“Apa yang kau katakan ke Aery, Tae? Dia menangis seperti bayi, kau tahu?” Hyunji tertawa sambil mengobati wajah suaminya.
“Aku hanya bercanda akan pergi. Lalu dia menangis kencang, padahal selama ini aku izin pergi keluar negeri anak itu biasa saja.”
Taehyung ikut tertawa, lalu menatap wajah Hyunji yang begitu cantik. Wanita ini masih terlihat sama seperti mereka pertama kali bertemu. Padahal, Hyunji memakan makanan yang sama dengannya, tapi kenapa istrinya awet muda sekali?
“Mungkin ia sedang hari pertama menstruasi? Sedikit sensitif jadi ia mudah menangis seperti itu.” Ujar Hyunji yang masih mengobati tangan suaminya.
“Omong-omong, Tae. Kenapa kau ke bar? Bukan kah kau izin ke kantor padaku?” Sambung Hyunji. Gadis itu berbicara dengan tenang.
Jika di pikir-pikir. Taehyung membuat perbandingan Hyunji dan Heejin. Sifat mereka benar-benar bertolak belakang. Hyunji tidak pernah marah padanya. Bukan, bukan tidak pernah, tapi Hyunji jika marah selalu tenang, diam, atau menatap tajam Taehyung. Berbeda dengan Heejin.
Astaga, Taehyung sempat terkejut semalam Heejin menghancurkan apapun yang ada di kamarnya. Memukul Taehyung tanpa ampun, tenaga wanita hamil itu benar-benar tidak bisa di remehkan. Yang semakin membuat Taehyung kaget adalah wanita itu ingin mengiris urat nadinya, mengancam akan membunuh dirinya jika dalam sebulan Taehyung tidak memilihnya. Sehingga terjadi gulad antara keduanya. Untung saja hanya telapak tangan yang terluka. Lalu, Taehyung di usir oleh Heejin dan itu membuat Taehyung pergi ke kelab malam menenangkan diri dengan mabuk-mabukan. Dan bertengkar dengan siapapun, sampai wajahnya hancur seperti itu.
Ya, lagi-lagi Taehyung berbohong pada Hyunji. Mengatakan ia pergi ke kantor, padahal kerumah Heejin dengan siasat ia bertemu dengan Jungkook di depan pintu masuk komplek lalu bertukar pakaian dan Mobil. Setelah itu, Jungkook boleh jalan-jalan kemanapun sampai urusan Taehyung dan Heejin selesai.
Lalu ia berbohong lagi, mengatakan bertengkar di Bar, padahal ia menghabiskan waktu di kelab Malam.
Sudah berapa banyak kebohonganku kepada Hyunji? Banyak sekali. Sampai tak terhitung.
“Maaf aku berbohong padamu. Aku hanya lelah terlalu banyak pekerjaan, dan menghabiskan waktuku disana.” Jawab Taehyung dengan wajah bersalahnya.
Hyunji terdiam. Kelemahannya adalah Taehyung yang meminta maaf. Taehyung selalu mengakui kesalahannya jika ia salah. Hal itu yang membuat Hyunji berpikir dua kali jika ingin menuduh pria itu berselingkuh.
“Tidak apa-apa. Tapi lain kali, katakan itu padaku. Jika kau lelah, aku bisa memijat kepalamu. Atau kita pergi ke sauna, spa, atau manapun yang lebih baik dibanding mabuk-mabukan seperti itu. Itu tidak baik, sayang.” Hyunji mengelus pipi tirus suaminya.
Hati Taehyung mencelos. Bagaimana bisa ia menyakiti wanita sebaik Hyunji? Wanita mandiri, pintar, yang selalu mengerti dirinya, selalu menjaga kesehatannya, selalu melayani suami dengan baik. Dan juga selalu memaafkan semua kesalahan Taehyung.
Ah, Tidak semua. Taehyung tidak yakin akan termaafkan jika semua terbongkar.
Lihatlah senyumnya begitu manis. Kenapa kau begitu baik padaku, Ji?
Taehyung langsung meraih tengkuk istrinya begitu lembut. Mengecup bibir Hyunji beberapa kali, dan melumat bibir istrinya secara bergantian. Begitu lembut, Taehyung berusaha menyalurkan cintanya. Menunjukkan bahwa ia mencintai Hyunji. Ciuman kali ini berbeda dari biasanya. Tanpa hasrat, gairah yang menggebu-gebu. Taehyung mencium Hyunji begitu hati-hati.
Seakan Hyunji adalah kaca yang begitu rapuh, Taehyung takut kaca itu akan pecah.
Setelah itu Taehyung melepaskan tautan bibir mereka, dan menyatukan dahi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
Fanfiction[COMPLETE] [⚠ warning, Don't read if you don't want to cry] "Pada akhirnya. Aku akan kehilangan segala yang ku miliki untuk selamanya akibat keserakahanku. Maafkan aku Heo Hyunji, aku menyesal." -Kim Taehyung "Semua sudah terlambat, Tae. Terimakasih...