19

815 44 7
                                    

Aku dan Seli masih terkejut, lantas segera meletakkan belanjaan. Mendekati Si Penarik Pintu.

Siapa coba? Ali? Bukan.

Aku dan Seli menyalimi guru bahasa kami, ya Bu Shaula yang membantu menarik pintu itu.

Aku, Seli, dan.Bu Shaula duduk didepan minimarket.

"Wah kebetulan sekali kita bertemu ya Raib dan kamu emm Seli" Bu Sahula hapal denganku karena aku juga ikut klub menulis dan tersenyum ketika berhasil mengingat nama Seli.

"Iya Bu" jawabku dan Seli berbarengan.

"Kalian rumahnya mana? Belanja disini pasti juga rumahnya dekat sini"

Aku dan Seli bergantian menyebut rumah kami.

"Lho Seli lagi main ke rumah Raib ya?"

"Iya Bu, saya tadi malam nginep dirumah Ra kerja kelompok mengerjakan tugas"

"Tugas dari Ibu ya?" Bu Shaula tertawa kecil.

"Iya Bu" aku dan Seli ikut tersenyum.

"Kalian membuat apa?" Bu Sahula memotong aku yang hendak menjawab. "Eh, tidak-tidak, buat jadi kejutan saja buat Ibu. Ayo kalian mampir, rumah Ibu dekat sini" Bu Shaula menunjuk mobilnya mengajak kami mampir.

Aku dan Seli menggeleng sopan, sambil menunjukkan belanjaan kami. "Kami mau buat kue dirumah Ra, Bu. Ini sudah belanja"

"Oh yasudah kalau begitu, tapi bener ya kapan-kapan mampir. Yasudah Ibu masuk dulu kedalam juga mau belanja banyak, makanya bawa mobil" Bu Shaula berdiri.

"Kalian hati-hati ya" Ucap Bu Shaula sembari menyalami kami.

"Yasudah kami duluan Bu" aku berjalan sejajar dengan Seli.

"Aku baru tahu Bu Shaula rumahnya lumayan dekat dengan rumahku" aku membuka topik.

"Apalagi aku Ra, malah tidak menyangka sama sekali" Seli masih terkejut sedikit.

"Bu Shaula hapal denganmu ya Ra"

"Bukan seperti itu Seli, itu karena aku ikut klub menulis juga" elakku.

"Iya iya Ra" Seli meringis.

Perjalanan masih diisi percakapan hingga aku dan Seli sampai dirumah.

"Ra sama Seli pulang Ma" aku membuka pintu dengan meletakkan salah satu belanjaan dahulu.

"Iya sebentar Mama lagi menyetrika, tinggal sedikit lagi" Mama berteriak dari dalam.

"Iya Ma" jawabku agak keras. "Ayo Seli masuk"

Seli mengekoriku masuk langsung masuk menuju dapur lalu meletakkan belanjaan. Seli mengambil camilan dan eskrim, pin aku juga. Sembari menunggu Mama selesai melipat dan menyetrika baju.

Aku mengambil remote televisi dan menghidupkannya.

"Mau lihat apa Seli?" tanyaku sambil mengganti channel.

"Terserah kamu saja Ra, aku ngikut" jawab Seli, ia fokus pada es krimnya.

Aku berhenti pada sebuah channel berisi tutorial membuat kue brownis, kebetulan sekali.

"Lihat Seli" aku menyentuh lengan Seli lantas mengarahkan pandanganku kearah televisi.

"Wah kebetulan sekali Ra, mungkin ada inspirasi buat nanti kita buat kuenya" Seli manatap antusias.

Tepat selesai demonstrasi pembuatan kue itu, Mama selesai dengan pekerjaannya. Segera menghampiri aku dan Seli.

"Ayo Ra, Seli" Mama melangkahkan kakinya kedapur diikuti aku dan Seli.

RaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang