Aku tau fisik ini jelek,namun kenapa kalian membenciku? Padahal diriku tak melakukan kesalahan apapun pada kalian. Aku hanya anak pendiam yang tak suka keramaian. Lantas kenapa kalian memandangku dengan rendah.
Hanya sekedar fisik kalian membuliku. Pernahkah dibenak kalian jika kalian berada diposisiku? Enggak bukan?
Kalian mencaciku dengan kata-kata yang tak enak untuk didengar. Memandangiku dengan rendah dan tatapan yang menjijikkan. Jujur aku malu pada diri sendiri,namun aku bisa apa? Ini ciptaan tuhan yang diberikan padaku.
Mengapa kalian sibuk memandang orang lain dengan sebelah mata? Syukuri kelebihan yang kau punya. Kata-kata dan perlakuanmu memancarkan perang ketika melihatku. Siap akan menerkam lawan dengan mudah, seperti kalian menganggapku dengan seenaknya.
Jujur aku ingin tertawa bebas seperti kalian. Tertawa bahagia tanpa beban. Seakan kita ini keluarga utuh. Menikmati sekolah dengan kebahagiaan dan kepancaran indah yang berwarna. Membawa memori yang begitu indah untuk dikenang. Bisakah kalian mengganggapku ada tanpa memandang sebelah mata? Mungkin tidak. Pasti ada beberapa dari beribu orang menganggapku ada dan menghargaiku.
Aku tersenyum masam memancarkan luka setiap hari. Mungkin aku harus bersabar menghadapi luka ini. Aku berharap jika kalian sadar, jika kalian salah. Disana akan ada karma menanti diri kalian. Aku berharap suatu saat kalian sadar diri akan kesalahan yang pernah kau lakukan. Dan aku pun bersyukur ketika beberapa orang menghargai diriku ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA [END]
Genç Kız EdebiyatıProject Linus Sastra selama ramadhan. ~senandika~ Ini tentang rasa. Rasa manis dan pahitnya kehidupan. Kupersembahkan kisah kehidupan nyata melalui aksara. Update setiap hari:)