15

1.1K 59 15
                                    

Pagi ini sekolah berjalan seperti biasa.

Pelajaran pertama, berlangsung khidmat. Pak Gun didepan sibuk menerangkan.

Aku tak menghiraukan Ali yang bertengkar dengan kakak kelas pada saat jam istirahat berlangsung. Hanya Seli yang sesekali mengomentari perdebatan itu, aku hanya mengangguk-angguk, tak peduli. Biarlah, terserah dia akan berbuat apa.

Kini aku dan Seli sedang duduk dikantin memakan batagor, Seli terlihat menikmati setelah makanan yang dipesan sudah diantar. Ia tidak lagi menghiraukan Ali lagi, batagornya lebih menarik.

"Oh iya Ra, kita akan membuat apa untuk prakarya tugas Bu Shaula, sekalian dipersiapkan untuk besok alatnya?" Seli memulai topik setelah menelan suapan pertamanya.

"Hmm, apa ya Seli, aku juga belum memiliki ide untuk itu" jujur memang aku belum memiliki pandangan untuk membuat apa.

"Emang kita mau buat apa, makanan saja bagaimana?" Seli nyengir.

"Makanan saja yang kamu pikir Seli" aku terkekeh pelan. "Memang boleh kita buat makanan? Seingatku kemarin Bu Shaula bilang kita buat prakarya, kerajinan"

Seli baru ingat, dia hanya nyengir. Ya kan kalau makanan kan jadi bisa dimakan. Itulah maksud ringisan Seli.

"Terus kita buat apa Ra?" Seli sedang terburu-buru minum saat merasa kepedasan.

Aku mengacung-acungkan sendok, sambil berpikir.

"Entahlah Seli, mungkin nanti kupikiran lagi, nanti jika sudah tahu aku akan memberitahumu"

Seli mengangguk.

"Oh iya besok kamu datang jam berapa Seli?" aku teringat ucapan Mama tadi malam yang menanyakan itu.

"Mungkin sekitar jam 8 atau 9 Ra, aku tidak mau pagi-pagi, masih mager" Seli terkekeh.

"Oh iya Ra, jangan lupa camilan yang banyak" Aku dan Seli tertawa.

Seli tidak akan lupa soal makanan.

***

Aku pulang.

Setelah berganti baju aku turun makan siang dengan Mama.

"Ma, kata Seli besok akan datang jam delapan atau jam sembilan" kataku setelah sesuap nasi masuk ke mulut.

"Oke Ra" jawab Mama pendek.

"Seli juga bilang kalau harus disiapin camilan yang banyak, tadi Seli sudah pesan pada Ra" aku terkekeh geli. Mama juga.

"Soal itu serahkan sama Mama"

Selesai makan aku mencuci piring lantas bersiap.

Kemana? Tidak, aku tidak kemana-mana. Aku bersiap memandikan kedua kucingku. Hari ini adalah jatah memandikan.

Kucingku kumandikan seminggu 2 kali. Aku tidak terlalu sering memandikannya.

Peetama kumandikan dulu Si Putih, kucingku bergerak-gerak tak suka. Hendak mencakar dan kabur tapi aku sudah siap.

Kucingku kini ku keringkan dengan lap.

Selesai kumandikan kini Si Hitam mendapat giliran.

1 jam berkutat akhirnya aku selesai.

Kini giliran aku yang mandi.

***

Aku kini sedang dimeja belajar, memikirkan tugas Bu Shaula.

Apa yang akan kubuat ya?

Aku berpikir tidak akan yang susah tapi tetap ada unsur kegunaanya.

Aku mengambil ponsel lantas mengirim pesan ke Seli.

Raib

Seli

Seli
Iya, Ra?

Raib
Gimana buat tugas Bu Shaula?
Aku belum tahu akan membuat apa

Seli
Sama Ra, aku juga sedang berpikir

Raib
Aku sempat berpikir prakarya yang kita buat simpel tapi tetap ada fungsi guna, bagaimana Sel?

Seli
Aku setuju Ra, tapi apa ya?

Aku masih belum membalas pesan Seli yang terakhir, sambil mengamati sekitar aku sibuk berpikir. Sudah sore ternyata.

Aku beranjak berdiri menghidupkan lampu, lantas cahaya silau menerangi kamarku.

Aku lamat-lamat memperhatikan.

Cepat-cepat kukirim pesan pada Seli.

Seli
Wah, ide bagus Ra. Aku setuju kita buat itu saja
Untuk alatnya aku punya untuk menunjang prakarya kita

Aku menghembuskan napas lega, aku juga mempersiapkan alat-alat untuk prakaryaku.

Aku kembali berdiskusi dengan Seli untuk beberapa hal lebih rinci.

"Ra ayo turun, makan malam siap"

Aku meletakkan ponsel, aku selesai berdiskusi dengan Seli.

Aku mencuci tangan, lalu duduk dengan Papa.

Kami makan dengan khidmat.

"Tadi Mama sudah belanja sebentar, ke toko depan beli camilan"

Aku mengangguk mengucap terimakasih.

Papa membuat hangat makan malam dengan topik yang ada.

Aku sesekali menjawab saat ditanya, selain itu aku hanya menyimak Mama dan Papa yang mengobrol tentang reuni teman kuliah.

Selesai makan aku mencuci piring.

Lantas sibuk mencari alat-alat dan menyiapkannya.

Selesai aku naik keatas, belajar.

Aku juga sudah punya referensi untuk tugas Bu Ati. Tinggal menulis yang rapi karena masih berupa ringkasan yang rancu.

Kedua kucingku sudah ku beri makan tadi.

Biasanya setelah mandi lalu makan maka malam ini mereka tiduk nyenyak.

Aku memilih bermain sebentar dengan kedua kucingku. Benang wol yang kulempar dikejar-kejar. Aku suka melihatnya. Kuduanya saling piting berebut benang wol yang kulempar.

Saat bosan keduanya naik ke kasur, mulai meringkuk nyaman. Aku mengelus bulunya yang lembut dan halus, wangi setelah kumandikan.

Aku juga bersiap tidur.

***

Coba tebak Raib sama Seli mau buat apa, ada cluenya itu yang ngeh pasti tahu.

Jangan lupa vomment ya.

RaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang