Aku bukan orang lemah hanya karna cacian yang kalian lontarkan padaku. Aku sudah terbiasa akan hal ini. Secuek diriku tak menanggapi kalian ucapkan,aku masih punya hati. Kata-kata kalian bak kaset rusak yang terdengar melengking dalam telingaku.Aku tak memohon pada kalian tuk berhenti. Silakan,kalian rusak sepuas-puasnya. Disini aku menatapi kalian dengan datar akan perlakuanmu. Aku tak memohon agar perlakuanmu ini berhenti. Disamping kejadian ini, aku bersyukur akan memilih orang mana yang baik padaku dan jahat kepadaku.
Bercerminlah! Disini kalian menggunakan harta orang tuamu! Kamu masih belum merasakan bagaimana suka duka bekerja! Jangan mentang-mentang dirimu mempunyai harta berlimpah,kau menggunakan diriku seenaknya. Hati ini bak kau tusuk secara perlahan-lahan.
Terkadang,aku juga butuh pelampiasan akan keluh kesah ini. Tak apa, cukup kesendirian menemaniku sehari-harinya. Aku akan menjadi semestinya. Tersenyum diatas penderita luka kurasakan. Terimakasih akan goresan luka yang kalian berikan. Semoga kalian sadar akan perlakuanmu. Salam hangat temanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA [END]
ChickLitProject Linus Sastra selama ramadhan. ~senandika~ Ini tentang rasa. Rasa manis dan pahitnya kehidupan. Kupersembahkan kisah kehidupan nyata melalui aksara. Update setiap hari:)