“Jim, bagaimana Jika Taehyung benar berselingkuh di belakangku?”
Jimin terdiam, dugaannya benar. Hyunji sudah mulai mengetahui sesuatu.
“Kau baru memikirkannya sekarang? Ji, Aku bahkan sudah memperingatimu sebelumnya.”
Hyunji menghela nafas, “Kau tahu sesuatu ya?”
Jimin bungkam kembali. Ia tidak bisa memberitahu secara gamblang apa yang dia dengar dan pertengkaran dirinya dengan Taehyung. Jimin sempat berpikir mungkin Taehyung bisa mengakhiri dan memperbaiki hubungannya dengan Hyunji.
“Tidak, hanya saja, aku ikut curiga pada Taehyung setelah kau menceritakan masalahmu.” Jawab Jimin berusaha tenang.
“Kau berbohong. Aku yakin kau mengetahui soal ini lebih banyak. Katakan padaku, Jim!”
Jimin menghela nafas, sulit sekali memang berbohong pada Hyunji. Wanita itu bekerja sebagai psikiater, jadi jangan kira kalian bisa berbohong padanya.
“Hanya sedikit. Aku hanya mengetahui Taehyung ada hubungan khusus dengan Heejin.”
“Aku sempat mencari tahu, Heejin adalah sekretaris Taehyung sepuluh tahun yang lalu, setelah itu wanita itu berhenti. Aku tidak tahu kenapa, yang jelas ia tidak bekerja dengan Taehyung lagi.” Jelas Jimin.
Hyunji memejam matanya. Suatu fakta terungkap lagi. Hyunji yakin ini baru seperempatnya, belum seluruh. Wanita itu tidak yakin, akan bertahan hingga hari itu tiba.
“Apa yang harus ku lakukan sekarang, Jim?”
Jimin sendiri bahkan juga tidak tahu, ia sudah menyarankan untuk bercerai, tapi Hyunji malah mengamuk.
“Ji, aku ingin bertanya dulu padamu.”
“Apa?”
Jimin melipat bibirnya tak yakin, takut takut wanita di hadapannya akan marah lagi padanya. “Kau ingin mempertahankan Taehyung atau membiarkan dia bersama wanita itu?”
Hyunji menatap tak suka, “Tentu saja mempertahankan Taehyung.”
“Kalau begitu, kau coba katakan apa yang kau temui, menodongnya dengan bukti itu, membuat dia mengaku. Lalu kau buat dia memilih.”
“Jim, tidak semudah itu. Jika aku sekarang menuduhnya saja mungkin dia tidak akan mau mengaku.” Jawab Hyunji. “Aku butuh suatu bukti yang kuat. Sesuatu yang bisa membuatku menentukan pilihan.”
“Yaitu bertahan, atau.....” Hyunji memejamkan matanya.
“Bercerai dengannya.”
☪☪☪
Hyunji menekan alarm otomatis mobilnya. Wanita itu melihat Heejin tengah membawa kantung belanja yang sepertinya ia baru saja kembali dari super market. Mata Hyunji menatap tubuh Heejin dari atas hingga bawah, lalu berhenti di perutnya yang membuncit.
“Habis berbelanja, Heejinie?”
Sapaan Hyunji membuat Heejin menyadari keberadaannya. Heejin tersenyum, “Tentu, Eonni. Kau baru kembali dari bekerja ya?”
Hyunji mengangguk, menatap wanita hamil itu dengan penuh arti. “Boleh aku mampir kerumahmu?”
Pertanyaan stagnan dari Hyunji berhasil membuat Heejin sedikit bingung dengan nada dingin milik Hyunji. Berteman sejak kecil, Heejin tidak pernah mendengar nada bicara Hyunji seperti itu.
Heejin mengangguk lalu tersenyum tipis. Membuat Hyunji tersenyum lalu melangkah menghampiri Heejin. Hyunji menatap Heejin dengan tatapan yang sulit di artikan, wanita itu mengambil kantung belanjaan Heejin dengan sedikit kasar, lalu tersenyum. Tingkah Hyunji benar benar sedikit membuatnya terheran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
Fanfiction[COMPLETE] [⚠ warning, Don't read if you don't want to cry] "Pada akhirnya. Aku akan kehilangan segala yang ku miliki untuk selamanya akibat keserakahanku. Maafkan aku Heo Hyunji, aku menyesal." -Kim Taehyung "Semua sudah terlambat, Tae. Terimakasih...