Pov : Keiko Yumika
Nama ku Keiko Yumika. gadis yatim piatu asal Riau. Ibu 5 anak sekaligus istri sah dari Ainesh Albara.
Menyandang gelar nyonya Albara tidak semenyenangkan yang orang pikirkan. Memang, aku seperti kejatuhan durian runtuh setelah dinikahi oleh suamiku. Aku yang hanya gadis biasa tiba-tiba bisa menjadi istri orang kaya, tinggal dirumah mewah dengan segala fasilitas yang belum pernah kubayangkan. Aku merasa seperti Cinderella yang dinikahi pangeran, beda nya pangeran Albara ini tidak mencintai si Cinderella.
Percaya lah, tak ada akhir yang baik dari sebuah kebohongan. Seperti hubungan kami, pernikahan tersembunyi yang kami lakukan dibelakang hubungan pertunangan Ainesh dengan Irida, jelas tidak bisa dikatakan sebuah kebenaran.
Ainesh jelas-jelas menghianati Irida, dan aku jelas-jelas merebut Ainesh dari Irida. Aku tak akan membela diri, tak ada pembelaan yang pantas untuk kami berdua.Kupikir setelah menjadi istri sah seorang Ainesh, aku akan hidup bahagia. Ternyata tidak juga, bergelimangan kemewahan jelas-jelas tidak bisa membawa kebahagiaan dalam pernikahan kami. Hatiku terus tersakiti setiap mendengar Ainesh mengigaukan nama Irida saat tidur denganku.
Kupikir juga setelah aku mengandung anaknya, dia akan mencintaiku. Ternyata aku salah, meskipun sudah melahirkan banyak anaknya, dia tetap tak pernah melihatku. Mungkin dimata umum aku adalah istrinya, tapi dimata nya aku hanyalah mesin pencetak keturunannya.
Dan pikiran paling konyolku adalah mungkin saat Irida sudah resmi menikah, Ainesh akan berhenti mencintai gadis itu. Ternyata lagi dan lagi pikiranku salah. Meskipun gadis itu sudah memiliki anak, Ainesh ku tetap saja memuja Irida dalam diam.
Tapi aku tetap bersyukur, setelah Irida menikah, Ainesh tak pernah lagi mengusik ketenangan gadis itu. Ainesh menyimpan cinta nya pada Irida dalam diam.
Terlepas dari perasaan tak masuk akal Ainesh untuk Irida, sebenarnya Ainesh merupakan sosok suami dan ayah yang sangat sempurna. Dia memenuhi kebutuhan ku dan anak-anak, dia juga begitu menjaga kami semua dan selalu mengutamakan keluarga diatas kepentingan lain. Itu yang membuatku bertahan menjadi istrinya, paling tidak anak-anakku mendapatkan cinta dari ayah yang luar biasa seperti dia. Bahkan kepada Jasmine yang jelas-jelas bukan putrinya, Ainesh selalu menghujani anak itu dengan kasih sayang.
Seharusnya semuanya tetap seperti ini, seharusnya aku tidak mengubah apapun. Seharusnya aku tetap menjadi istri yang patuh pada suamiku, yang tetap mencintai suamiku dan berbakti pada nya. Seharusnya kubiarkan saja sakit hati ini kutelan sendirian. Seharusnya itu yang terjadi. Sayangnya, manusia hanya bisa berencana tapi Tuhan lah yang maha menentukan segalanya. Ditengah kehidupan kami yang tenang, Steve datang lagi bersama dengan gejolak yang maha dahsyat.
Pertemuan ku lagi dengan pria itu tiga bulan yang lalu, mengubah segalanya.
Hari itu aku baru saja menjemput Adelle di sekolahnya. Anak bungsu ku itu merengek minta diantar ke mall untuk membeli hadiah persahabatan yang akan dia berikan pada satu-satunya sahabat yang dia punya, Amasha Adiwinandra. Amasha putri tunggal Irida dengan Dewa, gadis kecil yang setahun lebih muda dari Adelle itu memang sangat akrab dan dekat dengan Adelle.
Awalnya aku menolak mengajaknya ke mall sebelum berganti pakaian terlebih dahulu, tapi Adelle terus saja merengek. Setelah melalui perdebatan yang panjang, aku mengalah pada anakku.
Setelah menghabiskan satu jam berkeliling mall demi membeli boneka unicorn untuk Amasha, Adelle menyeretku ke resto seafood. Dan disanalah aku kembali bertemu dengan dia.
Aku tak mungkin lupa pada rambut pirang alami nya, wajah bule dengan mata biru terang yang masih seperti dulu. Tak banyak yang berubah darinya selain dahinya yang mulai memiliki garis kerutan. Dia Steve, pria berkemeja abu-abu yang sedang menyantap makanan dihadapannya dengan tatapan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka ini yang terakhir (END)
Romancecerita ketiga dari #LukaSeries. Luka Series : 1. Menolak luka, merelakan yang dicintai untuk pergi. 2. Selamat tinggal luka, saat kutemukan kebahagiaanku lagi. 3. Luka ini yang terakhir, bahwa kebahagiaan nyata itu ada diujung setiap pencarian. ____...