duapuluhenam ●Penipuhandal

3 1 0
                                    

Ada kata-kata yang tak bisa kuungkapkan pada mereka. Aku selalu memasang wajah tersenyum ketika berkumpul bersama. Berpura-pura jika aku selalu berbahagia. Tanpa ada rasa beban yang mengelungi diriku. Yah bukan aku memfitnah mereka,tapi aku terlalu takut jika aku bercerita pada mereka. Apakah dia beneran baik kepadaku atau memasang toko sok baik didalam topengnya.

Begitu banyak spekulasi buruk tentang mereka yang bersama diriku. Sendu ini biar kusimpan rapi dalam benakku. Sekuat apapun aku menyimpannya pasti akan terkuak dimata mereka. Mereka tau kalau diriku adalah sosok yang paling tegar diantara lainnya. Tak mau berbagi keluh kesah.

Sekuat apapun aku dimata mereka,pasti juga akan luluh. Bukan luluh karna cinta kasih. Melainkan luluh akan tatapan hangat dan sendu mereka padaku. Air mata ini menetes depan mereka. Saling memeluk dan menguatkan padaku. Mereka menghargai jika aku tak bercerita pada mereka. Dia memaklumin akan sikap tertutup nya diriku.

Aku bersyukur memiliki mereka. Spekulasi buruk mereka begitu hilang ketika pelukan hangat dari mereka. Seakan mengatakan bahwa ada aku disisimu. Kapan saja kamu perlu diriku,aku akan mendengar keluh kesahmu sampai selesai.

Aku bersyukur pada tuhan, mendatangkan insan yang mengerti akan sikap kekuranganku. Yah sederhana ini, membuat bahagiaku terus membuncah. Seperti jingga kemerahan datang di langit meninggalkan kesan indah tuk dilihat. Itulah perumpamaan mereka, datang berjumpa pada waktu yang tak kenal. Saling mewarnai kisah yang dihadapi ataupun didepan mata.

Jika aku diberi pilihan tuk ungkap atau memendam? Aku hanya bisa menjawab dengan waktu. Biarkan waktu yang berbicara. Ada kalanya aku siap sedia mengatakannya. Bukan aku harus ragu kembali pada mereka. Namun,aku harus siap ketika mereka pergi tentang kenyataan yang kupendam. Bukan sesuatu yang buruk,melainkan sikap jelekku berada diluar mereka.

Bukan munafik pada mereka. Tetapi dikeramaian ini,aku merasa kalau diriku ini jahat. Sudah ada teman yang diandalkan,tetapi tak percaya akan teman sekitarku. Benar dia baik,tapi aku masih ragu dengan baiknya. Jahat ya? Begitulah diriku. Butuh waktu yang panjang serta kehangatan agar aku siap kala bercerita pada mereka. Tak perlu rasa ragu merayapi diriku. Maaf kalau aku adalah temanmu yang tak bisa kamu andalkan. Yah ini aku,begitu takut untuk memulai sesuatu hal.

Paslinsas5 linus_sastra

RASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang