18

1.3K 64 27
                                    

Pagi hari.

Cahaya matahari belum tampak, langit masih berwarna gelap, bintang gemintang beberapa masih memancarkan cahayanya, lenggang.  Aku sudah terbangun. Seli masih terlelap disampingku. Pun kedua kucingku. Aku memutuskan menatap keheningan dan kepekatan malam sebentar. Tak lama aku mencuci mata  ke kamar mandi, saat aku keluar Seli ternyata sudah bangun.

"Pagi Seli" aku menyapa dulu.

"Pagi Ra" Seli menjawab dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Cuci muka dulu Seli" aku menyuruhnya sambil terkekeh.

Seli berdiri melangkah ke kamar mandi, sementara aku merapikan tempat tidur lalu turun ke bawah menuju dapur.

Mama sudah sibuk memasak disana, Papa masih mandi kata Mama.

"Ra bantu Ma"

Mama hanya mengangguk mempersilakan. "Kamu tata piring dan sendoknya saja Ra"

"Seli sudah bangun Ra?" Mama bertanya tapi tatapannya fokus pada wajan didepannya.

"Sudah" aku menajawab pendek.

"Selamat Pagi tante, selamat pagi om" Seli telah bergabung. Menyapa Papa yang berbarengan datang.

"Ada yang bisa Seli bantu tante?" Seli menawarkan.

"Sudah tidak papa Seli, kamu duduk saja nanti merepotkan kamu. Masa tamu ikut bantu-bantu lagian sudah selesai tidak apa"

"Maaf ya tante, Seli datangnya terlambat jadi tidak bisa membantu"

"Tidak papa Seli" kini aku yang menjawab.

Makanan telah tersaji.

"Papa berangkat dulu ya" Papa berkata terburu-buru, berdiri setelah mendapat telepon.

"Lho Papa nggak sarapan dahulu?" Mama ikut berdiri.

"Tidak, tuan direktur memanggil" ucap Papa sambil terkekeh.

Aku menepuk dahi setiap Papa menyebut demikian.

"Yasudah, tapi Papa jangan lupa sarapan lagi dikantor. Ingat sarapan selalu penting"

Papa mengangguk, Mama membawakan tas Papa.

"Papa berangkat ya Ra, Seli"

Aku dan Seli menjawab bersamaan.

"Dah Papa"

"Iya Om"

Detik berikutnya Papa telah berjalan menuju pintu, Mama mengantar. Lamat-lamat terdengar deru mobil yang dihidupkan, dan tak terdengar lagi.

Mama kembali bergabung ke meja makan.

Aku dan Seli masih asyik mengobrol sambil makan.

"Papamu suka begitu ya Ra, terburu-buru"

Aku mengangguk sekilas.

"Sama Papa Mamaku juga begitu, kalau saat mendapat panggilan dari rumah sakit"

"Oh iya Papa Mamanya Seli dokter ya?" Mama bergabung ke percakapan.

"Iya tante"

"Agenda hari ini kalian apa?" Mama sudah mengganti topik.

"Tidak ada tante, tugasnya sudah kami selesaikan tadi malam. Mungkin langsung pulang" Seli yang menjawab.  Aku keberatan, aku masih ingin Seli disini.

"Masa langsung pulang Seli" aku protes.

"Kalian tidak mau jalan-jalan dulu atau apa gitu?" Mama memberi saran.

RaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang