"Dahyun, kamu ngapain kesini?" Tanya YoungK setelah melihat Dahyun sedang duduk di ruang tamunya.
"Loh emangnya kenapa? Aku enggak boleh kesini? Aku khawatir mikirin kamu kemana?"
"Duh, aku cuma keliling kota aja tadi."
"Ngapain? Kayak enggak ada kerjaan aja. Lagian, apa aku salah nanyain keberadaan kamu?"
"Ya enggak salah sih, tapi kamu enggak tahu situasi aku lagi kayak gimana."
"Ya gimana aku bisa tahu kalo kamu aja enggak ngasih tahu aku? Kamu sebenernya masih anggap aku pacar kamu enggak sih?"
"Duh Dahyun, kenapa kayak gitu sih nanyanya? Udah deh yak, kalo kamu kesini cuma mau nambahin masalah aku, mending kamu pulang aja. Aku banyak pikiran."
"Oh jadi kamu ngusir aku? Oke kalau itu mau kamu. Dan jangan harap aku bakal mau kesini lagi!"
Dahyun segera meninggalkan rumah YoungK.
YoungK menghempaskan tubuhnya ke sofa. Ia benar-benar frustasi.
"Bang, kenapa? Lo ribut ama cewek lo?" Tanya Kang Daniel—adik YoungK satu-satunya.
"Iye! Lu mending kaga usah deh pacaran. Bikin pusing. Awalnya doang seneng. Makin kesini cuma bikin pusing."
"Yang bikin pusing tuh lu sendiri bang. Semenjak mantan lu balik kan lu jadi kayak gini. Mending abang pikirin sebenernya abang sayangnya sama siapa."
"Ngeguruin gua lu?"
"Yaelah sensian amat. Cuma ngasih saran aja." Lalu Daniel beranjak pergi dari tempat itu.
Mungkin benar apa kata adiknya itu. Ia harus bisa memutuskan siapa cewek yang benar-benar ia sayang. Dahyun atau Seulgi.
—
"Hari ini aku akan memperlakukan kamu layaknya tuan putri."
Ya, hari ini Jae benar-benar akan menservice Nayeon seharian. Karena besok Jae akan terbang ke London pagi-pagi sekali.
Mulai dari pagi menjemput Nayeon di rumahnya lalu mengantarnya hingga ke kampus. Lalu saat jam makan siang, Jae kembali lagi ke kampus Nayeon dan menemani Nayeon makan siang di kampusnya. Lalu sorenya, Jae kembali menjemput Nayeon dari kampus.
Sore ini Nayeon boleh pulang malem karena ingin pergi sama Jae. Nayeon ingin pergi ke tempat bermain seperti disneyland mini. Kebetulan ada di kota ini yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kampus Nayeon.
"Aku mau naik kincir angin, Jae." Pinta Nayeon.
"Siap! Laksanakan tuan putri! Yuk beli tiketnya."
Setelah mengantri beli tiket, akhirnya Jae dan Nayeon bisa menaiki kincir angin.
Nayeon betul-betul menikmati momen indah ini bersama Jae. Kebetulan bintang-bintang juga sedang menyaksikan momen mereka ini.
"Suasananya bagus. Aku suka. Malem, dingin, banyak bintang, ya meskipun enggak ada bulan sih." Kata Nayeon.
"Tapi kan ada aku." Sahut Jae.
"Emangnya kamu bulan?"
"Ya bukan sih. Tapi kalo kamu minta aku jadi bulan, bisa kok."
"Caranya?"
"Kalo kamu ngerasa malam kamu itu gelap, kamu tinggal bilang sama aku, nanti biar aku yang terangin."
"Kan kamu bukan lampu."
"Ah kamu mah enggak bisa romantis dikit apa."
"Hahahah serius. Kamu itu bukan lampu apalagi bulan. Kamu itu Jae. Park Jaehyung. Aku enggak butuh bulan atau lampu. Aku butuhnya Park Jaehyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Best part ; Day6
Hayran Kurgu[COMPLETED] Buku kedua dari "i like you" Cuma kisah anak band biasa yang tidak jauh dari percintaan. "Terkadang takdir semesta memang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan." Main cast : Day6 /source semua gambar yang ada di cerita ini : pintere...