Yuna, istri Hyunjun menatap Taehyung kebingungan. Pasalnya, saat pria itu menekan bel dengan tidak sabar, lalu pria itu masuk tanpa menyapa Yuna terlebih dulu. Berbeda dengan biasanya. Pria itu selalu akrab dan hangat jika bertemu keluarga Hyunjun.
“Papa!” Teriak Jun Hyuk sambil menatap papanya. Menginsyaratkan untuk duduk di sebelahnya.
Aery yang menyadari sesuatu, “Dimana mama, Pa?”
Hyunjun yang baru memasuki ruang tamu setelah mengambil cemilan dari dapur. “Dimana Hyunji, Hyung?”
Taehyung berdehem, matanya bergerak gerak menahan tangis. “Pulang. Ia kelelahan.”
Hyunjun yang sepertinya sadar apa yang telah terjadi antara Taehyung dan adiknya memilih diam, dan berusaha tidak menyinggung Taehyung.
Seperti menyadari, apa yang terjadi, Yuna langsung mengajak anak-anak makan kue cookies yang baru saja matang. Membuat ruang untuk mereka berdua agar bisa berbincang.
“Mari bicara denganku diruang kerjaku.” Ajak Hyunjun dan Taehyung menurut saja.
“Kalian bertengkar?” Ujar Hyunjun tanpa basa basi, setelah ia mengunci pintu ruang kerjanya. Takut anak-anak Taehyung mendengarkan pembicaraan mereka.
Taehyung diam.
“Kalau diam, jawabannya iya.” Ucap Hyunjun.
“Aku menamparnya, Jun.”
Pernyataan Taehyung sukses membuat mata sipit Hyunjun terbuka membulat sempurna.
“Aku salah. Aku tahu itu, kau bisa memukulku lagi, Jun. Kalau perlu sampai tanganku tidak mampu memukul Hyunji lagi.” Lanjut Taehyung.
Perkataan Taehyung terakhir, membuat Hyunjun mengurungkan niat ingin menghajarnya sampai babak belur. Karena adik ipar yang ia sudah anggap seperti hyung itu sudah mengakui kesalahannya. Perkataan Taehyung menyurutkan amarahnya.
“Aku sepertinya gila, Jun. Terus menerus menyakiti perasaannya. Aku mencintainya, tapi aku menghancurkan dirinya secara tidak langsung.”
Hyunjun meremat bahu Taehyung. “Hyung.. Semua permasalahan bisa diselesaikan baik-baik. Tolong jangan melukai Hyunji lagi. Ia sudah menerima banyak luka ketika ia masih kecil.”
“Kau mau tahu masalalu Hyunji? Mungkin Hyunji tidak pernah memberi tahumu soal masalalunya. Hyunji lahir ketika keluargaku menginginkan anak laki-laki. Keluargaku hanya mengingin seluruh anaknya hanya laki-laki. Lalu, Hyunji lahir, dan itu seperti beban bagi keluarga Heo saat itu.
Karena menurut ayahku, merawat anak perempuan itu merepotkan. Kau tahu, bahkan Hyunji nyaris di bunuh oleh ayahku saat itu. Namun, aku datang sebagai pahlawan. Tentu saja aku tidak diam saja, aku melindungi Hyunji hingga aku lah yang terkena imbasnya. Lalu ketika Hyunji beranjak dewasa, anak itu selalu di tuntut menjadi orang yang sempurna. Harus merawat kecantikan diri, harus menjadi orang paling pintar. Hyunji mendapatkan semua itu. Ia besar menjadi gadis cantik, dan pintar. Namun dia tidak bisa melakukan hal yang dia inginkan. Hyunji dulu ini menjadi seorang idol, karena ia pandai menyanyi dan menari.
Tapi, lagi-lagi keluargaku tidak setuju dengan itu. Hyunji itu anak penurut sekali, ia tidak pernah marah, atau bahkan menangis saat di pukul oleh Ayah. Ia hanya mengucapkan kata maaf sampai ayah mengampuninnya. Hyunji tidak pernah menolak perintah Ibunya. Dia anak yang membanggakan, cantik dan memiliki prestasi yang luar biasa, sehingga Ibu bisa menunjukkan kepada orang-orang bahwa putri Heo itu adalah idaman semua orang. Hyunji seperti hidup didalam penjara, ia terpasung, tidak ada yang bisa mendengar isi hatinya.
Sampai akhirnya kau datang. Kau merubahnya Taehyung. Kau membuat dirinya menemukan jati dirinya. Dia pernah mengatakan padaku, bahwa dia tidak mau terlalu dekat denganmu karena dia begitu menyukaimu. Dia takut, kau menolak perasaannya, sehingga ia akan terluka untuk kesekian kalinya. Namun, kau membalas cintanya. Ia begitu bahagia. Aku pertama kali melihatnya begitu bahagia saat ia bercerita bahwa kau mengajaknya untuk menjadi kekasihnya. Kau benar-benar segalanya Taehyung. Ia selalu menceritakan Taehyung begini, Taehyung begitu. Karena aku tahu kau sumber kebahagiaannya, maka dari itu aku merestui kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
Fanfiction[COMPLETE] [⚠ warning, Don't read if you don't want to cry] "Pada akhirnya. Aku akan kehilangan segala yang ku miliki untuk selamanya akibat keserakahanku. Maafkan aku Heo Hyunji, aku menyesal." -Kim Taehyung "Semua sudah terlambat, Tae. Terimakasih...