Chapter 18

821 99 6
                                    

Hyunji memandangi foto foto mereka saat di Paris yang begitu penuh kenangan. Penuh kebahagia. Penuh cinta. Hyunji sadar, Taehyung memperlakukan dirinya layak seorang ratu di hari itu adalah sebuah perpisahan untuk mereka.

Itu akan menjadi kebahagiaan Hyunji yang terakhir kalinya.

"Aku akan selalu mencintaimu, Ji. Walaupun suatu saat nanti aku sudah tak di sisimu." Lanjut Taehyung lirih.

"Tae..."

"Aku berjanji akan menyimpan seluruh kenangan kita bersama, menyimpan semuanya dengan rapih, sampai aku bisa melihatnya suatu saat lagi."

"Kau memang berencana meninggalkanku ya, Tae?" Hyunji tertawa, tertawa miris lebih tepatnya.

"Kau memilihnya. Aku mengerti sekarang." Hyunji menegak segelas wine sambil meneteskan air matanya.

Setelah perbincangannya dengan Heejin tadi siang, Hyunji memutuskan untuk meninggalkan rumah sementara waktu. Wanita itu menyewa kamar hotel untuk beberapa hari kedepan. Ia tidak bisa berada dirumah Jika Taehyung masih ada disana. Hatinya akan semakin hancur ketika ia melihat presensi suaminya.

Hyunji mengeluarkan aplikasi galerinya dan menuju ke panggilan.

"Halo, Jim." Hyunji mengigit bibir bawahnya, menahan tangis.

"Tolong bantu aku."

"Carikan aku seorang pengacara dan buatkan aku surat cerai, aku ingin surat itu selesai di akhir pekan ini."

"Ya, aku sudah memutuskan akan menceraikan Taehyung........"

Hyunji memejamkan matanya, menarik nafas lalu membuangnya. "......Dan membiarkan dia bahagia bersama Heejin."

☪☪☪

Kau berangkat saja bersama anak-anak, aku akan menyusul nanti setelah pekerjaanku selesai.

Pesan singkat dari Hyunji membuat Taehyung merasa ada janggal. Wanita itu tiba-tiba berubah —entah apa yang terjadi— yang jelas ia menjadi sosok yang berbeda. Menjadi lebih angkuh, dingin dan mudah marah.

Setelah tadi siang ia mendapati Hyunji datang ke kantornya, mencari perkara dengannya dan tiba-tiba sekarang wanita itu mengirim pesan bahwa ia ada seminar di luar kota. Semua terjadi begitu saja, membuat Taehyung semakin kebingungan. Taehyung bahkan tahu, jika Hyunji belum mengetahui hubungannya dengan Heejin. Taehyung pikir, wanita itu akan melabrak Heejin jika ia sudah tahu wanita 'lain' di hidupnya adalah sahabatnya sendiri. Tapi ini tidak, membuat Taehyung semakin bertanya-tanya apa yang terjadi dengan istrinya.

"Mama kemana, Pa?"

Aery bertanya kepada Taehyung. Hari ini ketika ia kembali dari sekolah, ia sama sekali tidak menemukan presensi Mamanya. Padahal Papanya mengatakan, jika Hyunji tengah libur hari ini. Tapi sejak pagi hingga sekarang sudah malam, Aery sama sekali tidak melihat batang hidung sang Ibu.

"Ada seminar di luar kota, Ry. Sampai besok lusa."

"Besok lusa bukankah kita akan ke Busan?"

Taehyung mengangguk, "Ya, Mama akan menyusul kita setelah pekerjaannya selesai. Kau berangkat bersama Papa nanti."

Aery menghela nafas, lalu mengangguk dan keluar dari kamar orang tuanya.

Aery tahu ada yang tidak beres di sini. Berkali-kali menghubungi sang Ibu, sama sekali tidak di angkat, bahkan mengirim pesan pun tidak. Aery takut sesuatu terjadi antara Papa dan Mamanya. Mengingat tingkah sang Ibu berbeda belakangan ini, walau Aery tidak pernah mendengar pertengkaran terjadi di rumahnya, tetap saja ia takut.

The Truth Untold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang