Special Part (Aery's Pov)

527 80 4
                                    

Hari ini adalah hari spesialku. Aku bahkan sudah menantikan hari ini. Karena ini adalah perayaan ulang tahunku bersama Papa setelah 3tahun berturut-turut papa selalu pergi keluar kota.

Boleh aku cerita sedikit? belakangan ini, aku sedikit merasakan ada yang berbeda dari Papaku. Entahlah, senyum yang ia berikan pada Mama terkadang terlihat terlalu di paksakan. Kalian sudah tahu kan jika aku memang memiliki kepekaan yang luar biasa hanya melihat ekspresi orang itu.

Aku juga sering melihat Papa menelpon di tengah malam, yang aku sendiri tidak tahu dengan siapa. Rekan kerja? Tidak mungkin, karena selalu tengah malam, ketika Mama sudah tidur. Aku kadang ingin bertanya langsung, namun melihat Mama yang selalu tersenyum hangat ke Papa, membuatku mengurungkan itu semua.

Mama mencintai Papa sepenuh hatinya. Aku bisa melihat ketulusan dari wajah Mama. Sedangkan Papa? Aku tidak mengerti, cinta papa seperti tidak begitu tulus kepada Mama.

Saat itu, tepatnya setahun yang lalu. Aku meminta izin pada Mama untuk ikut family gathering ke daegu bersama teman dekatku. Mama mengizinkannya karena itu adalah kampung halaman Papa, dan hingga aku berumur 14tahun, Papa dan Mama tidak mengajak aku dan Jun Hyuk kesana. Jadi ya, saat itu Mama mengizinkannya.

Lalu, saat bus yang ku tumpangi berhenti disebuah rest area aku pergi bersama temanku membeli jajanan yang ada disana. Dan aku tidak sengaja melihat seorang pria yang mirip sekali dengan Papa. Saat aku ragu itu Papa atau bukan, pria itu menoleh dan aku melihat dengan jelas itu sungguh Papa.

Papa tidak melihatku, tapi aku melihatnya dengan jelas. Papa merangkul seorang wanita yang memiliki rambut berwarna hitam. Aku tidak melihat wajahnya, tapi aku berusaha menghafal bentuk tubuh wanita itu.

Mungkin bisa ku kerjai bila bertemu di suatu tempat.

Lalu, aku berusaha mengabaikan itu. Karena lagi-lagi aku takut mama menangis jika tahu. Saat pulang dari Daegu, aku bertanya kemana Papa pergi. Dan Mama Mengatakan bahwa Papa pergi ke Singapore.

Hah, singapore apanya. Papa sedang di Daegu bersama wanita murahan.

Ya, memang sudah hampir setahun aku mengetahui Papa memiliki wanita lain selain Mama. Tapi aku hanya bisa diam, bukankah dosa membuat Mama menangis? Jadi aku diam saja.

Lalu, Kemarin. Mama mengenalkan kami pada keluarga yang baru saja pindah ke depan rumah kami. Dan sial, aku langsung mengenal wanita itu. Sebenarnya saat melihat dari jauh, aku tidak begitu yakin. Namun saat aku melihat gelang berbandul bulan dan bintang itu aku langsung yakin. Dia adalah wanita jalang yang menggoda papaku.

Astaga, jika mama tahu aku berkata seperti ini, pasti aku akan di marahi.

Aku menghampiri Mama yang sedang berbicara dengan wanita itu.

“Dia siapa ma?” Kataku pada Mama. Ah aku tahu ini tidak sopan, tapi masa bodoh.

“Halo, Cantik. Namaku Song Heejin. Siapa nama gadis cantik ini?” Ujarnya sambil menangkup pipi kananku.

Singkirkan tanganmu, Jalang.

“Kim Aery.” Aku menatapnya datar. Tatapan yang sama persis seperti Papa jika bertemu dengan orang yang tidak ia sukai.

“Nama yang bagus. Namamu artinya keberuntungan. Berarti kau adalah keberuntungan di keluarga ini ya?” Ucapnya.

Ya. Dan kau adalah kesialan di keluarga kami. Tidak bisakah kau sadar posisimu, wanita murahan?

Lalu si Heejin ini mencoba sok ramah ke adikku. Sungguh memuakkan sekali melihat wanita ini di hadapanku.

“Kim Jaehwan.”

The Truth Untold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang