Setelah menghabiskan dua hari penuh kenangan di Paris. Kedua Insan ini kembali di pagi-pagi buta. Penerbangan mereka sekitar pukul 4 pagi agar ketika mereka sampai di Korea kemungkinan di siang atau sore hari.
Mereka tiba di Bandara Incheon pukul 5 sore. Hyunjun, Jun Hyuk dan Aery nampaknya menyambut pasangan itu dengan senyuman hangat mereka. Tentu saja Hyunji membalasnya dengan Senyuman termanis miliknya.
"Aishh... Aku seperti menyambut pengantin yang baru kembali bulan madu." Ujar Hyunjun sambil meraih koper sang adik.
"Memang sedang bulan madu kan paman?" Sahut Aery, "Ya, aku harap aku punya adik lagi setelah ini."
Jun Hyuk mengangguk antusias, "Betul, aku setuju. Aku ingin adik laki-laki ya, Ma."
"Apa-apaan. Harus perempuan, agar bisa ku dandanin secantik mungkin."
Taehyung dan Hyunji tertawa mendengar perdebatan kedua anaknya itu. Jujur saja, Taehyung dan Hyunji tidak melakukan 'itu' ketika di sana. Keduanya terlalu lelah setelah menghabiskan waktu berjalan-jalan berkeliling kota Paris itu.
"Ya, tunggu saja, sayang. Lelaki atau perempuan sama saja. Dia tetap anugrah yang di titipkan Tuhan." Jawab Hyunji, yang malah membuat keduanya semakin berdebat menuduh siapa yang memulai percakapan barusan.
"Lagipula, kalau Mama kalian tidak hamil lagi, Papa dan Mama sudah memiliki kalian. Anak-anak kami yang cantik dan tampan ini." Lanjut Taehyung.
"Wah, Papa sudah pandai menggombal sekarang. Apa selama di Paris Papa menggombali Mama terus?" Tanya Jun Hyuk.
Hyunji tertawa dan mengangguk, "Iya. Sampai Mama takut seperti di goda om om mesum."
"Ya~ Jangan mengatakan hal seperti itu, Hyunji.."
Mereka semua tertawa melihat tingkah pasangan ini. Dalam hati kedua anak Hyunji, berharap, hubungan Papa dan Mamanya tetap bertahan sampai kapanpun.
☪☪☪
"Wah, Apa ini Nuna? Repot-repot sekali."
Mata Jungkook langsung berbinar ketika melihat sebuah lukisan karya Vincent Van Gogh di berikan kepadanya. Jungkook itu sangat menyukai hal-hal berbau seni, jadi hadiah sebuah lukisan akan sangat berharga untuknya.
"Tidak repot. Heejin mengatakan kau sangat menyukai seni, jadi kupikir ini oleh-oleh yang tepat untukmu." Jawab Hyunji, "Dan ini untukmu, Hee."
Heejin melihat bingkisan yang di berikan untuknya. Matanya ikut berbinar ketika ia melihat sebuah kotak musik yang begitu indah.
"Eonni...."
"Kau masih menyukai kotak musikkan? Aku membeli ini karena saat melihatnya aku mengingatmu. Jadi ya ku pikir kau akan senang." Ujar Hyunji sambil tersenyum, "Ada figur pengantinnya, dan aku meminta penjualnya menambahkan ukiran inisial nama kalian."
Heejin melihat ukiran nama itu. H&J . Heejin tertawa dalam hatinya. Seharusnya inisial Taehyung di ukir disini. Wanita itu langsung melirik Taehyung yang tengah menatapnya sebentar, lalu mengalihkan pandangannya ke Hyunji.
"Terimakasih, Eonni." Ujar Heejin. Yang hanya di balas dengan usapan sayang ke kepala Heejin.
"Bagaimana liburan kalian disana Hyung, Nuna? Aku sangat menyukai kota itu. Tapi setiap kesana aku sibuk bekerja, jadi tidak bisa menikmatinya." Ujar Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold
Fanfiction[COMPLETE] [⚠ warning, Don't read if you don't want to cry] "Pada akhirnya. Aku akan kehilangan segala yang ku miliki untuk selamanya akibat keserakahanku. Maafkan aku Heo Hyunji, aku menyesal." -Kim Taehyung "Semua sudah terlambat, Tae. Terimakasih...