Bisakah aku menerbangkan lara ini dengan pesawat yang kubuat? Aku berharap angin membantuku menerbangkannya. Berharap lara tentang kenangannya begitu hilang tanpa adanya. Yah,aku tak bisa melupakannya. Memori ini terlalu indah tuk dilupakan. Bayang rupanya selalu tergiang dalam pikiranku.
Lelah hati ini, berkali-kali ku berkata tuk berhenti meratapimu. Tapi,tetap saja dia tak mau menghilangkan bayangmu didalamnya. Sakit rasanya dan benci pada diri ini yang tak bisa melepaskan dirimu. Padahal,dirimu sudah tak ada dunia ini. Dunia kita tinggali sudah berbeda. Bisakah kamu melihatku dari atas sana? Aku berharap kamu melihatku disini.
Kamu pernah mengatakan pada diriku agar hidup lanjut dan melupakanmu. Tak bisa, walau waktu ini terus berjalan. Kenanganmu masih tersimpan rapi dalam hatiku. Yah aku rindu, rindu ini bak candu pada dirimu. Bagaimana kamu menatapku dengan kasih, senyuman dirimu yang selalu candu kulihat, aroma parfummu ketika aku memelukmu dari samping.
Bisakah memori ini hilang? Aku bahkan berharap waktu bisa menghilang. Membawakan memori ini bak mengalir sendirinya disungai. Naas,sampai sekarang aku begitu merindukanmu. Aku tak rela jika orang lain menempati sosok dirimu dihatiku. Aku masih saja terlarut dalam bayang masa lalu.
Semesta tak mempersatukan diriku denganmu. Rindu ini bagai mati rasa kurasakan. Masih teringat bagaimana sosok dirimu yang terbalut kain putih,serta terdiam kaku. Aku sungguh tak percaya hal ini. Pernah kamu berjanji jika dirimu akan menua bersama diriku. Begitu banyak catatan yang kuingin jalani bersamamu. Dimana kita membeli rumah yang kita impikan dan mengisi keluarga kecil kita. Yah,harapan ini hanyalah semu. Semesta tak berpihak padaku.
Aku sendiri. Hampa rasanya tanpa dirimu. Hari-hari yang pernah kulewati terasa kosong. Genangan air ini terus menetes tak bisa melupakan bayang darimu. Ruangan gelap ini menyaksikanku bagaimana terpuruknya diriku hidup. Bisakah kamu membantuku? Tuk lara ini menghilang. Yah aku tau,kalau sepenuhnya dirimu tak bersalah.
Aku tau semua orang pasti akan mati ditangan-Nya. Aku salah, seharusnya aku rela meninggalkanmu. Tuhan sayang padamu. Mungkin disana hidupmu lebih baik tanpa diriku. Tunggulah aku diatas sana,aku akan bangkit dan bisa ikhlas tanpamu. Yah,aku tak ingin ada sosok lain menempati dirimu dihatiku. Aku berharap aku bisa bangkit dan menunggu ajalku bertemu denganmu. Lihatlah diriku diatas sana, apakah kamu merindukanku? Disini aku rindu lho sama kamu.
Album kenangan yang pernah kulewati bersamamu. Masih tertata dan tersimpan rapi dalam rumahku. Yah,aku membeli rumah sesuai hasil kerja kerasku. Dimana rumah yang kita impikan terdahulu sudah kubeli. Disini,aku takkan mengecewakanmu. Tunggulah aku disana. Dimana aku bisa mendekap rindu bertahun-tahun kedatanganmu. Yah,aku harus bertahan. Aku disini takkan mengecewakanmu. Salam kekasihmu disini...
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA [END]
ChickLitProject Linus Sastra selama ramadhan. ~senandika~ Ini tentang rasa. Rasa manis dan pahitnya kehidupan. Kupersembahkan kisah kehidupan nyata melalui aksara. Update setiap hari:)