Beomgyu menoleh ketika mendengar suara langkah sepatu yang mengarah kearahnya.
"Belum selesai, kak?" tanyanya membuat Beomgyu menggelengkan kepalanya.
Saat ini dia sedang menunggu istrinya yang sedang berjuang untuk melahirkan anaknya.
Dahyun duduk di sebelah kakak sepupunya itu sambil menoleh kearah pintu dihadapan mereka.
"Mama belum datang?" tanya Dahyun lagi membuat Beomgyu menggelengkan kepalanya lagi.
Dahyun memanggil mamanya Beomgyu dengan sebutan mama juga sih, lagian Dahyun kan dianggap anak sendiri sama keluarga Beomgyu.
Lalu pada akhirnya anak cewek yang masih memakai seragam sekolahnya itu diam, gak mau ganggu kakak sepupunya yang sedang tegang itu.
Lagian dia mau mencoba menghibur tapi sepertinya kakak sepupunya lagi gak bisa diajak untuk bermain saat ini.
Dahyun yang mendengar kabar kalau istri sepupunya itu mau melahirkan langsung izin pulang ke sekolahnya, diakan mau bertemu dengan ponakannya juga.
Dia dapat kabarnya dari mamanya Beomgyu sih, lebih jelasnya keluarga mereka ada grup keluarga gitu, lalu mama Beomgyu bilang dirinya akan segera punya cucu.
Maka dari itu Dahyun langsung izin dari sekolahnya.
"Kamu bukannya sekolah, kok bisa kesini?" tanya Beomgyu bingung mengapa sepupunya itu bisa ada disini.
Dia menatap sepupunya yang sedang cengegesan itu, "Jangan bilang kamu minggat dari sekolahmu?"
Dahyun merenggut, dia gak senakal itu sampai minggat dari sekolah, lagipula bagaimana cara dia minggatnya coba? Gak ada tempat untuk keluar dari sekolahnya kecuali lewat gerbang, cuma itu jalan satu-satunya.
Lagian tadi dia sudah menghadap ke guru piket buat izin pulang dan dibolehin, walaupun alasannya tadi cukup aneh sih.
Guru aja cuma bisa geleng-geleng saat melihat alasan dari muridnya itu.
Alasannya itu istri kakak sepupu saya mau melahirkan, pokoknya saya izin pulang.
Saat guru menolak izinnya itu Dahyun langsung merenggut, gak ada harapan untuk pergi, namun pada akhirnya bolehin juga sih.
"Aku izin tau, aku ada suratnya," jawab Dahyun sambil mengambil surat yang dia tulis tadi lalu menunjukkannya ke kakak sepupunya itu.
Beomgyu cuma mendengus saat membaca alasan yang digunakan oleh sepupunya yang sudah dia anggap seperti adik itu.
"Ah iya, kakak kok gak masuk?" tanya Dahyun membuat Beomgyu tersenyum.
Sebenarnya dia mau masuk tapi Taehyun bilang dia gak mau suaminya itu masuk, biar nunggu diluar aja sana.
Alah alasan banget, bilang aja Beomgyu gak boleh lihat Taehyun nangis-nangis gara-gara melahirkan anak mereka.
Taehyunkan gak mau kalau suaminya lihat mukanya lagi pose jelek gitu.
"Kamu tau sendiri Taehyun, dia gak bolehin aku nemenin, jadi aku duduk disini aja sambil nunggu anak-anakku lahir," jawab Beomgyu membuat Dahyun tertawa geli.
Dahyun sudah menebaknya, istri kakak sepupunya itu emang tsundere abis.
Mereka berdua akhirnya diam sambil menatap kearah pintu tersebut, tidak lama kemudian mereka mendengar suara tangisan yang keluar dari balik ruangan tersebut.
"Wah anak kakak lahir, selamat menjadi ayah," ucap Dahyun sambil mengenggam tangan Beomgyu dengan erat, lalu menggoyang-goyangkannya.
Dahyun bingung mengapa sepupunya itu masih saja gugup, bukankah dia harusnya berdiri dan masuk ke sana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband -beomtae✔
FanfictionBook II/Sequel - Crazy. Masih dengan tingkah gila dari Beomgyu dan Taehyun setelah menikah, Taehyun harus bersabar punya suami yang gila seperti Beomgyu. #1 in Beomtae || 180420 #2 in mpreg || 050520 #3 in TXT || 210620 #5 in Beomgyu || 250820 ➡️09...