Jatuh cinta pada manusia itu bermakna, kamu siap terluka dengan suka rela.
.................✏
Aku sedang sibuk memikirkan hal-hal yang membuatku penasaran. Tentang dia. Semua hal tentang dia menjadi penting bagiku sekarang.
Sudah hari ketiga sejak kami bertemu.
Aku menjalani hari-hari seperti biasa. Begitupun dengan dia, yang aku tidak tau seperti apa hidupnya saat itu. Rasa penasaran membuatku mencari tau tentang dia yang tidak kuketahui. Lalu kepingan teka-teki hidupnya, satu-persatu berhasil ku temukan. Kurangkai masing-masing bagiannya hingga aku mendapatkan sebuah dugaan.Dugaan itu?
Bodoh! Nggak mungkin.
Aku pasti salah. Yaa, aku harus salah mengenai dugaan itu!"Leen?" panggil Augy yang menyadarkanku dari lamunan.
Aku menoleh, tapi tidak menyahut.
"Bengong aja sih dari tadi? Lagi ada masalah?"
Aku tersenyum datar sambil menggeleng.
Kami sedang ada di perpustakaan. Bukan untuk membaca buku. Aku dan Augy tidak sekutu buku itu kok. Kami hanya ingin menggunakan wi-fi. Jaringan wi-fi perpustakaan adalah yang paling luar biasa. Murid-murid lain pasti tidak tau soal ini. Perpus selalu sepi. Itu sebabnya internet sangat lancar.
Augy sedang asik dengan game online, sedang aku sibuk menjelajah internet untuk mengumpulkan kepingan puzzle yang disembunyikan Dave. Atau lebih tepatnya, mungkin dia belum sempat mengatakannya. Positive thinking saja deh.
"Ayo balik ke kelas. Bentar lagi istirahatnya udah selesai."
"Oke ayo."
Kami keluar dari perpustakaan untuk kembali ke kelas.
"Eh, Gy?" panggilku ke Augy yang berjalan di sebelahku.
"Kenapa Leen?"
"Kayaknya gue tau sesuatu tentang Dave deh."
"Oh ya? Apa?"
Tapi belum sempat bilang apa-apa, tiba-tiba ponselku bergetar. Sebuah pesan masuk. Dari Dave ternyata..
Dave:
Hai Aileen, lg apa nih?Me:
Istirahat. Cuaca hari ini panas banget nih DaveDave:
Yang adem kan cuman kalo liatin gue.Me:
Dasar kepedean bgt lo.
Eh Dave ada yg mau gue tanyain nih.
Aku langsung mengambil topik tentang hal-hal yang terus berputar di kepalaku beberapa hari ini. Aku harus segera mengetahuinya. Karna Dave pasti tidak akan lama online. Tidak tahu juga, kapan dia akan online lagi.Dave:
Apa tuh?Me:
Gue tau apa yang lagi lo sembunyikan.Dave:
Emang apa?Me:
Lo yang cerita atau gue yang menyimpulkan sendiri?Dave:
Lagi bahas apa sih kita ini?Ah, aku tau pertanyaannya itu karna dia tidak ingin memperjelas dugaanku, yang sepertinya memang benar.
Me:
Kalau lo ga mau jelasin, bisa jadi pemikiran gue ini bakalan ngelantur jauh dari yang sebenarnya loh, Dave.Dave:
Gue nggak ngerti, ttg apa yg lg lo pikirkan, Ai.Me:
Gue tau kenapa lo menghilang beberapa waktu ini.Dave:
Oh ya? Kenapa tuh? 😂Dia malah menyempilkan emotikon tertawa. Mungkin dia ingin obrolan ini agar tidak terlalu serius bahkan bisa beralih topik.
Me:
Knp jarang pegang handphone? Secara, anak jaman skrg mana bisa hidup tanpa handphone?Dave membalas cepat pesanku
Dave:
Kan gue udh cerita kmrn. Jngkn pegang hp. Sekolah aja gue diantar jemput sm bokap skrg.Aku tau dia sedang berbohong. Karna aku sudah tau tentang apa yang dia sembunyikan. Bahkan rasanya yakin sekali kalau dia memang sedang bohong.
Me:
Gue tau, Dave. Tp gue menolak untuk percaya.Dave:
Yah, serius deh Ai.Me:
Bukan itu, Dave. Gue tau apa yang msh lo sembunyikan dr gue. Dan gue menolak untuk percaya ttg itu.Dave:
Emang apa yang lo tau, Ai?Me:
Setelah hampir dua tahun, lo nggak ada kabar, dan seperti menghilang karna.............................✂
Jangan jadi silent reader
Hargailah karya seorang author, meski hanya dengan klik vote di setiap partnyaR_nhk
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Girl [Sudah Terbit]
Teen Fiction"Cukup, Ai. Jangan pernah ngejar gue lagi. Biar gue aja yang ngejar lo!" "Tapi kapan kamu bakalan ngelakuin itu? Aku sayang kamu. Gak mau kehilangan kamu, Dave." "Lo inget kata-kata gue ini. Suatu saat nanti gue pasti bakalan balik lagi ke lo. Nggak...