duapuluhempat ●halu

5 1 0
                                    

Aku pernah berharap mengenggam dirimu menjadi milik diriku. Padahal, dia saja tak pernah melirik diriku kalau aku menaruh rasa ini padanya. Sampai suatu saat, khayalan ini mulai menjadi nyata.

Dia menatapku dengan pandangan kasih disertai lengkungan senyum yang khas darinya. Hati ini mulai berdesir hangat ketika harapan ini menjadi nyata. Menggenggam tanganku dengan hangat,serta membawaku ketempat indah. Yah aku akan mengingat hal ini. Setelah aku melihatmu dari jauh, aku bisa menggapaimu dengan dekat.

Bahagia? Banget. Ketika cinta mulai merambat dalam tubuhku aku tak tau mulai dari mana aku berjuang mendapatkan dirimu. Takut memulai sebelum perang datang. Karna khas dirimulah begitu banyak kaum hawa menyukai pesonamu. Aku terlalu takut akan terkaman serta gunjingan yang tak pantas berjuang mendapatkan dirimu.

Yah akhirnya,aku bisa mendapatkan dirimu. Angan-angan yang pernah kuandaikan kini terlepas dalam benak diriku. Dia membawa diriku ke tempat pemandangan indah,sebut saja dipantai. Ketika tanganku mulai bersentuh dengan pinggulnya,bisa dikatakan memeluknya membuatku menjadi wanita yang paling bahagia didunia ini. Yah bahagia sederhana ini, bisa saja membuat hatiku beronta-ronta.

Disertai dengan desiran angin dan suara ombak,aku tertawa bahagia bersamanya. Menari bersamamu diatas pasir dengan sinar rembulan yang menatap kita bersama. Bulan tau,kalau akulah yang paling bahagia ketika bersama dirimu.Wanita mana yang tidak bahagia ketika menjalin kasih bersama dirimu? Sosok manis dan perhatian yang kamu lakukan pada wanita kasihmu. Aku begitu iri jika kamu memilih lebih indah dariku. Aku berharap hal itu takkan terjadi,karna hatimu sudah terkunci menjadi milikku.

Begitu bahagia rasanya. Seakan-akan kupu-kupu bertebangan disekitarku. Aku berharap waktu bisa terhenti. Akan kenangan indah memoriku bersamanya. Yah jika saja bukan karna siraman air yang terkena wajahku karna ulah adik yang membangunkan diriku. Aku tidak akan terbangun dan kaget karna siraman barusan.

Adikku langsung terkabur sebelum aku melempar bantal yang barusan kubuat tidur. Yah aku tersenyum sendiri jika mengingatnya.Sinar matahari seakan menertawaiku akan haluanku bersama dirinya. Yah aku begitu malu akan mentari itu. Dia tertawa terbahak-bahak serta gumpalan awan yang melintasi dirimu. Saking malunya,aku menutup gorden jendelaku dan terlelap kembali pada mimpi indahku.

Yah aku tak menyangka,sosok dirimu begitu datang dalam mimpiku. Jika saja aku diberi kesempatan,aku ingin mengulang kembali kenangan indah bersama dirinya walau hanya sebatas mimpi. Karna mendapat dirinya begitu khayal kurasa.

Paslinsas5 linus_sastra

RASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang