang dulu ia cintai. Aery masih berada di dalam kandungannya dulu. Hyunji menitikan air matanya, tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, dan sekarang ia melihat Aery-nya sudah tumbuh menjadi wanita dewasa dan akan segera menikah dengan pria yang ia cintai.
Aery melihat ibunya menyeka air mata menoleh, "Mama, Aery kan udah bilang jangan menangis lagi."
Hyunji menggeleng sambil terkekeh, "Tidak sayang. Mama hanya terharu, kau tahu, Mama masih tidak percaya kau sudah sebesar ini."
Aery tersenyum merasakan tangan lembut sang Mama menangkup pipinya, Gadis itu menyentuh tangan sang Mama, "Terimakasih sudah membesarkanku dengan baik, Ma."
Hyunji mengangguk, "Tentu saja, Sayang. Itu sudah tugas Mama."
Aery berdiri, menatap wajah Sang Mama yang sudah memiliki kerutan walau masih terlihat cantik. Aery memeluk Hyunji, menyalurkan rasa bahagianya karena ia memiliki ibu seperti Hyunji. Ibu yang kuat, dan melakukan apapun untuk membahagiakan Aery.
Aery lulus sarjana di Universitas Harvard, dan Jun Hyuk lulus di Universitas Nasional Seoul. Mereka berdua benar-benar membanggakan Hyunji. Dan Juga Papa tirinya, Min Yoongi.
Pria itu memiliki peran besar untuk keluarga kecil Hyunji. Setelah mengetahui Hyunji bercerai dengan Taehyung, Yoongi datang sebagai penyemangat Hyunji selain Jimin. Pria itu memberikan dukungan besar kepada Hyunji, menghibur wanita itu hingga ia benar-benar melupakan mantan suaminya. Yoongi tidak mengharapkan akan menjadi suami Hyunji, karena Yoongi paham, kebanyakan wanita yang bercerai karena perselingkuhan akan takut menikah kembali karena mereka memiliki rasa trauma kepada lelaki. Ya, itulah yang terjadi pada Hyunji. Hingga tujuh tahun kemudian, takdir berkata lain. Hyunji menerima lamaran Yoongi dan akhirnya penantian Yoongi selama ini membuahkan hasil, ia mendapatkan cinta pertamanya, Heo Hyunji.
Yoongi berjanji demi nyawanya sendiri. Bahwa dia akan membahagiakan Hyunji, tidak akan menyakiti wanita itu hingga mereka di pisahkan oleh maut. Yoongi mencintai Hyunji, sangat. Jikapun Hyunji belum mencintai ia sepenuhnya, Yoongi tidak perduli. Yang di butuhkan hanyalah waktu untuk membuat wanita itu mencintai dirinya. Hingga, satu tahun menikah, Hyunji melahirkan sepasang bayi kembar, bukti cinta Hyunji dengan Yoongi. Yoongi bersyukur sekali Tuhan masih memberikannya keturunan walau mereka sudah tidak muda lagi. Yoongi sebenarnya tidak masalah jika Hyunji tidak mampu mempunyai anak lagi, memiliki Aery dan Jun Hyuk sudah cukup. Namun takdir benar-benar begitu baik padanya. Ia berkali-kali berterimakasih kepada Tuhan karena memberikannya berkah dunia seperti ini.
"Papa akan datang hari ini, sayang." Ujar Hyunji yang membuat Aery menoleh ke arahnya.
"Papa Yoongi?"
Hyunji menggeleng, "Papa Taehyung." Jawaban Hyunji membuat Aery terdiam. Sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan Taehyung. Rasa benci Aery kepada Papanya sudah menghilang seiring berjalannya waktu. Semakin Aery dewasa, Aery mengikhlaskan itu semua, di tambah Mamanya sudah menemukan kebahagiaan bersama Papa tirinya. Aery sebenarnya tahu, Taehyung selama ini tinggal di Jepang dan sudah kembali ke Korea sebulan yang lalu. Karena ia sendiri takut bertemu Papanya. Takut dirinya canggung karena sifat kurang ajarnya lima belas tahun yang lalu.
"Permisi,"
Aery dan Hyunji menoleh, mata Aery mendapati Taehyung tengah berdiri di dekat pintu dengan tuxedo hitam. Wajah Pria itu sama seperti Hyunji, tetap menawan walau kerutan sudah menghiasi wajahnya. Hati Aery berdesir, ini pertama kalinya mereka bertemu setelah lima belas tahun. Air matanya menetes tanpa bisa di cegah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
Fanfiction[COMPLETE] [⚠ warning, Don't read if you don't want to cry] "Pada akhirnya. Aku akan kehilangan segala yang ku miliki untuk selamanya akibat keserakahanku. Maafkan aku Heo Hyunji, aku menyesal." -Kim Taehyung "Semua sudah terlambat, Tae. Terimakasih...